Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NIKITA Willy, artis ternama Tanah Air, mengungkapkan pengalamannya sebagai seorang ibu di era digital yang penuh tantangan. Menurutnya, menjadi ibu bukanlah perkara mudah, terutama di tengah persaingan dan tekanan media sosial yang ada saat ini.
"Menjadi ibu itu sangat susah ya. Namun, menjadi ibu di era digital seperti sekarang berkali-kali lipat lebih susahnya. Apalagi kita sering membandingkan anak kita dengan anak lain di media sosial," ujarnya pada sesi seminar seputar MPASI yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ia juga menyoroti bahaya dari perbandingan yang sering kali tidak sehat di media sosial. "Percayalah, yang kita lihat di media sosial tidak 100% indah. Pasti ada usaha dan pengorbanan di baliknya sehingga terlihat indah di media sosial. Jadi jangan percaya 100% dan kemudian merasa sakit hati dengan yang kita miliki dalam kehidupan kita," tambahnya.
Baca juga : Pelecehan Seksual Ibu ke Anak, UPTD PPA Tangsel Dampingi Korban
Artis berusia 29 tahun ini juga menekankan pentingnya fokus pada yang kita miliki secara nyata, yaitu anak-anak kita. "Yang penting, kita percaya pada kemampuan dan fasilitas yang kita sediakan untuk mereka," paparnya.
Terkait perubahan berat badan anak, Niki menyampaikan pandangannya bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara. "Selama grafik perkembangan anak naik terus, kita bisa merasa aman. Jika terjadi penurunan berat badan atau masalah lain, itu hanya sementara. Nanti berat badan mereka akan naik lagi," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap istilah gagal total makan (GTM) yang sering kali digunakan untuk menggambarkan anak yang menolak makan. "Saya sebal banget denger kata GTM dan saya juga tidak tahu siapa yang pertama kali mengeluarkan kata-kata ini. Karena itu para ibu terlalu cepat memberi label kepada anaknya," ucapnya.
"Dalam pandanganku, anak yang menolak makan itu sama seperti kita orang dewasa. Pasti kita punya alasan, entah sedang kenyang atau mungkin sudah kebanyakan makan snack atau susu," lanjutnya.
Sebagai seorang ibu yang tengah menantikan kedua anaknya, Nikita Willy menutup wawancara dengan pesan positif untuk semua ibu. "Jadi, jangan selalu berpikir anak orang lain lebih ini atau lebih itu. Kita harus bersyukur dan merasa puas dengan yang kita miliki. Hargai dan nikmati perjalanan menjadi ibu, karena itu luar biasa," tutupnya. (Z-2)
Nikita menuturkan anak pertamanya, Isa, sempat mengalami trauma makan usai melakukan perjalanan panjang bersama kakek dan neneknya di Jepang.
Nikita Willy yang rajin berbagi pengalaman sebagai ibu dari si kecil Issa Xander diajak berkolaborasi menyebarluaskan informasi edukatif tentang tumbuh kembang anak.
AKTRIS Nikita Willya memilih melahirkan anak kedua dengan metode water birth, mengenal metode water birth, keamanan, dan manfaatnya
Untuk anak di atas usia 12 bulan kebutuhan air lebih meningkat, tapi tetap tidak terlalu banyak yaitu hanya 200-400ml per hari.
Brand Ambasador Oppo Nikita Willy membeberkan alasan dirinya memilih menggunakan Oppo Find N2 Flip.
Nikita mengatakan perkembangan bayi berlangsung sangat cepat dan dia berusaha sebisa mungkin tidak kehilangan momen bersama anaknya.
Angka prevalensi jerawat 85% pada orang dewasa muda berusia 12–25 tahun. Karenanya, orangtua harus bisa memberikan solusi terbaik untuk menuntaskan masalah jerawat pada para remaja.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (RUU KIA) telah disahkan menjadi undang-undang (UU) oleh DPR.
Ikatan batin antara seorang ibu dan anak harus dioptimalkan, terutama di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Ibu yang mengalami baby blues diminta berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved