Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Konser Perpisahan Megah Ozzy Osbourne di Birmingham

Thalatie K Yani
23/7/2025 07:00
Konser Perpisahan Megah Ozzy Osbourne di Birmingham
Beberapa minggu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Ozzy Osbourne tampil dalam konser perpisahan bersama Black Sabbath di Brimingham.(Instagram)

OZZY Osbourne, sang Prince of Darkness, menutup perjalanan panjangnya di dunia musik dengan konser perpisahan penuh sejarah bersama Black Sabbath pada 5 Juli lalu. Beberapa minggu sebelum meninggal dunia pada 22 Juli 2025 di usia 76 tahun.

Konser bertajuk Back to the Beginning digelar di Villa Park, Aston, Birmingham, kampung halaman Ozzy. Stadion dipenuhi 40.000 penggemar, sementara jutaan orang lain menyaksikan melalui siaran langsung. 

Dalam momen emosional itu, Ozzy duduk di atas “singgasana rock ’n’ roll” khasnya, dikelilingi rekan-rekan lamanya: Geezer Butler, Tony Iommi, dan Bill Ward. Mereka membawakan lagu-lagu ikonik seperti Paranoid, Iron Man, Mr. Crowley, dan Crazy Train untuk terakhir kalinya.

“Terima kasih dari lubuk hati terdalam,” ucap Ozzy dengan suara serak khasnya. “Kalian semua adalah yang terbaik.”

Konser megah ini tak hanya menjadi penutup bab penting dalam sejarah musik, tapi juga acara amal yang berhasil mengumpulkan £140 juta (sekitar Rp2,9 triliun) untuk berbagai yayasan, termasuk Cure Parkinson’s. Sejumlah bintang rock turut meramaikan panggung, di antaranya Metallica, Guns N’ Roses, Tool, Pantera, Billy Corgan, Steven Tyler, Ronnie Wood, dan Yungblud.

Tom Morello, direktur musik konser sekaligus gitaris Rage Against the Machine, menyebut acara ini sebagai “perayaan warisan Ozzy dan Black Sabbath.” Sebuah film dokumenter tentang konser dan perjalanan karier mereka dikabarkan akan dirilis pada 2026.

Ozzy, yang lahir dengan nama John Michael Osbourne pada 3 Desember 1948 di Aston, Birmingham, sempat bekerja serabutan sebelum membentuk band bersama sahabat masa sekolahnya, Geezer Butler. Bersama Black Sabbath, ia menjadi pionir musik heavy metal yang menggabungkan riff berat, lirik kelam, dan karisma panggung yang tak tertandingi.

Sejak mengumumkan menderita Parkinson pada 2020, kondisi kesehatan Ozzy terus menurun hingga tak lagi bisa berjalan tanpa bantuan. Namun semangatnya tetap menyala hingga momen terakhirnya di panggung.

Ronnie Wood dari Rolling Stones, yang turut hadir di konser tersebut, mengenang, “Betapa indahnya perpisahan di Birmingham itu… sebuah salam terakhir yang layak bagi seorang legenda.”

Kini, dunia musik kehilangan salah satu ikon terbesar yang pernah ada. Tapi, warisan Ozzy—dari aksi legendaris menggigit kepala kelelawar hingga keberaniannya membawa heavy metal ke arus utama—akan terus hidup di hati para penggemarnya. (BBC/USA Today/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya