Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sutradara Palestina "No Other Land" Hamdan Ballal Dipukuli Pemukim Israel di Tepi Barat

Thalatie K Yani
25/3/2025 05:40
Sutradara Palestina
Hamdan Ballal, sutradara Palestina dari film pemenang Oscar No Other Land, dipukuli oleh pemukim Israel di desa Susya, Tepi Barat, sebelum dibawa tentara Israel.(Media Sosial X)

SUTRADARA Palestina dari film pemenang Oscar No Other Land, Hamdan Ballal, dipukuli pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki dan kemudian dibawa tentara Israel, menurut rekan-rekannya dan saksi mata.

Rekan sutradaranya, Basel Adra, mengatakan kepada CNN, ia pergi ke rumah Ballal di desa Susya, Tepi Barat, Senin, setelah Ballal menghubunginya dalam keadaan panik. Ketika tiba, Adra melihat Ballal dan setidaknya satu orang lainnya sedang dibawa pergi.

Di luar rumah Ballal, sekelompok pemukim Israel terlihat melemparkan batu. Polisi dan militer Israel juga berada di lokasi, sementara tentara Israel menembaki siapa pun yang mencoba mendekat, kata Adra.

Yuval Abraham, sutradara lain dari film tersebut yang berkewarganegaraan Israel, mengatakan Ballal mengalami luka di kepala dan perut akibat serangan itu. Sejak saat itu tidak ada kabar darinya. Abraham sendiri tidak menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Lima aktivis Amerika dari Center for Jewish Nonviolence (CJNV) yang juga berada di lokasi mengatakan mereka juga diserang pemukim Israel. Mereka menyebut lebih dari selusin pemukim menyerang desa dengan membawa pentungan, pisau, dan setidaknya satu senapan serbu, setelah terjadi perselisihan antara seorang pemukim Israel yang menggembala ternaknya di dekat rumah warga Palestina.

Jenna, seorang aktivis yang meminta anonimitas karena takut akan pembalasan, mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya diserang oleh sekitar 20 pemukim bertopeng saat mereka mendekati Susya pada malam itu. Namun, kelompoknya tidak menyaksikan penangkapan Ballal.

"Kami mencoba mundur ke mobil, tetapi mereka memukul saya dengan tongkat," katanya kepada CNN, seraya menambahkan para pemukim memecahkan beberapa jendela mobil dan merusak salah satu ban. Rekaman dari kamera dasbor mobil yang dibagikan oleh CJNV menunjukkan seseorang bertopeng melemparkan batu langsung ke kaca depan, sementara foto-foto menunjukkan pecahan kaca berserakan di dalam kendaraan.

Josh Kimelman, yang berada dalam kelompok yang sama, mengatakan tentara Israel menyaksikan insiden itu tetapi tidak berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

"Kami memberi tahu mereka bahwa kami diserang," kata Kimelman kepada CNN. "Mereka mengatakan semuanya akan baik-baik saja, lalu hanya berdiri di dekat kami tanpa mengejar para pemukim."

Awal bulan ini, Ballal, Adra, dan Abraham berdiri bersama di atas panggung untuk menerima Oscar kategori dokumenter terbaik. Film mereka, yang merupakan proyek kolaborasi Israel-Palestina, menceritakan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat yang diduduki.

Ballal, seorang petani Palestina, sebelumnya mengalami intimidasi dan ancaman dari pemukim Israel. Tahun lalu, ia mengatakan kepada CNN bahwa para pemukim membiarkan ternak mereka berkeliaran di lahannya saat ia tidur. Dalam wawancara dengan Nic Robertson dari CNN, Ballal mengatakan para pemukim berencana mengambil tanah dan lahannya, serta agresi mereka meningkat setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ballal mendokumentasikan interaksinya dengan para pemukim, termasuk ancaman kekerasan dari seorang pemukim yang mengklaim Tuhan telah memberinya tanah Ballal. Ballal mengatakan telah menghubungi polisi, tetapi tidak mendapatkan bantuan.

No Other Land mendokumentasikan penghancuran terus-menerus yang dilakukan oleh otoritas Israel di Masafer Yatta, sekumpulan desa di pegunungan Hebron, Tepi Barat, tempat Adra dan keluarganya tinggal. Film ini menyoroti upaya pemerintah Israel untuk mengusir penduduk desa dengan paksa, dengan menampilkan adegan penghancuran taman bermain lokal, pembunuhan saudara Adra oleh tentara Israel, serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas yang mencoba bertahan hidup.

Film ini juga mengeksplorasi hubungan kemanusiaan antara Adra dan Abraham.

Kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terus menghantam desa-desa Palestina di Tepi Barat. Menurut laporan bersama yang dibagikan kepada CNN oleh Peace Now dan Kerem Navot—dua kelompok advokasi Israel yang menentang pemukiman dan melacak perkembangannya—jumlah pos pemukiman untuk penggembalaan yang didirikan oleh pemukim Israel telah meningkat hampir 50% sejak perang dimulai. Data ini mencakup perkembangan hingga akhir Desember 2024. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya