Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BILLY Corgan sudah lama mempertimbangkan untuk membuat podcast. Dengan rasa ingin tahu yang besar dan karisma khasnya, format ini terasa cocok bagi vokalis The Smashing Pumpkins yang juga merupakan legenda musik alternatif peraih Grammy. Namun, ia mengungkapkan kepada PEOPLE bahwa respons awal terhadap ide tersebut nyaris tidak ada. "Tidak ada yang menelepon saya," ujarnya.
Kesempatan akhirnya datang setelah ia muncul di podcast Club Random milik Bill Maher hampir dua tahun lalu. Dari situ, Corgan, 57, bergabung dengan jaringan podcast Maher dan pada 5 Februari 2024, ia resmi meluncurkan The Magnificent Others, sebuah seri percakapan yang bertujuan memberikan perspektif baru tentang kehidupan para bintang favorit pendengar.
Corgan menegaskan podcast ini bukan sekadar clickbait. "Saya ingin memahami sesuatu secara lebih mendalam dan berbicara dengan tamu saya seperti berbicara di meja makan," jelasnya. Beberapa tamu yang telah hadir termasuk Gene Simmons, Tom Morello, dan Sharon Osbourne. Cuplikan trailer juga mengungkapkan daftar tamu mendatang seperti Carnie Wilson, Richie Sambora, Corey Feldman, Paul Williams, Robby Krieger, dan mendiang Sam Moore.
Bagi Corgan, podcast ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan sisi dirinya yang lebih personal, sesuatu yang lebih akrab bagi orang-orang di sekitarnya. Selain bermusik, ia juga menjabat sebagai presiden National Wrestling Alliance serta pemilik kedai teh Madame Zuzu’s di Highland Park, Illinois. Corgan menikahi Chloe Mendel, 32, direktur kreatif dan salah satu pendiri Maison Atia, pada September 2023. Mereka memiliki dua anak, Augustus, 9, dan Philomena, 6, serta tengah menantikan kelahiran anak ketiga.
Sejak peluncuran episode pertama, respons yang diterima melebihi ekspektasinya. "Saya benar-benar terkejut dengan reaksi yang sangat positif. Ini adalah penghormatan bagi para tamu saya," katanya. Meski merasa dihargai sebagai pewawancara, Corgan menekankan tujuan utamanya adalah merayakan perjalanan hidup para tamunya.
Meski begitu, ia menghindari membaca komentar daring. "Saya sempat membaca beberapa komentar di hari pertama rilis dengan Gene Simmons, dan seseorang menulis, 'Dia terus berbicara di atas tamunya.' Saya rasa mereka melewatkan inti dari podcast ini. Ini bukan hanya wawancara, tetapi percakapan mendalam seperti yang sering saya tonton di televisi PBS Chicago era 70-an," jelasnya.
Corgan mengakui telah memasuki babak ketiga dalam kariernya, yaitu memperbaiki persepsi publik tentang dirinya. "Saya masuk ke industri musik pada saat aturan tertentu masih berlaku, dan saya bagian dari generasi yang mendobrak aturan itu. Saya juga memainkan karakter publik yang sengaja saya buat sebagai kontrarian, seperti dalam dunia gulat dikenal sebagai heel,” paparnya.
Namun, seiring bertambahnya usia, citra tersebut terasa membatasi. "Saya mengerti mengapa orang menganggap saya seperti karakter Uncle Fester, tetapi di luar itu, saya punya kedai teh, anak-anak, dan mendukung kegiatan amal. Saya paham mengapa karakter saya menarik untuk clickbait, tetapi itu bukan hati saya yang sebenarnya," tambahnya.
Menurutnya, podcast ini mungkin adalah cerminan paling jujur dari dirinya di ruang publik. "Saya selalu menggunakan karakter Billy Corgan sebagai tameng untuk menghadapi tekanan ketenaran. Saya berasal dari masa kecil yang penuh kekerasan, jadi saya tidak siap menghadapi tuntutan industri musik. Dengan menciptakan karakter publik, saya merasa lebih aman," ujarnya.
Namun, dalam podcast ini, ia ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. "Saya tidak ingin menjadikan tamu saya sebagai target atau sekadar objek konsumsi media. Tujuan saya adalah membuat audiens melihat mereka dari sudut pandang baru," ungkapnya.
Sebagai seorang ayah, Corgan juga mengalami perubahan pandangan hidup. "Anak-anak saya membuat saya sadar akan kesempatan besar yang saya miliki. Jika saya ingin mereka memahami peluang mereka, saya harus serius dengan peluang saya sendiri," katanya.
Ia juga mengajarkan anak-anaknya untuk tidak terpengaruh oleh opini publik. "Saya bilang ke putra saya, 'Orang-orang mungkin tidak berpikir tentang saya seperti yang kamu pikirkan, tetapi yang penting adalah bagaimana kita saling melihat.' Kami adalah keluarga yang hidup di dunia hiburan, dan bagi saya, apa yang kita pikirkan satu sama lain jauh lebih berharga daripada opini orang lain."
Dengan The Magnificent Others, Corgan tidak hanya mempersembahkan wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh terkenal, tetapi juga membuka lembaran baru dalam hidupnya. Melalui percakapan yang lebih otentik dan penuh makna, ia ingin memberikan sesuatu yang berbeda di dunia podcast yang semakin kompetitif. (People/Z-2)
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Podcast itu akan menampilkan Serena Williams dan Venus Williams sebagai pembawa acara bersama, mewawancarai tamu.
Podcast kata dia lebih fleksibel karena terdapat berbagai variasi pilihan kategori, banyak bahasa yang dipakai dalam membuat siarannya.
Mantan Ibu Negara Michelle Obama menjelaskan kini ia merasa bebas membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan tidak lagi menjalani hidup demi ekspektasi orang lain.
Kelly Clarkson tampil tanpa riasan dalam episode terbaru podcast Not Gonna Lie milik Kylie Kelce, yang akan tayang pada 27 Maret.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved