Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MASIH rumitnya sistem penarikan royalti yang diamanatkan ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) termasuk transparansi dan dan hasil penarikan royalti, membuat platform streaming baru buatan Indonesia, Velodiva, mencoba menjawab permasalahan tersebut. Hadirnya Velodiva sebagai penyelenggara layanan pemutar musik untuk hak komunikasi kepada publik, platform ini berupaya memberikan solusi untuk para pelaku bisnis. Sehingga dalam memutar musik untuk ranah komersial tak perlu lagi ‘takut’ melanggar hak-hak yang melekat si pemilik lagu dari sisi legal.
Velodiva mencoba membuka babak baru dalam mengelola hak cipta di era ekonomi digital yang berkembang pesat, khususnya dalam lingkup penggunaan musik secara komersial. Rencananya, platform ini akan diluncurkan pada pertengahan Maret tahun ini. Nantinya, tempat-tempat bisnis yang memutar musik seperti hotel, restoran, kafe, pertokoan, perkantoran, mal, spa, pusat kebugaran hingga tempat usaha lainnya, dapat menikmati musik secara legal tanpa takut melanggar hak cipta dan berisiko menghadapi sanksi hukum yang merugikan.
“Industri musik kita banyak sekali problemnya yang sangat spesifik, mengingat hubungan antara stakeholder betul-betul rumit akibat hal-hal yang sifatnya dari zaman ke zaman berubah. Ada lima kategori penting dalam user/pengguna di mata LMKN. Pertama live event, kedua background musik, ketiga broadcasting, keempat karaoke, dan kelima digital,” jelas Komisioner LMKN Yessi Kurniawan saat konferensi pers di Fraser Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, (19/2).
Sementara itu, Asirindo, asosiasi yang mewakili sebagian besar label musik di Indonesia mengatakan kehadiran Velodiva bisa menjawab hambatan yang saat ini masih terjadi dalam penggunaan musik di area komersial. Menurut Direktur Utama Asirindo Jusak Irwan Sutiono, Velodiva bisa menjadi jawaban untuk menjaga kepatuhan dan mencegah pelanggaran hak cipta.
“Penggunaan platform musik pribadi seperti Youtube, Spotify, atau Apple Music untuk keperluan komersial adalah pelanggaran yang dapat merusak tatanan industri. Kami ingin mengingatkan, hanya layanan musik yang berlisensi dan legal seperti Velodiva yang memberikan jaminan perlindungan hak cipta,” kata Direktur Utama Asirindo Jusak Irwan Sutiono. (M-3)
KISRUH royalti dan hak cipta antara penyanyi dan pencipta lagu belakangan terus memanas. Candra Darusman Sayangkan tak Ada Mediasi
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum, Razilu mengatakan angka monumental ini menunjukkan antusias luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Kekayaan intelektual, kata dia, tidak hanya dapat mempertahankan jati diri dan karakteristik suatu bangsa.
Laporan Spotify terbaru menyebutkan pembagian royalti yang didapat para musisi Indonesia lewat Spotify, sebagian besar didapatkan dari pendengar luar negeri
Terdapat sejumlah penyesuaian tarif, utamanya pada komoditas batu bara, nikel, tembaga, emas, perak, platina, dan timah.
Sebanyak 85,3% responden setuju dengan direct licensing karena sistem ini memberikan kontrol lebih besar kepada pemilik hak cipta, salah satunya pencipta lagu, atas hak ekonomi mereka.
ByteDance menegaskan setelah seluruh layanan Tiktok Music tidak tersedia, pihaknya akan menghapus semua data pengguna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved