Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INTIMATE, inspiratif dan hangat mewarnai pagelaran GAIA Music Festival 2022 - Jazz In The Valley, di Amphitheater The Gaia Hotel Bandung pada hari kedua Sabtu (26/11). Dengan melihat antusiasme penonton selama dua hari ini, The Gaia Hotel Bandung sangat bersemangat untuk dapat
melanjutkannya di tahun-tahun berikutnya.
"Ini adalah inaugurasi dari GAIA Music Festival. Dengan melihat ekspresi penonton yang antusias selama dua hari ini, tentu ini membuat kami kian bersemangat untuk meneruskan tanggung jawab menggelar GAIA Music Festival secara rutin," kata General Manager The Gaia Hotel Bandung, Novi Samodro.
Novi menjelaskan bahwa sebenarnya musik sudah menjadi bagian dari beberapa pilar konsep yang diemban dari The Gaia Hotel Bandung. Karenanya selain Amphitheater, mereka bahkan juga memiliki studio musik untuk para pengunjung.
"Kami ingin para pengunjung tak hanya menikmati musik, namun bisa terinspirasi dan berkreasi di sini. Amphitheater ini juga sangat terbuka sebagai wadah para musisi yang ingin perform dan menunjukkan karyanya di sini," lanjutnya.
Menurut Novi, selain inspiratif, amphitheater tersebut memang memberi kesan intim karena tak ada batas antara penonton dengan para performer. Sokhi yang menjadi pembuka di hari pertama, malah tampil berkarnaval dari penonton menuju ke panggung. Andien, yang menjadi penutup rangkaian hari pertama setelah Barry Likumahuwa, bahkan turun mengajak penonton berdansa bersamanya.
"Venue dan energi penonton luar biasa. Awalnya aku sempat degdegan juga, karena aku tampil dengan konsep big band spesial untuk GAIA music festival ini. Hujan bukan masalah, tetap hangat di sini," ucap Andien.
Padahari kedua perhelatan ini dibuka band instrumental jazz asal Bandung, 5Petani yang tampil atraktif dengan dress code sesuai nama band tersebut. "Kami sangat berterimakasih dengan GAIA Music Festival dengan kesempatan ini. Semoga ini menjadi event tahunan yang rutin dan wadah
bagi musisi terutama musisi Bandung," ucap pemetik bass 5Petani, Arbi Wardani.
Sementara itu, Dira Sugandi mengaku senang bisa kembali tampil ke Bandung. "Bandung kota kelahiran aku dan song list kami tadi memang sengaja untuk mengiringi penonton yang ingin niis (menyejukkan diri) di Bandung," kata Dira yang di penghujung penampilannya bersama Sri Hanuraga
Trio, membawakan dua lagu berbahasa Sunda, Bubuy Bulan dan Manuk Dadali.
"Jazz Gunung memang unik-unik panggungnya. Biasanya kami diajak naik, main di atas gunung, sekarang turun ke valley dengan amphitheater yang indah ini," timpal Sri Hanuraga.
Inspiratifnya GAIA Music Festival juga diperkuat Tompi yang memberi bonus kepada penonton. "Venue, mood penonton yang musikal khas Bandung membuat saya menambah dua lagu dari song list yang saya siapkan," katanya.
"Saya senang dengan konsep dekat dengan alam seperti ini. Semoga GAIA Music Festival menjadi event yang rutin," tutup Tompi yang menjadi penampil pamungkas Jazz in The Valley. (OL-13)
Baca Juga: Diguyur Hujan, Andien Hangatkan Suasana Di GAIA Music Festival ...
Andien mengatakan sejak awal berkarier di dunia hiburan sampai saat ini, ia senang melakukan mix and match sendiri pakaiannya untuk tampil di atas panggung.
Aksinya ini juga diunggah dalam postingan beberapa akun media sosial, salah satunya penyanyi Andien Aisyah
Memiliki bentuk tubuh yang ideal, penyanyi Andien Aisyah membagikan tipsnya untuk menjaga bentuk tubuh meski berat badan sempat melonjak saat hamil dan melahirkan.
Menurut dia, publik figur memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pola asuh untuk pencegahan stunting.
Andien Aisyah, penyanyi pop dan jazz terkemuka Tanah Air, adalah salah satu artis yang telah mengatasi tantangan besar pada usia yang sangat muda.
Sebagian dari hasil penjualan produk sepatu akan didonasikan kepada berbagai organisasi atau komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dan kesejahteraan anak.
Untuk memperluas pemasaran, Germany Brilliant (GB) Sanitaryware kembali berkolaborasi dengan musisi sekaligus dokter bedah plastik ternama, dr. Tompi.
"Yang namanya teman, menurut saya, ya harusnya hadir dalam berbagai suasana, ga harus senangnya saja," ungkap Tompi
"Saya membuat lagu ini untuk mengingatkan kalau dalam hidup, kita pasti membutuhkan orang lain dan begitu juga sebaliknya."
Tompi memilih menjalankan ibadah salat tarawih hari pertama pertama bersama keluarga di rumah.
Bagi Tompi, lagu itu memiliki pesan yang tidak lekang oleh waktu dan menjadi pengingat bagi semua generasi memahami pentingnya ibadah puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved