Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEIRING dengan perkembangan zaman, kini banyak budaya Betawi yang terancam hilang, seperti rumah adat, pakaian, tarian, musik, permainan tradisional, bahkan ikon Betawi seperti ondel-ondel.
Zaman ini juga menjadi tantangan besar bagi seluruh kearifan lokal. Dalam hal ini, budaya Betawi menjadi salah satu menerima dampak paling besar, karena berada di pusat Ibu Kota Negara, pintu masuk utama perubahan zaman dan budaya asing ke Tanah Air.
Berangkat dari keprihatinan tersebut juga, salah satu Coffeshop Kopi Nusantara KOPI BS dan Rumah Makan Kuliner Kerakyatan BOS SAMBAL bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Malam Mingguan di Kopi BS dengan tema Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta, Sabtu (5/11).
Owner KOPI BS, Brando Susanto, yang juga penggagas acara Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta dalam sambutannya mengatakan, pelestarian budaya Betawi harus menjadi perhatian semua kalangan.
Hal itu mengingat kita adanya payung hukum yang bisa dijadikan landasan untuk menunjang eksistensi dari kebudayaan Betawi di DKI Jakarta. Sesuai Perda No 4/2015 yang kini dijadikan acuan dalam menunjang lestarinya budaya Betawi di Jakarta.
"Jangan sampai budaya Betawi di DKI Jakarta ini punah dan berakhir menjadi sejarah atau hanya sebagai hikayat yang diceritakan pada masa depan. Lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya Betawi di tengah-tengah masyarakat," ujar Brando dalam siaran pers diterima, di Jakarta, Senin (7/11).
Menurut dia, untuk menjaga kelestarian budaya Betawi agar kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi harus sering diadakan secara masive di lingkungan permukiman masyarakat.
"Dengan masivenya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi, maka Kebudayaan Betawi akan selalu diingat dan dikenang masyarakat menjadi ciri khas di pusat Ibu Kota," katanya.
Untuk bisa merealisasikan itu, Brando mengharapkan Pemprov DKI Jakarta berperan serta dalam menunjang kelestarian budaya Betawi. Sebab, salah satu tugas dari pemerintah daerah adalah pelestarian kebudayaan Betawi, yakni pemerintah juga ikut menjaga pelestarian kebudayaan asli tersebut.
Hadir dalam acara Malam Budaya tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Ady Widjaja, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, Anggota DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, dan Anggota DPR RI, Eriko Sotarduga.
Dalam kesempatan itu, Jhonny Simanjuntak menyoroti masih adanya pemahaman yang salah dalam pelestarian budaya Betawi di tengah masyarakat. Salah satunya, masih adanya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen. Padahal, dalam perda tidak diperbolehkan.
"Sejak awal kami sudah meminta kepada Satpol PP melarang ondel-ondel untuk ngamen. Sebab ondel-ondel itu adalah ikon budaya Betawi, sebagaimana tertera dalam Perda Pelestarian Budaya Betawi, rasanya tidak elok ikon budaya dijadikan alat ngamen, dan pengamennya kalau kita cermati lebih mendalam tidak mencerminkan karakter Betawi," ungkap Jhonny.
Acara Malam Budaya Berbasis Komuitas Jakarta yang dihadiri sekitar 500 pengunjung itu menyajikan rangkaian acara Budaya Betawi Palang Pintu, Tarian Tradisional Harmoni Budaya Jakarta, Ondel-ondel, Gambang Kromong dan Bodoran.
Alunan Musik Keroncong yang santai dan mendayu-dayu yang dibawakan Group Musik Krontjong Toegoe semakin membuat semarak Malam Mingguan di Kopi BS dengan rangkaian acara yang disajikan panitia.
Senada dengan Jhonny Simanjuntak, Anggota DPR RI, Eriko Sotarduga, yang hadir menikmati Kerontjong Toegoe bersama kedua anaknya mengungkapkan, bahwasanya dengan melestarikan kesenian Betawi, maka tugas ideologis masyarakat sebagai bagian dari unsur negara juga akan teraktualisasikan.
Mengutip ungkapan Bung Karno, dia menegaskan, melestarikan kesenian tradisional ini dapat menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia.
“Berkepribadian Dalam Berkebudayaan, begitulah ide Bung Karno dalam Trisakti-nya yang harus kita maknai dengan baik. Artinya, semua pihak mesti bersinergi dalam melestarikan kebudayaan. Terlebih, banyak kebudayaan-kebudayaan Betawi ini yang sangat ikonik, mempunyai kedekatan dengan masyarakat Jakarta. Tunjukkan kiprah kita dengan tindakan konkret dan realistis,” jelasnya. (OL-13)
Festival ini menjadi momentum penting untuk mempererat persaudaraan warga serta memperkuat identitas budaya Betawi sebagai warisan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wakilnya Rano Karno menghadiri acara Lebaran Betawi 2025 yang digelar di Monumen Nasional (Monas),
Rangkaian kegiatan Lebaran Betawi akan berlangsung dari pagi hingga malam selama tiga hari berturut-turut.
Surya Saputra berharap, melalui pengenalan hidangan Betawi berbahan ikan nila, anak-anaknya dapat lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia, khususnya kuliner Betawi.
Akan dirancang Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta sebagai panduan strategis yang terintegrasi dalam RPJMD
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Yasuhide Nakayama mengatakan negosiasi dengan kelompok Islamic State (IS) mengalami jalan buntu
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Indonesia: Zamrud khatulistiwa, diapit dua benua dan samudra. Kaya budaya, strategis, dan rawan bencana.
Indonesia: Letak geografis unik pengaruhi iklim, budaya, ekonomi. Pelajari dampak strategisnya bagi Nusantara!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved