Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FESTIVAL Musikal Indonesia (FMI) diadakan pada 20-21 Agustus 2022 di Ciputra Artpreneur. Ada 7 grup yang bakal pentas, yakni Artswara, EKI Dance Company, FlodanzSoka, Kampus Betawi, Jakarta Movin, Swargaloka, dan TEMAN Musicals.
Festival itu juga akan menampilkan Gigi Art of Dance (GAOD), Jakarta Musical Crew (Jaksical), Jakarta Performing Arts Community (JPAC), ASKARA dan Yayasan Prima Unggul (YPU), lima komunitas yang akan bermain di Panggung Karya.
Pameran , seminar, dan workshop tentang musikal di Indonesia akan melengkapi festival tersebut Dan tak ketinggalan sajian kuliner khas Nusantara yang bisa dinikmati sepanjang dua hari festival tersebut.
Para penampil akan menyajikan kisah-kisah yang berangkat dari sejarah Indonesia. Seperti Artswara yang mengangkat "Dien", kisah kepahlawanan Cut Nyak Dien.
"Dien bakal jadi pentas musikal berformat acapella," kata Maera Panigoro, Executive Produceri Artswara,
“Ken Dedes” adalah lakon yang dibawakan oleh EKI Dance Company. Titien Wattimena yang menulis skenarionya, akan mengangkat sisi lain dari Ken Dedes,
"Kali ini lakon Ken Dedes tak hanya berbicara tentang kisah cinta Ken Dedes dan Ken Arok yang sudah melegenda, tapi juga tentang rahasia-rahasia di balik itu: ambisi, pengkhianatan, dan keberadaan seorang perempuan yang selama ini tak dibicarakan dalam kisah mereka bernama Ken Umang," katanya.
Sedangkan Kampus Betawi menyajikan kisah cinta dan persaudaraan dalam sebuah drama musikal berjudul "Blood Brothers". Sang sutradara, Atin Supriatin, mengaku berhadapan dengan banyak tantangan dalam menggarap koreografi dalam musikal ini.
"Saya mengangkat sisi lain dari kehidupan seorang Jawara Wanita Betawi dengan latar belakang percintaannya dengan dua pria yang ternyata bersaudara kandung tetapi sejak lama terpisah oleh keadaan," Jelasnya
TEMAN Musicals akan mengangkat kisah seorang tokoh aktivis era transisi orde lama, Soe Hok Gie.
Baca juga : Terinspirasi Suasana Bandara, Will Mara Rilis Safe Flight
“Konsep teatrikal musikal menggunakan teknik yang terinspirasi dari tulisan-tulisan Gie. Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berani berdiri atas nama keadilan,” kata Chriskevin Adefrid, Producer/Writer/Co-Director.
“Tahta Mas Rangsang” adalah musikal yang disajikan oleh Swargaloka. Bathara Saverigadi Dewandoro menyatakan, karya ini akan terasa sangat kekinian dalam kemasan dan penampilannya tanpa meninggalkan tradisi yang telah menjadi signature Swargaloka selama ini.
"Kami mencoba menempatkan pendekatan tradisi dalam balutan industri musikal yang dapat diterima oleh jaman," katanya.
FlodanzSoka yang mengkhususkan diri dalam menggarap tradisi Flores dan wilayah NTT lain, mengusung lakon “Teka Iku Bo’a Ga’i” sosok pejuang Flores yang melawan penjajah.
"Lewat koreografi dan dramaturgi kami akan membawa roh perjuangan di masa itu untuk penonton masa kini,” kata Aidil, sutradara FlodanzSoka.
Sedangkan Jakarta Movin menghadirkan “9 Sembilu” yang mengangkat petikan peristiwa awal tahun 2020 , yaitu perjuangan sembilan perempuan asal Kendeng yang menolak pembangunan pabrik semen di desa mereka.
“Kami menyuarakan perjuangan perempuan atas tanah mereka” jelas Barly Amandita dan Pradipta Kartika, produser dan sutradara.
Festival Musikal Indonesia ini adalah festival musikal pertama di Indonesia yang direncanakan akan hadir sebagai festival tahunan.
Diharapkan Festival Musikal Indonesia akan menjadi festival yang dapat mengapresiasi kerja pelaku seni yang terlibat dalam pertunjukkan musikal dari seluruh penjuru Indonesia.
Tiket Festival Musikal Indonesia dapat diperole tanpa biaya (gratis) sejak 8 Agustus melalui loket.com. (RO/OL-7)
Drama musikal ini sukses digelar pada Januari lalu. Saat dilakukan penayangan di Taman Ismail Marzuki setidaknya ada 1.800 penonton yang terbagi dalam dua sesi.
School Production ini menjadi platform yang nyata bagi siswa untuk mengembangkan diri melalui kerja tim, tanggung jawab, ekspresi kreatif, dan kepemimpinan.
Kisah ini mengikuti perjalanan Sanghyang Guruminda, seorang pangeran dari kahyangan yang menentang takdirnya dan dikutuk untuk hidup di bumi sebagai lutung.
Censtacom kembali menghadirkan produksi Broadway berlisensi ke Indonesia dengan Sister Act: A Divine Musical Comedy.
Binus School Bekasi mempersembahkan School Production atau drama musikal perdana yang diadakan oleh siswa dari Early Years, Primary, hingga Secondary students, serta guru dan staf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved