Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Film drama komedi terbaru "Puang Bos" dari rumah produksi Megti Media Film, ini digarap oleh dua sutradara kelahiran Sulawesi, Adink Liwutang dan Rusmin Nuryadin akan memulai proses syuting pada 5 Februari 2024 dan produksi ini melibatkan rumah produksi dari Makassar yaitu AIM production sebagai supporting production.
Film yang mengangkat kearifan budaya lokal ini akan mengedukasi penontonnya dengan mengupas tuntas sejarah proses pembuatan kapal pinisi yang telah dijadikan warisan budaya tak benda oleh Unesco.
Di film ini nantinya akan digambarkan detail bagaimana bahan baku kapal pinisi seperti pemilihan kayu yang tepat yakni kayu dari pohon na'nasa atau pohon gofasa, apalagi saat ini bahan kayu ini mulai langkah karena minimnya penanaman kembali jenis pohon tersebut. Juga akan membahas bagaimana keberlangsungan dan regenerasi pembuat kapal di tanah beru.
Baca juga : Film Pemandi Jenazah akan Tayang di Bioskop Mulai 22 Februari
Film perdana garapan MMFilm (Megti Media Film) ini dibalut dengan cerita drama dan komedi, juga membawa hangatnya kisah keluarga yang dekat dengan masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi.
Tantangan dalam film ini adalah membawa aktor Nasional yaitu Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Pritt Timothy, Gilbert Patiruhu, Zoe Levana, Mongol Stres, dan Arif Brata menemui dialeg Bugis Makassar dalam proses reading, juga menyandingkan dengan aktor-aktor Makassar juga talenta berbakat yang telah terpilih dari hasil kasting di Makassar pada 14-15 Januari 2024 lalu
Michelle Ziudith menjelaskan dirinya senang banget bisa bergabung dari film yang mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan ttg kapal pinisi yang sudah menjadi warisan Unesco. “Ini pertama kalinya saya berperaan sebagai orang Bulukumba, sangat chalenging dan menarik karena ada culture yang harus dibiasakan juga. Semoga kerja keras kita semua dan tim dapat diapresiasi seluruh masyarakat dan karya ini dapat dinikmati dengan baik. Jangan lupa untuk nonton Puang Bos dan mendukung perfilman Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga : Final Trailer Film Pemandi Jenazah Hadirkan Suasana Lebih Mencekam
Begitu juga dengan Ibrahim Risyad yang mengaku senang sekali bisa bergabung di dalam produksi film Puang Bos ini, selain ceritanya yang menarik film ini mengangkat kearifan budaya lokal dan akan mengedukasi penonton tentang kapal pinisi. “Tentunya film ini dibalut dengan drama komedi agar penoton bisa terhibur selama menonton. Harapan saya film ini bisa diterima para penonton khususnya masyarakat Makassar dan bisa mengedukasi masyarakat tentang kapal pinisi. Untuk tantangan tentunya pasti dari bahasa Makassar yang menurutku sulit sekali dipelajari karena banyak sekali imbuhan dan logat yang mendayu. untungnya aku didukung oleh tim yang baik dan teman2ku orang makassar yang hampir setiap malam kita telfonan untuk membantu belajar bahasa dan logat,” terangnya.
Meggy Tribuana dari MMFilm menuturkan dalam jumpa pers Minggu (4/2) yang digelar di Mallorca Room-Melia Hotel Makassar, bahwa film ini diharapkan dapat semakin memupuk kepedulian dan kecintaan pada warisan budaya Indonesia, selain itu produksi ini akan dilakukan juga di Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba Sulawesi yang dapat mengeksplorasi tempat-tempat indah di Indonesia sehingga bisa meningkatkan minat pariwisata di daerah sekitar. (B-4)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Peran para KOL sebagai jembatan informasi sangat strategis dalam menyebarluaskan pemahaman tentang fungsi dan peran LPS dalam sistem keuangan nasional.
Aksi ini merupakan bagian dari program Global March yang didukung oleh negara-negara Maghrib seperti Tunisia, Algeria, Libya, dan Maroko.
Dari pengembangan kasus-kasus penyalahgunaan narkoba itu, ternyata jaringannya juga terkoneksi ke Banjarmasin hingga ke Surabaya.
anak-anak adalah generasi penerus yang harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, terutama di era digital.
KOTA Makassar, Sulawesi Selatan, akan menjadi tuan rumah ajang Sulawesi Bike Week Tahun 2025 yang dipusatkan di Anjungan Pantai Losari, Makassar, pada September 2025 mendatang.
SETELAH menjalani puncak haji di Arafah, sebagian jemaah haji Kloter 6 Embarkasi Ujung Pandang (UPG) Makassar, merayakan momen bersejarah dengan menggelar tradisi unik Mappatoppo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved