Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
NICHOLAS Saputra dulunya anak tongkrongan juga. Hal itu diakui aktor yang akrab disapa Nico itu saat menjadi pengisi acara #GenerasiCampus Roadshow di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (10/9).
Bagi Nico, momen ketika menjadi mahasiswa adalah pengalaman yang sangat bernilai. Dari sana, dia mendapatkan banyak ilmu, kenalan, dan ruang untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
“Ilmu-ilmu yang paling menyenangkan, yang paling banyak teringat sampai sekarang itu, saya dapatkan di kantin, bukan di kelas. Menurut saya, nongkrong di kantin itu betul-betul membuat kita merasa jadi mahasiswa,” kenang Nico.
Baca juga : Masuki Perkuliahan, Mahasiswa Perlu Dibekali Pencegahan Kekerasan Seksual dan Narkoba
“Karena kita saling sharing dengan banyak orang, dengan sumber ilmu yang mirip-mirip, melakukan banyak kegiatan di luar akademik. Menurut saya, itulah esensi menjadi mahasiswa,” sambungnya.
“Jadi anak kantin ya,” celetuk Dee Lestari yang juga menjadi pembicara di acara tersebut.
Semasa kuliah, Nico memang sangat aktif berkegiatan di luar jadwal akademik. Bagaimana tidak? Bahkan, sebelum menjadi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program studi Arsitektur sekalipun, Nico telah aktif bergelut di dunia seni peran.
Baca juga : Wapres Minta Kampus Sesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri
Semasa kuliah, Nicholas Saputra membintangi filmnya yang fenomenal bersama Dian Sastrowardoyo, Ada Apa dengan Cinta? (2002). Nico juga menjadi host MTV Indonesia, siaran tahun 90-an yang amat populer di kalangan anak muda pada masanya.
Meski demikian, Nico tidak lantas melupakan tugas utamanya sebagai pembelajar di bidang keilmuan yang dipilihnya sendiri.
“Sambil kuliah, saya sambil main film. Di tengah tahun atau akhir tahun biasanya saya main filmnya, biar enggak ganggu kuliah,” ujar Nico.
Nico memberikan pesan kepada ribuan mahasiswa di acara #GenerasiCampus Roadshow, hal berbeda yang dijalani bersamaan dalam satu waktu, masih bisa ditekuni dengan baik sepanjang kita bisa konsisten dan bertanggung jawab atas apa pun pilihan kita.
#GenerasiCampus Roadshow adalah acara kerja sama Narasi dan Grab. Mengusung judul POV/XYZ: Generasi Bicara Generasi, acara ini bertujuan mengajak generasi muda dan generasi sebelumnya bertukar insight dan saling menggali potensi diri, serta saling memahami dan mendukung. Selain digelar untuk mahasiswa Jogja, acara ini akan segera digelar di Malang, Bandung dan Jakarta, hingga Oktober mendatang. (Z-1)
Aktor Lee Ji-hoon mengonfirmasi kabar bahwa polisi sempat dipanggil menyusul perselisihan yang terjadi antara dirinya dan sang istri.
Saat SMA di Jayapura, El Putra Sarira cenderung menjadi panitia acara 17 Agustus atau perayaan hari kemerdekaan.
Inilah 7 artis berstatus WNA yang berhasil meniti karier cemerlang di Indonesia, dari penyanyi hingga aktor. Siapa saja mereka? Simak daftarnya di sini!
Fan meeting kali ini menjadi acara resmi terakhir sebelum Yeo Jin Goo menjalani wajib militer, sehingga menambah makna mendalam bagi sang aktor maupun para penggemar setianya.
Demi debutnya di film musikal, Nicolas Saputra latihan menyanyi dan menari secara intensif selama sekitar dua bulan.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam.
Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan LLDIKTI dalam mengawal kasus kekerasan di kampus.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved