Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penonton Tembus Jutaan, Pemerintah Diminta Terlibat dalam Perfilman Indonesia

Antara
04/10/2024 19:08
Penonton Tembus Jutaan, Pemerintah Diminta Terlibat dalam Perfilman Indonesia
Penikmat film di bioskop.(Dok.MI)

 

KETUA Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru memberikan tanggapan terkait meningkatnya jumlah penonton film Indonesia dan mengatakan bahwa pemerintah perlu terlibat dalam ekosistem film di Indonesia agar industri film Indonesia semakin kokoh.
  
Menurut Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Mahendra Budaya, jumlah penonton film lokal dilaporkan telah mencapai 60.1 juta orang. Bahkan, angka tersebut jauh mengungguli akumulasi penonton film asing di bioskop Indonesia. 

"Perlu ada cara-cara kreatif untuk menyebarluaskan promosi film lokal, nah inilah pemerintah harus hadir untuk itu," ujarnya, Jumat (4/10).
  
Menurutnya, angka 60 juta penonton film itu perlu dikaji ulang dari berbagai sisi, salah satunya keuntungan yang didapat dari setiap film yang diproduksi. Tahun ini, ada sekitar 150-an film Indonesia yang diproduksi
dan tayang di bioskop. Sayangnya, hanya beberapa film Indonesia di tahun 2024 yang berhasil mencapai 1 juta penonton. Dari sana, angka kumulatif 60 juta penonton film Indonesia perlu dikaji apakah sudah memberikan keuntungan pihak sineas atau belum.
 
"Film produksi tahun ini ada 150-an, kalau dibagi 60 juta (penonton), artinya 1 film hanya ditonton 400 ribu orang,"kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi
Indonesia itu.
  
"Kalau misalnya sebuah produksi film (berbiaya) di atas Rp5 miliar, tentunya (jumlah penonton film Indonesia sebanyak 60 juta) itu sudah rugi, harus dikaji kembali apakah ini memang dilihat dari point of view industrinya," sambungnya.
  
Oleh sebab itu, Gunawan mengatakan bahwa pemerintah harus ikut terlibat dalam ekosistem industri agar industri perfilman Indonesia dapat berkembang. Selain itu, pemerintah juga perlu terlibat lebih banyak untuk
mendorong jumlah produksi serta penonton film Indonesia. Dengan begitu, ekosistem perfilman Indonesia dapat menghasilkan konten dan jumlah produksi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
  
Ada beberapa usul yang dikemukakan oleh Gunawan terkait peran pemerintah dalam mengembangkan ekosistem film di Indonesia. Mulai dari pembuatan rencana untuk mendorong jumlah produksi dan penonton
film Indonesia dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, hingga bersinergi dengan sejumlah kementerian untuk membuat Undang-Undang serta tugas kerja yang dapat membantu masyarakat film (khususnya sineas perfilman) di Indonesia.
  
"Kita membutuhkan sekitar 800 judul film per tahun, tapi sekarang baru ada 150 film, itu artinya kita membutuhkan tenaga kerja di bidang ini lebih banyak untuk mencapai angka tersebut," kata Gunawan.
 
Selain itu, dunia pendidikan juga perlu menyuplai tenaga kerja perfilman yang terampil supaya kualitas konten dan teknis (perfilman) itu
bisa terjaga. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya