Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Flux Creative Universe, sebuah holding agency digital tanah air, mendapatkan investasi dari pesohor terkenal Deddy Corbuzier.
Investasi ini semakin mengukuhkan Flux Creative Universe sebagai sebuah creative holding group yang besar dan akan menjadi pilar industri kreatif Indonesia di masa depan.
Deddy Corbuzier, beserta perusahaannya, PT Dektos Digital Corbuzier sendiri juga dibekingi investasi dari SiCepat yang dipimpin oleh The Kim Hai, Prestige Corporation yang dipimpin oleh Rudy Salim yang punya banyak bisnis di portfolionya, serta Digital Mediatama Maxima yang sudah IPO dengan kode DMMX.
Valuasi perusahaan Deddy Corbuzier yang nilainya melebihi Rp 1 triliun membuktikan naluri bisnis dan kreativitasnya yang terpercaya. Dengan naluri bisnis yang sama inilah Deddy Corbuzier berinvestasi dalam Flux Creative Universe, dengan visi untuk membuat kedua perusahaan sama-sama menjadi lebih besar.
Investasi Deddy Corbuzier ini menjadi pencapaian terbaru bagi Yohanes Auri,founder dari Flux Creatifve Universe yang telah berkiprah dalam bisnis kreatifnya selama 17 tahun. Memulai usahanya dalam bentuk Flux Design dengan sederhana dari kamar tidur pribadinya sejak tahun 2006, perlahan tapi pasti bisnisnya membesar, hingga jadi advertising dan digital agency di tahun 2018.
Melihat peluang bisnis yang semakin terbuka lebar Flux mengambil langkah besar dengan mengukuhkan diri menjadi creative holding group Flux Creative Universe di tahun 2021.Tujuannya yaitu menyediakan wadah bagi insan kreatif untuk mengelola bisnisnya sendiri dengan memberikan kucuran dana, ,menyediakan klien-klien, sampai dengan manajemen support sehingga setiap bisnis partner dapat fokus menghasilkan karya-karya terbaiknya.
Visi Yohanes Auri inilah yang menarik perhatian banyak investor dan partner. Sehingga pada 2022, Deddy Corbuzier mengadakan joint venture bersama Auri membentuk creative & digital agency bernama DNA, yang namanya berasal dari mereka berdua yakni Deddy dan Auri.
"Berawal dari kerja bareng di DNA, saat ini Deddy masuk ke holdingnya yakni Flux Creative Universe," jelas Auri.
Nama besar Deddy tentu akan mendorong pencapaian yang lebih besar lagi. Pada tahun ini nilai kontrak pekerjaan yang diperoleh oleh Flux mencapai US$8 juta.
"Dengan masuknya investasi dari Deddy maka targetnya pendapatan bisa di level Rp200 miliar," tandasnya.
Serangkaian rencana bisnis pun terus disiapkan. Salah satunya dengan mempersiapkan ekspansi ke Thailand. Pilihan ke Thailand dikarenakan di negeri gajah putih itu banyak tenaga kreatif yang tersedia. Dan selama ini Thailand telah menjadi semacam kiblat bagi pembuatan kreatif iklan di Asean.
"Kemungkinan pada 2024. Kita siapkan talent-nya dulu. Untuk awal kita akan menaruh agency-nya terlebih dahulu," ujarnya.
Menyinggung kue ekonomi yang tersedia, mengutip Kemenparekrat Industri kreatif Indonesia kini menduduki nomor 3 dunia dengan nilai sebesar Rp 1.300 triliun, dan berpotensi menjadi nomor 1 dunia di tahun 2045.
"Jadi pasarnya masih sangat besar dan bisa terus dikembangkan," ungkap Auri.
Dengan ekosistem bisnis yang kuat, menjadikan Flux Creative Universe dipercaya untuk menangani banyak industri bisnis di Indonesia yang merangkap dari corporate, retail, dan startup yang di dominasi dari brand-brand raksasa seperti XL Axiata, CT Corp, Bank Mandiri, BNI,Volta, Kapal Api, Sidomuncul, Genshin Impact, Ismaya, Sampoerna, UNIQLO dan ratusan brand-brand besar lainnya. (RO/E-1)
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved