Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
NYERI pinggang merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dijumpai di praktik klinik dokter. Data menunjukkan setiap orang dalam hidup mereka minimal pernah mengalami satu kali periode nyeri pinggang.
Sebanyak 5%-20% dari mereka mengalami nyeri yang bersifat kronis atau berkepanjangan.
"Sekian banyak pasien yang datang ke klinik dokter atau rumah sakit umumnya sudah dengan kondisi nyeri pinggang yang kronis," jelas dr Mahdian Nur Nasution SpBS, pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, Gedung Onta Merah, Jakarta.
Baca juga: Sakit Pinggang Sebelah Kanan pada Wanita, ini Penyebab dan Cara Mengobati
Dari sekian banyak penyebab nyeri pinggang, herniated nucleus pulposus (HNP) atau yang jamak disebut saraf terjepit merupakan penyebab nyeri pinggang kronik terbanyak.
HNP terjadi karena herniasi (penonjolan) gel pengisi bantalan sendi di ruas-ruas tulang belakang. Ketika tonjolan itu menekan saraf di sekitarnya, timbullah nyeri berkepanjangan.
Gejalanya antara lain nyeri pinggang yang menjalar ke tungkai, kadang disertai kelemahan pada tungkai.
Mahdian menjelaskan, salah satu langkah penanganan untuk kasus HNP ialah metode percutaneous laser disc decompression (PLDD). Metode itu dilakukan tanpa pembedahan.
Prosedurnya, terang Mahdian, pasien dibius lokal. Lalu, dengan bantuan alat khusus dan panduan fluoroskopi, dokter spesialis bedah saraf akan memasukkan jarum berukuran 1 mm menuju bantalan sendi yang mengalami herniasi.
Setelah jarum tepat masuk di pusat dari bantalan sendi, energi laser disalurkan. Laser tersebut kemudian membakar inti bantalan sendi tulang belakang sehingga volume bantalan sendi berkurang. Berkurangnya volume inti atau bagian tengah bantalan sendi tulang belakang itu akan mengembalikan tonjolan batalan sendi masuk kembali sehingga tampak seperti bantalan sendi normal.
Dengan masuknya tonjolan itu, sambung Mahdian, tidak ada lagi tonjolan yang menekan saraf. Gejala-gejala seperti rasa nyeri saat berjalan, kebas, kesemutan saat bangun dari tidur atau duduk yang selama ini dikeluhkan pasien juga akan hilang.
"Tindakan PLDD tidak menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar, baik otot, ligamen, maupun struktur tulang belakang. Dari beberapa penelitian, efektivitas metode PLDD dalam penanganan masalah saraf terjepit berkisar 78%-85%, dilihat dari gejala yang dirasakan pasien," papar Mahdian.
Baca juga: Beda Nyeri Pinggang akibat Saraf Kejepit dan Nyeri Biasa
Sebuah kajian dari beberapa literatur kedokteran di Cochrane Library menyebutkan PLDD memiliki tingkat keberhasilan yang sama dengan teknik operasi terbuka atau laminektomi dalam mengatasi masalah saraf terjepit. Bahkan PLDD memiliki lebih banyak keunggulan seperti luka sayatan yang minimal, penyembuhan pascatindakan yang lebih cepat, komplikasi minimal, dan harga yang relatif lebih murah.
Pada kesempatan sama, pakar rehabilitasi Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, dr Sri Wahyuni SpKFR, menjelaskan terdapat beberapa faktor risiko terjadinya HNP. Faktor itu antara lain kebiasaan merokok, olahraga berat seperti angkat besi, atau aktivitas pekerjaan tertentu yang membuat seseorang sering mengangkat beban secara berulang.
"Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orang yang sering mengendarai sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadi HNP, mencapai 2,7 kali lipat," imbuhnya. (Nik/H-2)
Kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.
Kalau ada nyeri yang tidak membaik dengan obat, kemudian nyerinya mulai menjalar berarti ada penekanan pada syaraf pusatnya.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Mengeblok saraf penghantar sinyal nyeri menjadi alternatif cara untuk mengatasi nyeri secara jangka panjang, bahkan permanen.
Salah satu pemicu rasa sakit di pinggang sebelah kanan yaitu penyempitan tulang belakang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh radang sendi yang berkaitan dengan penuaan.
Saraf kejepit merupakan kondisi berbahaya yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri di area tubuh tertentu, termasuk di area pinggang.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved