Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KABAR duka datang dari anggota band Barasuara Iga Massardi karena sang ayah, sastrawan Yudhistira Andi Noegraha Moelyana (ANM) Massardi, meninggal dunia. Iga pun mengungkapkan isi hati dan mengenang sang ayah melalui akun Instagram pribadinya, @igamassardi.
“Seperti syair yang kau tulis, kini kau hidup selamanya. Lewat kata-kata dalam tiap pembacaannya, di hati kami semua. Beristirahatlah, Pa. Aku antar papa sampai ke sana,” tulisnya dalam sebuah ungggahan potret diri ayahnya mengenakan jaket orange bertuliskan ‘Whatever It Takes’.
Kendati sedang berduka, Iga mengungkapkan kalau dia merasakan kelegaan karena tahu ayahnya adalah seorang yang baik.
Baca juga : Ayah Iga Massardi, Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal Dunia
“Selalu melegakan untuk tau bahwa orang yang kita cintai, semasa hidupnya menanam kebaikan di hidup orang lain,” katanya.
“Hari ini aku bersaksi bahwa Bapak adalah orang yang baik. Berbagai cerita tentang semua kebaikannya membuat pilu berubah jadi haru,” sambungnya.
Yudhistira, jelas Iga, merupakan sosok yang memiliki berbagai peran untuk banyak orang. Dia pun menuliskan terima kasihnya untuk sang ayah.
Baca juga : Single Apa Kabarmu dari Brush Membuka yang Menolak Terlupakan
“Seniman, guru, sahabat, dan bapak untuk banyak orang. Makasi ya Pap, aku sudah diingatkan untuk selamanya,” ungkap Iga.
Iga pun berterima kasih kepada semua orang, baik yang datang ke pemakaman dan mengucapkan belasungkawa, maupun untuk mereka yang mendoakan dari kejauhan.
“Terima kasih untuk semua yang menyempatkan hadir, mengantarkan, menulis pesan baik yang mendoakan, dan mengirim doa dalam sunyi di kejauhan. Semua sungguh berarti untuk kami sekeluarga di hari yang berat ini,” tulis Iga menutup Instagram storynya.
Baca juga : Hiatus Kaiyote Rilis Single Make Friends
Sebagai informasi, Yudhistira Massardi adalah sastrawan terkemuka. Lahir di Subang pada 28 Februari 1954, dia sudah mulai menulis sejak duduk di bangku SMP. Tulisannya pun sering dimuat di beberapa koran lokal.
Novel ‘Arjuna Mencari cinta’ (1977) menjadi salah satu karya Yudhistira yang paling populer dan bersejarah.
Tidak tunduk kepada zaman Orde Baru, Yudhistira menggunakan gaya penulisan khas anak muda dalam novel tersebut. Arjuna Mencari Cinta pun dinobatkan sebagai novel remaja terbaik 1977 dari Yayasan Buku Utama. (Z-1)
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
The Sounds Project 2024 akan berlangsung di akan berlangsung pada 9–11 Agustus 2024 di Ecovention dan Ecopark Ancol.
Jalaran Sadrah artinya karena pasrah. Album ini terjadi, tertulis, terselesaikan karena pasrah.
Merayakan Fana menjadi karya pertama yang dihadirkan Barasuara setelah empat tahun lalu merilis album kedua mereka, Pikiran dan Perjalanan.
Berjudul Air, album itu dijadwalkan dirilis pada Minggu, 24 November 2024, yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-53.
KABAR duka menyelimuti keluarga vokalis Barasuara, Iga Massardi. Ayah Iga, Yudhistira ANM Massardi meninggal dunia. Berita duka tersebut salah satunya dikonfirmasi
Video pertunjukan Irama Pesisir bisa disaksikan di kanal Youtube IM3.
We Were Young dirilis sebagai penggambaran emosi marah yang mewakili elemen api.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved