Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PENYANYI dan penulis lagu Farhan Zubedi mengungkapkan inspirasinya dalam membuat lagu balada-pop, Hilang Arti.
Farhan, Senin (13/5), mengungkapkan bahwa lagu itu dibuat pada 2022, ketika dia sedang mengalami krisis eksistensi.
"Lagu ini aku buat pada 2022 lalu dan saat itu aku sedang berada di fase mental stage yang breakdown. Jadi merasa krisis eksistensi diri, mempertanyakan ini karier sama hidupku mau dibawa ke mana?" katanya.
Baca juga : Farhan Zubedi Rayakan Titik Rendah Kehidupan Lewat Hilang Arti
"Somehow pernah di fase itu dan setelah aku berdiri lagi secara rasional, akhirnya aku menuangkan pengalaman itu ke lagu tersebut," tambahnya.
Baca juga : Uap Widya Bicara Soal Cinta Lewat Single Worth
Farhan mengatakan, ketika memasuki usia 30 tahun, dia bingung menentukan jalan hidup meski telah menjadi seorang dokter dan kreator konten kesehatan di TikTok.
Ketika itu, Farhan merasa sedang berada dalam titik terendah dan paling melelahkan dalam hidup, serta sering merasa kesepian walau berada dalam keramaian.
Dia merasa ada yang tidak beres dalam dirinya, sehingga memutuskan untuk berkonsultasi ke psikolog.
Baca juga : Kolaborasi Arnando Putra dan Frank Pattinasarany Hasilkan Single Blessing in Disguise
Ketertarikan pada musik dan menulis selanjutnya mendorong Farhan untuk menulis lirik lagu.
"Judul lagunya Hilang Arti. Jadi, aku kayak mencari arti kehidupan ini apa? Mungkin sebagian orang bilang ini berat, tapi banyak juga yang mengalami sebenarnya," kata lulusan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh itu.
Dengan bantuan seorang kenalan, Farhan berkenalan dengan komposer musik dan setelahnya Sony Music Entertainment Indonesia menyampaikan ketertarikan untuk merekrut dia sebagai penyanyi.
Baca juga : David Foster akan Kembali Gelar Konser di Indonesia
Farhan kemudian mendapat kesempatan untuk rekaman dengan bantuan dari produser musik Adrian Rahmat Purwanto.
Lagu Hilang Arti, yang berdurasi 3 menit 24 detik, tersedia di platform pemutaran musik digital sejak 22 Maret 2024.
Meski butuh waktu setahun sampai dapat memperkenalkan lagu ciptaannya, Farhan mengaku puas karena karyanya dapat dinikmati dan direspons positif para pendengar.
"Banyak yang re-share dan buat story dari lagu itu, biasanya akan aku balas it's ok to be at this moment, karena kamu manusia, sudah sewajarnya merasakan ini. Jangan dilawan dan bersikap tegar, kalau sedih enggak apa-apa, emosi positif dan negatif harus kita rasakan sebagai manusia," katanya.
Farhan berharap lagu Hilang Arti dapat menjadi penghibur bagi pendengar yang pernah merasakan hal yang serupa dengannya.
"Ini adalah hal yang bersifat temporary atau sementara. Jadi, rasa capek, rasa lelah pasti ada, tapi jangan sampai buat kita terpuruk ke bawah," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Lewat bait-baitnya yang sederhana namun penuh makna, Nuh... mengajak para pendengarnya menyikapi jarak dalam suatu relasi bukan sebagai ancaman, melainkan jeda yang penuh harap.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Digarap oleh Daiki Kamoshita, video klip Meidai dari Radwimps membawa seorang gadis muda yang berusaha melewati kerasnya realita hidup sembari mencari harapan dan cinta.
Dibalut aransemen musik akustik yang sederhana namun emosional, single Tak Sempurna dari Canti dan Adipati Dolken menawarkan refleksi jujur tentang dinamika hubungan.
Selama tiga hari festival, pengunjung dapat menikmati panggung musik, pop-up market, creative workshop, kids activities, dan fun sport di ruang terbuka hijau yang estetik dan nyaman.
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Hilang Arti bisa dikatakan sebagai bentuk perkenalan diri yang unik sekaligus mencengangkan dari seorang Farhan Zubedi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved