Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SHOEMAKER Studios, studio musik independen dan inkubator musik yang sudah berjalan selama 10 tahun mengumumkan perjalanan berikutnya lewat branding Shoemaker 2.0. Melalui langkah tersebut, Shoemaker Studios ingin menghadirkan layanan yang lebih komprehensif bagi ekosistem musik di Indonesia.
Salah satu terobosan menarik Shoemaker 2.0 adalah Shoemaker House Lab, konsep inkubasi di mana Shoemaker menjadi ruang aman bagi musisi-musisi yang ingin memantapkan visi musik mereka. Salah satu program Shoemaker House Lab yang akan terjadi dalam waktu dekat adalah Masterclass Series, rangkaian kelas ilmu musik dan sound engineering yang mencakup banyak topik dan bersifat genre-agnostic.
“Shoemaker sebagai perusahaan, kami coba branch out. Selain production facilities, sekarang kami juga membuka bisnis dan ingin jadi lab house dalam bermusik. Bukan sekadar rekaman dan bikin video. Kami punya partner yang saat ini sedang meneruskan di bidang edukatif. Seperti bikin masterclass vocal. Tapi house lab nanti bukan hanya sekadar yang teknis-teknis, melainkan juga bagaimana musisi bisa survive di dunia musik yang tidak pasti ini,” kata musisi dan co-founder Shoemaker Studios Nikita Dompas di auditorium Shoemaker Studios, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).
Shoemaker Studios didirikan oleh Prajna Murdaya, Nikita Dompas, dan Harmoko Aguswan. Selama 10 tahun berjalan, studio ini telah berkolaborasi dengan banyak musisi papan atas seperti Tulus, Sal Priadi, Nona Ria, Svmmerdose, dan Lalahuta. Terbaru, kolaborasi mereka menggandeng Wijaya80, trio yang digawangi Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe. Kolaborasi tersebut terjadi dalam bentuk rekaman audio visual untuk program Shoebox 2.0, melanjutkan kesuksesan program Shoebox sebelumnya. Di dalam konsep Shoebox 2.0, musisi-musisi bisa membawakan alternate version lagu mereka dalam suasana yang hangat, intimate, dan interaktif di ruang tamu Shoemaker.
“Sekarang pengen bikin yang lebih sophisticated dan cantik secara audio dan visual untuk Shoebox. Nantinya kami juga mau jalan ke area offline. Apa yang ada di Shoemaker bisa dibawa ke luar dari gedung rekaman ini juga. Seperti bikin Shoebox Day Out, yang akan menjadi live perform dengan menyatukan yang pernah tampil di Shoebox,” ungkap Nikita Dompas.(M-2)
Kepergian Gustiwiw, musisi muda asal Bekasi yang dikenal dengan karya-karya unik dan menyentuh, meninggalkan duka mendalam di kalangan pencinta musik Tanah Air.
Setiap karya milik Yovie Widianto yang dinyanyikan kembali oleh kesepuluh musisi ini diproduksi ulang dengan sentuhan aransemen modern dari tim produser S/EEK.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Sang Waktu merupakan refleksi personal tentang cinta yang kandas oleh derasnya waktu, janji yang tak tertepati, serta kerinduan yang terus membekas.
"Kalau mau tampil itu punya ciri sendiri jangan meniru, pokoknya dia tampil dengan dirinya dengan sesuatu yang baru,"
BNI Java Jazz Festival 2025 hari kedua menyuguhkan penampilan khusus atau Special Show dari Tunde Baiyewu, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris keturunan Nigeria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved