Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SETELAH melakukan tur album Ceriwis Necis, Dongker akan merilis sebuah kaset yang akan dibundel dengan buku yang dicetak menggunakan spesifikasi offset print setebal ± 340 halaman, yang akan dirilis oleh Extensive Publishing, lini penerbitan dari Copyright/ Reserved, eksperimental design studio yang berasal dari Bandung, dan Greedy Dust.
Spesialnya, setiap 17 lagu dalam album Ceriwis Necis dialihwahanakan ke dalam sebuah puisi, cerpen, naskah drama, ilustrasi, iterasi coding, desain, anting, dan creative writing yang dikemas dalam satu buku.
Sebanyak 17 lagu tersebut menjadi karya yang unik dan istimewa berkat kontribusi dari 17 kontributor yang turut andil dalam proses pembuatannya.
Baca juga : Industri Musik di Kota Aceh Semakin Berkembang
Buku ini juga berisi foto-foto tur, tanya jawab, arsip topeng serta anekdot mengenai Dongker dan perjalanan musiknya sejak awal berdiri hingga rilisnya Ceriwis Necis pada tahun ini.
Buku tersebut akan dirilis dalam format dwi bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dengan edisi terbatas hanya 400 eksemplar.
Setiap buku akan dijual seharga Rp540.000 dan akan diluncurkan di Art Book Fair di empat negara yaitu, Singapura Taiwan, Jepang, dan Malaysia.
Di Indonesia, peluncuran kaset dan buku itu akan dibuatkan acara khusus di penghujung tahun bersama rilisnya Vinyl album Ceriwis Necis. (Z-1)
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
Menurut Yoan Coco Hamidah, pengalaman mendengarkan musik lewat kaset memberikan sensasi yang berbeda.
Vinyl dan cassette (kaset) sudah mulai terlupakan di era digital ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved