Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
GRUP band Grrrl Gang yang digawangi Angeeta Sentana (vokal, gitar), Akbar Rumandung (bas, vokal) dan Edo Alventa (gitar, vokal) merilis album penuh debut mereka berjudul Spunky!. Sebelumnya, mereka telah melepas beberapa lagu tunggal (single) terlebih dulu yang masuk dalam materi album penuh Spunky!.
Spunky! berisi 10 trek, dibuka dengan Birthday Blues dan ditutup dengan trek The Star. Sementara Spunky! yang menjadi tajuk album berada di urutan keempat dalam daftar putar album. Trek yang juga masuk ke Spunky! adalah A Fight Breaks Out at A Karaoke Bar, Rude Awakening, Cool Girl, Better Than Life, Tower Moment, Mother’s Prayer, dan Blue-Stained Lips. Album ini dirilis melalui Green Island Music di seluruh dunia. Mereka juga bekerja sama dengan pemegang lisensi eksklusif Kill Rock Stars (untuk rilis di benua Amerika), Trapped Animal Records (Inggris dan Eropa) dan Big Romantic Records (Jepang and Taiwan).
Meski secara nuansa Spunky! banyak membawa tema yang begitu depresif, tetapi Angee mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan adalah proses menemukan harapan di tengah situasi depresif tersebut.
“Album ini mungkin melelahkan untuk didengar karena temanya yang sangat depresif, itulah yang saya rasakan setelah mendengarkan hasil akhirnya. Namun, sejak awal pembuatan album ini, pesan utama yang ingin kami sampaikan adalah bagaimana menemukan harapan, keberanian, dan humor terlepas dari keadaan kita yang berantakan, dan kami melalui perjalanan itu dalam album ini dari cerita tentang kebiasaan buruk, kesepian yang kronis, dan ketidakberdayaan,” kata Angee dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Jumat (22/9).
Baca juga: Spunky! Jadi Single Kedua di Album Baru Grrrl Gang
Spunky! diciptakan setelah ketiga personel Grrrl Gang mengalami beberapa perubahan besar dalam hidup. Termasuk perpindahan tempat tinggal dari Yogyakarta, kota tempat mereka membentuk band ini ketika masih duduk di bangku kuliah, ke Jakarta.
“Ini adalah rilisan pertama Grrrl Gang setelah kami lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang membuat kami harus pindah ke Jakarta, dan tidak bisa dipungkiri berbeda 180 derajat dengan Yogyakarta secara persepsi dan kondisi,” kata Akbar.
“Tapi dengan pindah ke Jakarta, kami bisa bekerja sama dengan Lafa di Spunky! dari awal sampai selesai," imbuhnya.
Lafa Pratomo adalah produser yang membantu mereka merekam 10 lagu dalam album Spunky!. Bagi Grrrl Gang, masuknya Lafa sebagai produser memberikan sentuhan baru dalam cara bermusik ketiganya. Ada beberapa aransemen yang dipertajam misalnya gitar Edo dan bass Akbar. Meski, mereka menyatakan tidak meninggalkan energi band tersebut.(M-4)
Sal Priadi memang pernah tinggal lama dan tumbuh di Kota Malang. Masa mudanya banyak terjadi di sana.
Pengadilan menguatkan dua putusan pengadilan yang lebih rendah yang memenangkan Pinkfong, perusahaan Korsel di balik lagu Baby Shark yang telah diputar miliaran kali.
Fase Tiga. Selain menyisakan tiga personel, album ini menandai fase baru Kerispatih setelah berjalan tanpa Sammy Simorangkir dan Badai.
Lagu dari Zenith Project ini merupakan bentuk penghormatan dan dukungan kepada para atlet, prajurit, relawan, dan semua individu yang berjuang mewakili Indonesia di berbagai medan.
Setelah lebih dari dua dekade vakum, unit metal legendaris asal Malang, Kastil, resmi kembali ke kancah musik ekstrem dengan merilis EP terbaru berjudul Shadows.
Dengan tempo yang upbeat dan nuansa yang didominasi EDM, Miss It tetap mempertahankan sentuhan khas Rouri404.
Dalam versi alternatif ini, Grrrl Gang menghadirkan warna baru yang segar pada Eleven dengan memadukan elemen indie rock klasik era 90-an dengan menggunakan lirik dalam Bahasa Indonesia.
Sebanyak 12 titik tur menjadi destinasi bagi Grrrl Gang di rangkaian yang berjalan mulai 20 Oktober 2023 hingga 18 November 2023 itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved