Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kaka Boss Jadi Etalase bagi Seniman Indonesia Timur

Fatuhorrozak
27/7/2024 10:58
Kaka Boss Jadi Etalase bagi Seniman Indonesia Timur
Para pemain di film Kaka Boss menghadiri konferensi pers di Jakarta.(MI/Fathurrozak)

Imajinari akan merilis film drama komedi keluarga terbaru pada 29 Agustus 2024, yaitu Kaka Boss. Film yang ditulis dan disutradarai Arie Kriting tersebut mengangkat kisah dengan berlatar belakang tentang keluarga Indonesia Timur.

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod, Glory Hillary, Mamat Alkatiri, Abdur Arsyad, Putri Nere, Nowela Mikhelia, Aurel Mayora, Chun Funki Papua, Elsa Japasal, Ge Pamungkas, hingga Ernest Prakasa. Selain bermain di film ini, Ernest juga bertindak sebagai produser bersama Dipa Andika. Film ini dibintangi oleh mayoritas pemeran yang memiliki darah keturunan Indonesia Timur.

Ide dan cerita tentang film Kaka Boss disebut telah hadir sejak 2017. Prosesnya bermula ketika Arie terlibat dengan berbagai produksi film termasuk yang bertema tentang Indonesia Timur. Dalam prosesnya, Arie melihat selama ini Indonesia Timur selalu digambarkan satu arah dari sudut pandang orang non-Indonesia Timur. Atas keresahan itulah, Arie kemudian menuangkannya ke dalam film Kaka Boss.

Baca juga : Film Kaka Boss Rilis Trailer

“Menurut saya definisi orang Timur itu datang dari orang-orang yang dari luar Indonesia Timur, yang sebetulnya itu hanya di permukaan. Padahal itu bisa digali lebih dalam,” kata Arie Kriting yang juga memiliki darah Indonesia Timur saat konferensi pers perilisan trailer di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (24/7).

Kaka Boss berkisah kehidupan Ferdinand ‘Kaka Boss’ Omakare, debt collector asal Indonesia Timur yang ditakuti di Jakarta dan sedang berada di dalam penjara. Selepas keluar dari penjara, Kaka Boss tiba-tiba memutuskan untuk beralih profesi menjadi penyanyi demi membuat anak perempuannya merasa bangga.

“Ceritanya tentang potret keluarga. Banyak sekali film Indonesia bertema keluarga. Film Kaka Boss berusaha mengeksplorasi keluarga Timur. Ketika misalnya ada yang sudah meraih kesuksesan di Jakarta. Jadi tidak sekadar potret tentang kesusahan sekolah atau susah air. Bahwa orang Indonesia Timur juga bisa bersenang-senang,” lanjut Arie.

Baca juga : Film Kaka Boss Rilis Poster Resmi, Tayang 29 Agustus 2024

Bagi Arie, penting untuk menampilkan dimensi kehidupan yang lebih beragam dari para karakter Indonesia Timur di perfilman Indonesia. Selama ini, menurut Arie, kerap kali yang ditampilkan adalah eksploitasi kesengsaraan. Meski, ia juga tak menampik hal tersebut juga terjadi tapi ada lapisan lain yang juga perlu ditunjukkan.

“Ada banyak perasaan lain yang bisa dieksplorasi melalui sinema. Orang Timur enggak hanya miskin, enggak bisa sekolah atau susah air. Tapi film dengan tema Indonesia Timur, selalu tidak jauh-jauh dari itu. Bagaimana dengan keluarga Indonesia Timur yang biasa-biasa saja. Saya mencoba memberikan alternatif cerita tentang orang Timur,” kata Arie.

Film Kaka Boss melakukan syuting pada medio Desember 2023. Meski idenya telah lama ada, naskah yang ditulis Arie pun sempat dibongkar ulang. Selain ingin memberikan alternatif lapisan cerita tentang Indonesia Timur, Arie di film ini juga memberikan ruang eksplorasi bagi para pemerannya. Ia misalnya berani memberikan ruang bagi debutan Glory Hillary, yang sebelumnya belum memiliki pengalaman berakting. Godfred Orindeod, yang selama ini lekat dengan karakter bengis berdarah dingin, dengan adegan-adegan aksinya, diberikan tawaran untuk lebih menonjolkan sisi melankolisnya.

Baca juga : Indah Permatasari Punya Aturan Mengasuh Anak dengan Arie Kriting

“Kakak Godfred bisa dibilang senior bagi anak Timur yang berkecimpung di industri hiburan. Menurut saya, dia punya potensi dan talenta tapi tidak pernah diaksih ruang. Setiap dia main film, ya disuruh tendang dan maki orang saja. Ketika bertemu dengan Kakak Godfred, dia sempat menyampaikan, banyak sutradara yang bertemu dengan dirinya selalu bilang dia itu susah ditaklukkan. Namun, saya bilang ke dia, saya menjadi sutradara bukan untuk menaklukkan, saya mau memanusiakan abang saja. Jadi secara pendekatannya ya sebagai manusia. Itu yang kami sepakati. Emosi senang, sedih, itu yang berusaha dijelajahi. Selama ini, Kakak Godfred kan perasaan-perasaan kemanusiaannya jarang diulik. Itu menjadi tantangan kami berdua dalam pengerjaannya,” cerita Arie mengenai kepercayaannya terhadap pemeran utama Godfred.

Berharap Sukses

Arie kemudian menjelaskan tentang persoalan yang selama ini juga terjadi di perfilman Indonesia. Misalnya, menyangkut pemeranan yang dilakukan oleh aktor untuk memerankan karakter asal Indonesia Timur, menurutnya bukan sesederhana perkara representasi dari aktor asli. Namun, itu juga karena minimnya ruang yang diberikan ke aktor dalam pendalaman. Sehingga dengan waktu singkat, para aktor non-Indonesia Timur yang memerankan karakter Indonesia Timur biasanya akan terjatuh pada karakter yang kurang solid.

Baginya, jika ada aktor yang merasa tertantang untuk memerankan karakter orang Indonesia Timur, silakan saja. Asal punya waktu dan persiapan yang cukup untuk mendalaminya. Oleh karena itulah, menurut Arie, alih-alih terjatuh pada karakter yang karikatural, lebih baik memang mencari karakter yang berlatar belakang Indonesia Timur.

Baca juga : Ernest Prakasa Ungkap Alasan Imajinari Buat Film Dokumenter

Ia, secara tegas juga menyatakan kurang suka jika para aktor Indonesia Timur sekadar jadi bahan bercandaan yang ada di cerita. Menurutnya, aktor dan karakter berlatar belakang Indonesia Timur harusnya bisa menempati situasi cerita dan karakter apa saja. Tidak terbatas pada peran tertentu dan terjebak pada stereotip.

Ia berharap, film Kaka Boss juga bisa sukses besar. Pada akhirnya nanti, ia bisa melanjutkan sekuel Kaka Boss dengan menghadirkan lapisan cerita yang lebih kompleks dan memberikan kesempatan bagi para aktor Indonesia Timur untuk turut tampil di layar.

“Bagi saya, raihan jumlah penonton di angka tertentu, saya butuh. Saya sudah ngobrol dengan Ernest (produser film Kaka Boss). Kalau Kaka Boss bisa jalan dan sukses, mungkin berharap bisa membuat film-film berikutnya. Dia pun bertanya, kenapa tidak bikin judul baru saja? Menurut saya, orang Timur tidak punya banyak kesempatan untuk bisa bermain dan karakternya juga tidak jauh-jauh dari yang sudah ada. Berharap Kaka Boss jadi etalase bagi seniman Indonesia Timur. Baik itu di akting, menyanyi tari, dan komedi. Masih banyak teman Indonesia Timur yang punya talenta, tapi ruang terbatas,” tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya