Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Apakah Benar Pixar Menghapus 2 Emosi di Inside Out 2? Simak Penjelasannya

Gana Buana
02/7/2024 16:20
Apakah Benar Pixar Menghapus 2 Emosi di Inside Out 2? Simak Penjelasannya
Film Inside Out 2 hapus dua emosi Inside Out 2(Disney)

PIXAR, studio animasi yang terkenal dengan cerita yang mengharukan dan karakter-karakter yang kompleks, telah membuat keputusan mengejutkan terkait sekuel yang sangat dinantikan, Inside Out 2.  Mereka memilih untuk tidak memperkenalkan dua karakter emosi baru, Shame dan Guilt.

Keputusan ini, meskipun mengejutkan banyak penggemar, dianggap sebagai langkah yang terencana untuk meningkatkan fokus tema film tersebut.

Film pertama Inside Out berhasil memikat penonton dengan cara inovatif menggambarkan perjalanan emosional seorang anak melalui karakter Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust. 

Baca juga : Sutradara: Karakter di Film Elemental Relevan dengan Kehidupan

Masing-masing mewakili emosi kunci dalam kehidupan Riley. Ensemble karakter ini memberikan dinamika yang unik dan mendalam yang sangat disukai oleh penonton dari berbagai usia.

Namun, dalam pengumuman terbaru, Pixar mengungkapkan niat mereka untuk mempertahankan kelompok emosi inti dalam sekuel ini.

Alih-alih memperluas dengan emosi baru seperti Shame dan Guilt, narasi akan mengeksplorasi kompleksitas remaja Riley melalui pengenalan Anxiety, Envy, Embarrassment, dan Ennui. Emosi-emosi ini menjadi kunci dalam menggambarkan transisi Riley ke masa remaja, menambahkan lapisan baru dalam perjalanan emosionalnya.

Baca juga : Pixar Rilis Trailer Film Animasi Elio

Meg LeFauve, penulis di balik Inside Out 2 menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memasukkan Shame dan Guilt bertujuan untuk menjaga kejelasan naratif dan kohesi tema.

Sementara Shame akan mengeksplorasi efek negatif dari merendahkan diri sendiri dan Guilt akan menyoroti pentingnya belajar dari kesalahan, keputusan ini memastikan eksplorasi yang lebih terfokus terhadap Anxiety, yang menjadi fokus utama dalam alur cerita sekuel ini.

Shame, khususnya, dapat menggambarkan bagaimana individu mengubur pikiran dan pengalaman mereka dengan cara yang merusak, sementara Guilt dapat menekankan pentingnya akuntabilitas dan pertumbuhan. Namun, kekhawatiran Pixar adalah bahwa memasukkan emosi-emosi ini dapat mengalahkan tujuan utama film untuk memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan dan bermakna, terutama bagi penonton muda.

Baca juga : Animator Pixar Berbagi Tips Membuat Animasi Kelas Dunia ke Mahasiswa UBM

Secara kritis, keputusan Pixar menyoroti pemahaman mereka yang cermat akan keseimbangan naratif dan keterlibatan audiens.

Dengan tidak memperkenalkan Shame dan Guilt, mereka bertujuan untuk menjaga keseimbangan yang halus antara kedalaman cerita dan hiburan, memastikan bahwa Inside Out 2 tetap menarik dan memberikan wawasan yang berharga.

Respon dari penggemar dan pengamat industri terhadap keputusan ini bervariasi. Beberapa mengapresiasi komitmen Pixar terhadap kohesi naratif dan pengembangan karakter, sementara yang lain berspekulasi tentang peluang yang terlewatkan untuk mengeksplorasi emosi-emosi yang lebih dalam.

Secara keseluruhan, Pixar tetap optimis bahwa keputusan mereka akan menghasilkan sekuel yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya perjalanan emosional karakter-karakter yang dikasihi ini.

Dengan antisipasi yang semakin meningkat untuk Inside Out 2, penonton dengan penuh semangat menunggu informasi lebih lanjut tentang bagaimana Pixar akan mengelola arah kreatif ini dan apa pengungkapan emosional yang menarik yang menanti Riley dan dunianya di dalamnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya