Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DALAM sebuah episode terbaru podcast Kasisolusi, Deddy Corbuzier memunculkan ide unik terkait potensi penggunaan musik K-Pop sebagai alat untuk menghentikan konflik yang terus berlangsung antara Palestina dan Israel. Pernyataan ini mengejutkan dan membingungkan host podcast serta mendapatkan reaksi kocak.
Deddy mengusulkan, "Kirim lagu K-Pop kesana." Sang host pun bingung dan bertanya, "Apa urusannya?" Deddy menjawab dengan santai, "Nah, ini nggak paham. Ini dianggapnya gue bercanda menghina kan?" Host kembali menanyakan, "Gimana cara menghentikan perangnya?" Deddy lalu menyampaikan fakta menarik terkait penggunaan lagu Britney Spears untuk mengusir perompak Somalia yang cukup ganas.
Dalam upaya memberikan argumen yang lebih kuat, Deddy meminta tim YouTube untuk mencari artikel yang mendukung klaimnya, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai cara lagu Britney Spears dapat mengusir perompak tersebut.
Baca juga: Setelah Deddy Corbuzier, Minuman Kesehatan Flimty Gandeng Denny Sumargo
Dengan mengacu pada fakta tersebut, Deddy mengajukan pertanyaan apakah musik K-Pop juga memiliki potensi yang sama dalam meredakan ketegangan di wilayah konflik. "Ya, siapa tahu K-Pop juga bisa, kan sekarang semuanya lagi suka K-Pop," paparnya.
Host kemudian menyindir, "Oh, jadi ikut terlena, apa ya bahasanya?" Deddy meambahkan bahwa ia hanya memberikan bahan diskusi dan berharap netizen bisa membaca lebih lanjut untuk memahami argumennya.
Baca juga: Deddy Corbuzier Masuk Sebagai Investor, Flux Creative Universe Tatap Ekspansi ke Thailand
Di podcast yang berbeda, Deddy Corbuzier juga kembali merinci pandangannya terkait konflik Israel dan Palestina. Meskipun ia menyatakan tidak mendukung kelompok Hamas atau Fatah, Deddy tetap menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara yang belum sepenuhnya merdeka.
"Saya nggak pro Hamas, saya nggak pro Fatah, saya pro Palestina, karena Hamas dan Fatah itu sendiri-sendiri, tapi Palestina itu negara yang belum berdaulat, jadi yang kita pro, Palestina," ujar Deddy Corbuzier
Dalam diskusi yang berlanjut, Deddy juga menyampaikan pandangannya terhadap boikot produk Israel dan memberikan komentar kontroversial terkait gerakan pasang foto semangka.
"Nggak menolong juga Anda boikot itu, gue mau nanya produk Israel apa yang ada di Indonesia?," ucap Deddy.
Diskusi ini semakin memanaskan episode podcast Kasisolusi dan memperoleh respons beragam dari pendengar. (Z-10)
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved