Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SEBUAH gerobak dengan hiasan bendera-bendera dengan pengeras suara telah terparkir di tengah kerumunan orang. Sementara, ada dua orang mencangklong gitar dan bas yang terbuat dari genting berbentuk persegi. Di bagian belakang gerobak, ada seorang yang dandanannya seperti ninja yang menyisakan matanya berkacamata hitam.
Dua biduan dengan selendang merah, heboh mengajak penonton untuk merapat dan berjoget. Sesaat perkusi ditabuh, melodi gitar dipetik, spontan para penonton yang telah berkerumun ikut berjingkrak. Kiser Kenamaan, musik yang khas dengan aransemen ala tarling itu membuka pentas Lair di festival musik Pestapora 2023 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Karyssa Matindas bersama Monica Hapsari memegang kendali mikrofon sembari membuka ruang untuk penonton yang telah melingkar joged asyik.
Baca juga: Perjalanan Grrrl Gang Menemukan Harapan di Album Spunky!
Musik Lair memang terdengar cair. Dengan segera bisa membuat pendengarnya berdendang, tanpa harus tahu lirik lagu mereka. Band asal Jatiwangi art Factory (JaF) Majalengka, Jawa Barat ini memang mengusung musik ala tarling pantura sebagai salah satu suguhan alternatif musik populer.
“Sebenarnya terbentuknya bermula dari ketika kami nonton salah satu konser pemain tarling klasik. Dari situ, kami terinspirasi, sepertinya bermain musik tarling oke juga buat dibawakan. Tapi kan kami enggak bisa pure bawakan musik tarling. Cuma karena kami hafal melodinya seperti apa, ya jadilah kami bikin band Lair pada 2018,” kata Tedi Nurmanto, gitaris Lair kepada Media Indonesia saat dijumpai seusai manggung di panggung Alternative Stage di Pestapora 2023, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, (22/9).
Baca juga: Beeswax Lakukan Comeback dengan Single Chew It All
Genting, jadi pilihan bunyi dan visual. Selain itu, toa yang tersemat di gerobak mereka juga menambah utuh konsep yang mereka bawakan. Konsep tersebut diadaptasi dari musik ala obrog-obrog, tradisi orang membangunkan sahur saat puasa.
“Kenapa alat kami dari tanah liat, karena kami berasal dari Jatiwangi. Dan semuanya ngobrolin soal tanah,” ungkap basis Lair Anzar Agung Fauzan.
Wujud Keresahan
Vokalis Karyssa Martindas menambahkan, tema-tema dalam lagu yang diciptakan bersumber dari apa yang mereka saksikan dalam keseharian. Misalnya lagu Nalar tercipta dari keresahan polusi visual saat masa pemilihan Presiden pada 2018. Ditambah, ketika itu teman mereka mencalonkan kepala desa dan kalah, itu pun jadi sumber inspirasi lirik. Atau, seorang penjaga tungku pembakaran genting di pabrik yang jago mengatur suhu, juga mereka jadikan lagu.
“Kami melihat musik pantura juga sebagai bagian dari budaya populer. Jadi ya terima juga dong sebagai musik populer, kan sama. Beruntungnya kami bisa bermain di festival musik ‘pop culture’ seperti ini dan bisa diterima musiknya,” kata Tedi.
“Kami sebenarnya tidak menyangka musik Lair, yang notabene dekat dengan tarling bisa juga diterima dan dinikmati oleh kuping sekarang,” tambah Karyssa.
(Z-9)
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun ini akan berpusat di Monumen Nasional (Monas).
SOLOIS Kunto Aji membawa daftar putar baru di konser Pestapora 2023
Bagi sang basis, Dochi, Ad Astra menjadi album monumental baginya. Sebab, di album ketiga ini, Dochi justru baru benar-benar serius belajar bermain bas.
Pestapora 2023 yang berlangsung 22–24 September di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat akan menghadirkan panggung yang menggunakan material bambu dan bisa dinaiki pengunjung.
FESTIVAL musik tahunan GenFest akan kembali hadir setelah sempat mandek akibat pandemi. Tahun ini, hadir pada 28–29 Juni 2025 di Zona Parkir F Aeon Mall Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.
Soundsfest 2025 akan menghadirkan 68 penampil musisi nasional dan internasional.
AQUA kembali menjadi sponsor utama acara Ramadhan Jazz Festival ke-14 sebagai bentuk komitmen dalam menyebarkan kebaikan dengan mendonasikan penjualan tiket untuk perbaikan masjid.
Festival ini dimeriahkan oleh Salma Salsabil, Raffi Sudirman, Pendarra, dan HIVI!, Kunto Aji, Nabila Taqiyyah, Wijaya80, Nadhif Basalamah, hingga Burgundy.
Electric Cadillac akan menjadi tidak hanya satu-satunya band yang mewakili Indonesia, tetapi juga satu-satunya yang mewakili Asia di ajang Byron Bay Bluesfest 2025.
Dalam event ini akan tampil Phum Viphurit, penyanyi dan pengarang lagu Thailand, pelantun lagu “Lover Boy” yang sukses tampil di beberapa festival musik ternama di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved