Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GABUNGAN Seniman Indonesia (GSI) merangkul puluhan anak muda Citayam Fashion Week (CFW) bersama influencer, kreator konten, perancang busana, selebgram, dan TikToker dengan menggelar Street Fashion Show bertema Barbie Concept di Blok M Square, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Sabtu (12/8).
Para peserta yang ikut meramaikan street fashion ini antara lain alumni CFW Abdul Sofi Allail alias Ale, Dilan Bekasi, hingga beberapa kreator konten, influencer, perancang busana, dan selebgram.
Koordinator GSI untuk Gen Z dan Milenial Kiki Astrida mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan seniman-seniman anak muda yang mayoritas milenial dan generasi Z dengan menggelar peragaan busana yang terinspirasi dari film Barbie ini.
Baca juga: Back To CItayam Fashion Week Berikan Panggung untuk Musisi Jalanan
"Kami berkolaborasi dengan anak-anak Citayam dengan influencer, bintang iklan dan sinetron. Acara ini juga untuk mengembangkan potensi dan kreativitas anak citayam yang sempat off. Kemudian, agar mereka percaya diri, kita gabungkan dengan influencer yang punya nama. Kemudian ada selebgram dan TikToker," ucapnya di sela-sela kegiatan.
GSI juga terinspirasi dari Gubernur Jawa Tengah yang mendukung kreativitas anak-anak muda lewat berbagai program.
Baca juga: Citayam Fashion Week Tampilkan Tema Sekolah hingga Film Barbie
Menariknya, menurut Astrid, ajang ini mengajak generasi muda untuk bergaya modis dengan pakaian bekas yang diolah untuk menambah value dan terlihat lebih kece. Jadi, pakaian peserta model yang ikut street fashion ini umumnya terinspirasi dari film Barbie yang dipadupadankan dengan busana daur ulang.
"Nah, ini yang kerennya, baju yang sudah tak terpakai didesain ulang dari sesuatu yang tidak ditengok orang menjadi fashion yang sangat baik. Ini luar biasa," ungkapnya.
Astrid berharap kreativitas milenial dan generasi Z makin berkembang dengan adanya wadah khusus semacam ini. Tujuannya, seni di kalangan anak muda tetap hidup dan maju.
"Harapannya, teman-teman gen Z dan milenial bisa mengembangkan potensi mereka di bidang fashion hingga seni tarik suara. Intinya, yang berkaitan dengan seni dan budaya," katanya.
Sementara itu, Minho sebagai peserta street fashion mengatakan dirinya berkreasi dengan memakai kemeja hitam yang dihiasi kertas pernak-pernik, topi koboi, sepatu pantofel, dan slayer merah muda di leher. Dengan kostum itu, dia menjadi pemenang kostum tokoh Ken terunik dalam film Barbie.
"Kostum ini aku kreasikan sendiri. Aku cuma pakai kemeja hitam, pakai kertas pernak pernik. Mungkin karena kreativitas aku, aku jadi pemenang," kata pria yang juga sebagai kreator konten ini.
Menurut Minho, pergelaran ini adalah salah satu wadah yang baik untuk menuangkan kreativitas anak muda. Sebab, sekarang tak banyak ruang bagi anak muda untuk bebas berkreasi dan menuangkan ide-ide mereka lewat fashion.
"Kali ini, kami sudah dikasih wadah untuk berkreasi, salah satunya di bidang fashion. Kebetulan saya suka fashion. Kami benar-benar terwadahi banget. Kalau bisa ke depan terus ada event seperti ini," ujarnya.
Minho berharap, setelah tema Barbie Concept, GSI bisa menggelar peragaan busana dengan tema-tema nusantara yang kaya akan budaya.
"Harapannya, bisa dikonsep tema Nusantara. Kita punya banyak ragam tradisional dari pakaian dan makanan. Kita bisa kreasikan untuk ditampilkan ke masyarakat," katanya.
Kemudian, Citra Handayani sebagai fashion designer menyambut positif kegiatan yang digelar. Dengan adanya street fashion ini, anak muda diedukasi bahwa pakaian modis tidak harus mahal.
"Penting banget sih tema yang diangkat kali ini, salah satunya rework (daur ulang) pakaian bagi para generasi Z. Apalagi anak-anak sekarang kan hobi belanja baju dan bikin menumpuk di rumah yang enggak terpakai, padahal itu sangat bermanfaat jika didaur ulang," ungkapnya.
Karena itu, Citra memberikan contoh kepada pemuda cara mendaur ulang pakaian bekas menjadi baju yang modis dan terlihat keren sehingga layak dipamerkan dalam street fashion kali ini.
"Di sini kami ikut demonstrasi gimana sih baju-baju yang enggak terpakai bisa bertambah value-nya," ucapnya.
Dalam kegiatan ini, perempuan berusia 22 tahun tersebut mendaur ulang pakaian yang dikenakan oleh ikon CFW Ale dengan mengusung tema Barbie.
"Tadi kami rework baju untuk Ale dan Tamara. Kami mengusung tema Barbie dengan konsep kasual," ucapnya.
Citra juga berharap para generasi milenial bisa memanfaatkan pakaian bekas untuk didaur ulang menjadi busana modis dengan kreativitas masing-masing.
"Harapannya, anak muda bisa memanfaatkan pakaian yang ada di rumah yang tidak terpakai bisa bernilai lagi dengan me-rework," ucapnya.
Bukan hanya street fashion, pergelaran ini semakin meriah dengan adanya hiburan lucky spin dan photo booth 360. (Ykb/Z-7)
Pentas malam itu melibatkan banyak seniman, mulai dari Ayodya Sanggar Seni, W.O. Tresna Budaya, Wayang Bocah Kusuma Indria, serts lebih dari 10 sanggar seni yang lain.
Ia melukis Ketua Umum PDIP itu, beberapa tahun silam di Jakarta. Sekitar 5 jam ia menuntaskan lukisan mini itu dengan harapan kelak pada waktunya dapat diserahkan pada Megawati.
Artjog sering dinilai menjadi barometer perkembangan seni rupa tanah air. Ternyata lebih dari itu, ArtJog juga menjadi panggung bagi para perupa muda masa depan
Pameran ini menjadi debut pertama Iurum di Indonesia, sekaligus pameran tunggalnya yang ke-10 secara global.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pembentukan lembaga adat betawi menyita waktu dan tidak mudah untuk diwujudkan.
Pendaftaran karya untuk kompetisi 15th UOB POY dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025 melalui situs UOBandArt.com
Tema yang dipilih pun dijadikan sebagai ajakan untuk menjadikan kreativitas sebagai bagian dari keseharian, terutama dalam proses belajar dan bermain.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Tidak hanya menjadi ajang inspirasi, TikTok Beauty Fest juga menghadirkan lebih dari 30 booth brand kecantikan
Sebuah studi dari University of Plymouth menemukan bahwa mencoret-coret bisa meningkatkan daya ingat anak.
Batik, bordir dan tenun adalah warisan budaya yang telah melewati zaman.
BADAN Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan lomba kreativitas dan inovasi (krenova) bagi pelajar dan masyarakat umum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved