Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Setelah dilanda pandemi Covid-19, tahun ini menjadi titik awal kebangkitan industri musik, khususnya di Bandung. Kekosongan selama pandemi itu yang membuat Tau Tau Festival hadir untuk memeriahkan Bandung.
Tau Tau Festival adalah sebuah festival musik yang digarap oleh Seraya Group, promotor yang berbasis di Bandung. Seraya Group memiliki latar belakang ekspertis di bidang event management, dari mulai konser, festival sampai MICE. Seraya Group bertujuan untuk memberikan pengalaman yang baru dan menyenangkan dengan beberapa festival yang sudah ada.
Hal tersebut menjadi semangat yang dibawa di Tau Tau Festival kali ini. Tau Tau Festival hadir untuk memberikan ‘perayaan’ kembalinya acara musik di kota Bandung.
“Perayaan adalah hal yang ingin kami angkat dari Tau Tau Festival 2022. Terutama, merayakan kembalinya acara musik di Bandung. Tema ini yang menjadi latar belakang diadakannya Tau Tau Festival ,” ujar Ghayyath Mujahid Uqbah, Project Manager dari Tau Tau Festival, melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (1/9).
Tau Tau Festival akan diadakan tanggal 10 dan 11 September 2022 di Prabuwangi Park, Bandung dan akan hadir dengan 3 stage secara bersamaan. Untuk masing-masing stage-nya sendiri akan menghadirkan pengalaman dan deretan penampil yang bervariasi. Dengan konsep seperti ini, penonton yang hadir akan diberikan kebebasan untuk memilih pengalaman mereka sendiri saat berada di Tau Tau Festival.
Pada hari pertama, ada nama-nama beken seperti Efek Rumah Kaca, Feel Koplo, Mocca, Lomba Sihir, Nadin Amizah, Project Pop, Sal Priadi, Teddy Adhitya, The Sigit, Tiara Effendy, dan band rock legend God Bless yang siap menghibur para penonton nantinya.
Turut serta juga Tulus, Hindia, Kunto Aji, RAN, Jason Ranti, The Changcuters, The Panturas, OKAAY, Feast, Amigdala, Arash Buana, Reruntuh, dan Rasukma yang siap memeriahkan hari kedua Tau Tau Festival.
Selain penampilan musik, Tau Tau Festival juga menghadirkan sesi karaoke pada satu segmen spesial, yaitu Karaoke Session yang dipandu oleh jagoan-jagoan karaoke set dan musisi beken seperti Ucup Pop x Onad, OOMLEO x Vincent & Desta bersama DJ Henry Foundation, KAROKNIGHT Lead by Naufal Ota, Club Dangdut Racun, Mooner x Hari Pochang, Opal Lapo x Ivan Fanny, Weekend Rounders dan masih banyak penampil lainnya.
Ghayyath Mujahid Uqbah selaku Project Manager dari Tau Tau Festival berharap bahwa Tau Tau Festival bisa menjadi stimulus untuk bangkitnya event di Bandung. Selain itu, Ghayyath juga berharap bahwa Tau Tau Festival akan menjadi event tahunan yang akan ditunggu para penikmat musik, khususnya di kota Bandung.
“Karena Tau Tau Festival berawal karena ada kekosongan di industri event khususnya musik di Bandung selama pandemi Covid-19 terjadi, harapannya Tau Tau Festival bisa jadi stimulus untuk bangkitnya event di kota bandung. Harapan lainnya, semoga Tau Tau Festival dapat menjadi event tahunan yang ditunggu karena penonton bisa merasakan experience festival yang berbeda dengan festival yang sudah ada sebelumnya ,” jelas Ghayyath yang berharap Tau Tau Festival jadi kalender tahunan acara musik di Indonesia. (OL-12)
Serasa Asmara dari Maseja dan Latisha Diva menceritakan tentang perasaan kasmaran seseorang kepada pujaan hatinya sampai tidak bisa berpaling.
SaladKlab, yang terdiri atas empat musikus Tanah Air yakni, Coki (Gitaris NTRL), Fickry, Indra7, dan Bagusikalisasi, merilis album No Wassap berisi empat track.
Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih dari Inocent Purwanto merupakan lagu balada pop sendu yang liriknya menggambarkan perasaan orang yang terjebak dalam ketidakpastian cinta.
BERAWAL dari proyek lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki NTRL, keduanya kemudian memutuskan untuk meneruskan proyek musik elektronik mereka di bawah nama SaladKlab.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved