Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KARINA Ayu Ghimas (24), desainer muda kreatif Indonesia yang pernah menyabet ‘Designer of The Year’ International School Womenswear Collection of The Year dari seluruh cabang kampus Istituto Marangoni Milan, Paris dan London, menggelar prosesi pernikahan dengan mengenakan karya-karya terbaiknya berupa lima kebaya dan satu gaun yang menampilkan perpaduan keindahan dan kekayaan alam budaya Indonesia.
Sebelas kebaya, lima dress dan dua baju untuk pengajian diciptakan untuk dia pakai, juga dipakai oleh ibu dan ibu mertua, serta saudara perempuan saat menjalani prosesi pengajian, siraman, midodareni, akad nikah dan resepsi.
Sementara gaun bergaya perpaduan Indonesia dan Eropa dia kenakan saat resepsi malam yang digelar di gedung Sampoerna Strategic Square Jakarta, Minggu (10//7).
“Kalau tema resepsi malam menyatukan dua budaya, yakni nusantara dan internasional dengan pertimbangan utama menyesuaikan dengan interior gedung Sampoerna yang klasik Eropa, khususnya area akad lengkap dengan dekorasinya yang terlukis dengan embroidery dan embellishment di detail belakang bajunya,” kata Karina Ayu Ghimas dalam keterangannya, Selasa (12/7).
Sementara untuk prosesi adat Jawa malam midodareni yang digelar di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (8/7), Karina mengkreasi kebaya biru tua bermotif rumah joglo Jawa dan cunduk mentul yang disusun dari payet dan manik berwarna emas dan perak untuk menghiasi bagian punggung atas.
“Kebaya bermotif rumah joglo terinspirasi rumah eyang dari Papa saya yang asli Jawa,” kata Karin.
Sedangkan kebaya merah muda dengan kerudung berenda yang dia kenakan saat pengajian, menunjukkan bahwa Karina merupakan desainer yang sangat kuat terhadap detail dan karakter dengan bertebarannya manik-manik dan payet yang tertata indah melapisi kebaya maupun tepi kerudung.
Meski kebaya-kebaya karyanya berkarakter klasik tradisional, namun kebaya hasil desain Karina terkesan modern dan mewah, serta membuat pemakainya terlihat anggun dan sekaligus berkelas.
Baca juga : Blackpink Siap Sapa Penggemar di Konser Virtual PUBG Mobile
Karina dalam mendesain kebaya atau busana mengaku fleksibel sesuai permintaan pemakai.
“Kalau style aku sendiri pasti ada klasiknya. Jadi kalau kebaya, ya tetap kebaya klasik tapi detailnya modern,” papar Karina yang mendapat beasiswa S-2 dari Istituto Marangoni Milan untuk melanjutkan studi ke Istituto Marangoni London.
Karina resmi melepas masa lajangnya setelah dinikahi Denny Aprilian Aswinata, seorang pebisnis, yang akad nikah dan resepsi pernikahan dilakukan di Sampoerna Strategic Square Jakarta pada Minggu (10/7).
Karina bisa disebut sebagai desainer muda kreatif Indonesia setelah menyabet penghargaan internasional ‘Designer of The Year 2018’ pada Fashion Design Award 2018 yang digelar Istituto Marangoni dan diikuti seluruh cabang kampus Istituto Marangoni yakni Milan, Paris dan London.
Karya Karina membetot perhatian juri karena dia menggabungkan desain budaya Indonesia dan barat, terinspirasi gaun berkuda yang dikenakan para bangsawan perempuan Eropa di abad ke-19, di mana bahan gaun merupakan bahan kain yang dikenakan saat berkuda dengan bercorak garis-garis. Rancangannya juga detail menampilkan volume bentuk mai dari sisi kanan rok yang memiliki beberapa side saddle.
Selain itu Karina berhasil memoles Topi Padang dengan menambahkan aksen bulu-bulu menggabungkan aksesoris tas pelana kuda di beberapa bagian topi, sehingga bentuk topi terlihat lebih berkarakter.
Berkat prestasinya itu, Karina memperoleh beasiswa untuk memperdalam ilmu desainnya dengan melanjutkan S-2 di Istituto Marangoni London, di mana Karina akhirnya lulus dengan predikat cumlaude.
Kini, Karina telah siap meramaikan dunia bisnis desainer Indonesia melalui brand miliknya ‘Karina Ghimas’, di mana seluruh karya-karya ciptaannya yang fokus pada custom made attires bisa dinikmati melalui akun resmi Instagramnya @karinaghimas. (RO/OL-7)
Setiap 24 Juli, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kebaya Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Nusantara.
Bagi Maudy Ayunda, kebaya jenis kutu baru menjadi favoritnya karena telah menemaninya dalam berbagai momen spesial dalam hidupnya, seperti wisuda hingga di pernikahannya.
Titi Radjo sering memadupadankan kebaya kutu baru dengan celana jeans atau kain Sumba.
Film pendek tentang kebaya itu dibintangi sederet aktris ternama Indonesia yang kerap menggunakan kebaya dalam berbagai kegiatan.
Kebaya telah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, hasil kolaborasi lima negara: Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Kebaya ini menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, santun, dan juga berani memancarkan kilaunya sendiri,"
JF3 Fashion Festival menjalin kerja sama dengan Busan Textile & Fashion Industries Association, Korea Selatan.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
DESAINER Nila Baharuddin, kembali hadir di Jepang dengan koleksi eksklusif tas handmade. Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam koleksinya adalah tas perpaduan makramé dan rotan.
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved