Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM sebuah episode terbaru podcast Kasisolusi, Deddy Corbuzier memunculkan ide unik terkait potensi penggunaan musik K-Pop sebagai alat untuk menghentikan konflik yang terus berlangsung antara Palestina dan Israel. Pernyataan ini mengejutkan dan membingungkan host podcast serta mendapatkan reaksi kocak.
Deddy mengusulkan, "Kirim lagu K-Pop kesana." Sang host pun bingung dan bertanya, "Apa urusannya?" Deddy menjawab dengan santai, "Nah, ini nggak paham. Ini dianggapnya gue bercanda menghina kan?" Host kembali menanyakan, "Gimana cara menghentikan perangnya?" Deddy lalu menyampaikan fakta menarik terkait penggunaan lagu Britney Spears untuk mengusir perompak Somalia yang cukup ganas.
Dalam upaya memberikan argumen yang lebih kuat, Deddy meminta tim YouTube untuk mencari artikel yang mendukung klaimnya, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai cara lagu Britney Spears dapat mengusir perompak tersebut.
Baca juga: Setelah Deddy Corbuzier, Minuman Kesehatan Flimty Gandeng Denny Sumargo
Dengan mengacu pada fakta tersebut, Deddy mengajukan pertanyaan apakah musik K-Pop juga memiliki potensi yang sama dalam meredakan ketegangan di wilayah konflik. "Ya, siapa tahu K-Pop juga bisa, kan sekarang semuanya lagi suka K-Pop," paparnya.
Host kemudian menyindir, "Oh, jadi ikut terlena, apa ya bahasanya?" Deddy meambahkan bahwa ia hanya memberikan bahan diskusi dan berharap netizen bisa membaca lebih lanjut untuk memahami argumennya.
Baca juga: Deddy Corbuzier Masuk Sebagai Investor, Flux Creative Universe Tatap Ekspansi ke Thailand
Di podcast yang berbeda, Deddy Corbuzier juga kembali merinci pandangannya terkait konflik Israel dan Palestina. Meskipun ia menyatakan tidak mendukung kelompok Hamas atau Fatah, Deddy tetap menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara yang belum sepenuhnya merdeka.
"Saya nggak pro Hamas, saya nggak pro Fatah, saya pro Palestina, karena Hamas dan Fatah itu sendiri-sendiri, tapi Palestina itu negara yang belum berdaulat, jadi yang kita pro, Palestina," ujar Deddy Corbuzier
Dalam diskusi yang berlanjut, Deddy juga menyampaikan pandangannya terhadap boikot produk Israel dan memberikan komentar kontroversial terkait gerakan pasang foto semangka.
"Nggak menolong juga Anda boikot itu, gue mau nanya produk Israel apa yang ada di Indonesia?," ucap Deddy.
Diskusi ini semakin memanaskan episode podcast Kasisolusi dan memperoleh respons beragam dari pendengar. (Z-10)
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
HAMPIR 100.000 warga Palestina tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza. Ini mewakili sekitar 4% dari populasi wilayah tersebut. Harian Israel Haaretz mengatakan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved