Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BAND pop punk Blink-182 memutuskan untuk menunda tur Eropa. Penundaan itu menyusul sang drummer, Travis Barker, 47, harus pulang ke Amerika Serikat karena masalah keluarga.
"Karena masalah keluarga yang mendesak, Travis harus pulang ke Amerika. Pertunjukan di Glasgow, Belfast, dan Dublin ditunda," dikutip dari Instagram Blink-182, Sabtu (2/9).
Band yang lahir di California pada 1992 tersebut beranggotakan 3 orang yakni Mark Hoppus, Tom DeLonge, dan Travis Barker seharusnya tampil di OVO Hydro di Glasgow, Skotlandia.
Baca juga: Jungkook BTS Ulang Tahun ke-26, Tulis Pesan Menyentuh untuk ARMY
Kemudian mereka juga harus tampil di Belfast dan Dublin, Irlandia. Para penggemar diminta untuk menunggu informasi lebih lanjut terkait kepastian konser tur tersebut.
"Informasi lebih lanjut di sehubungan dengan kepulangannya ke Eropa dan tanggal yang dijadwalkan ulang akan diberikan sesegera mungkin," tulisnya.
Baca juga: Travis Barker Berduka Kehilangan Penggemar
Beberapa jam sebelum berita tersebut diumumkan, Barker membagikan serangkaian foto di Instagram Story-nya tentang dirinya yang mengunjungi.
Diketahui saat ini Travis Barker sedang menantikan bayi laki-lakinya bersama sang istri Kourtney Kardashian. Pasangan ini mengumumkan berita kehamilan mereka saat perhentian pertama tur Blink-182 di Los Angeles. (Z-3)
Pasangan selebriti Kourtney Kardashian dan Travis Barker memposting foto putra mereka Rocky Thirteen di Instagram.
Melalui akun instagram, drummer Blink 182, Travis Barker menuliskan pesan emosional kepada penggemarnya Alex Etheridge, yang meninggal karena kanker tulang.
Pernikahan itu diadakan di Castello Brown, sebuah kastil yang dibangun pada Abad Pertengahan yang menghadap ke Teluk Portofino.
Keduanya menikah dalam sebuah upacara kejutan di Las Vegas pada 4 April. Pemilik One Love Wedding Chapel, Marty Frierson, telah mengonfirmasi kabar itu.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menyampaikan keprihatinan atas klausul pengelolaan data pribadi warga negara Indonesia oleh pihak AS.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membantah kabar yang menyebutkan pemerintah menjual data pribadi WNI kepada Amerika Serikat.
Transfer data pribadi ke luar negeri hanya dapat dilakukan apabila negara tujuan memiliki perlindungan hukum setara atau lebih tinggi dari Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved