Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (bekerja sama dengan Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia) menyelenggarakan Festival Musikal Indonesia pada tanggal 20-21 Agustus di Teater Jakarta - Taman Ismail Marzuki, Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Festival ini melibatkan sejumlah grup musikal tanah air seperti Artswara, EKI Dance Company, Flodanzoka, Jakarta Movin, Kampus Betawi, Swargaloka dan Teman Production.
Direktur Musik, Perfilman dan Media Kemendibudristek RI Ahmad Mahendra, yang juga panitia penyelenggara, menyatakan, festival ini mengangkat konsep seni musikal di Tanah Air.
"Musikal yang sudah terlanjur diketahui berasal dari Inggris dan Amerika, sebetulnya seni yang mengandung unsur-unsur musikal ini, musik, akting, tari, sudah ada dalam sebuah pentas tradisional seperti di wayang kulit, lenong betawi atau ludruk," katanya, Selasa (7/6).
Festival Musikal Indonesia rencananya akan digelar rutin. Kegiatan ini untuk mengangkat musikal Indonesia kepada masyarakat luas, melalui pameran, pentas dan kegiatan lainya.
Baca juga: Kembali Dipentaskan, Monolog Inggit Garnasih Lebih Segar dengan Konsep Musikal
Direktur festival, Rusdy Rukmarata, menyatakan tema Festival Musikal Indonesia kali ini adalah sejarah Indonesia.
"Tema Festival Musikal Indonesia kali ini adalah Sejarah Indonesia, yang akan direspon oleh 7 sanggar musikal dalam cuplikan pentas musikal Indonesia," kata Rusdy.
Pada festivaal ini, lanjut Rusdy, mereka akan mengangkat cerita-cerita sejarah, seperti Artswara dengan Tjut Nyak Dien, Ken Dedes oleh EKI Dance Company, Teka Iku Flores Timur dari Flodanzoka, 9 Sembilu (9 Perempuan Rembang) dari Jakarta Movin, Blood Brothers Kampus Betawi, Sultan Agung dari Swargaloka dan Teman Production mengangkat tentang Bhinneka Tunggal Ika.
Produser FMI Reda Gaudiamo menambahkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah acara di area Teater Jakarta untuk ikut mendukung festival. Di antaranya panggung show case musikal, kuliner nusantara, dan pameran musikal Indonesia.
"Festival ini menjadi keriaan seni budaya milik semua kalangan untuk merayakan musikal Indonesia," ujarnya.
Festival Musikal Indonesia digelar dari tanggal 20 dan 21 Agustus 2022, penonton tidak dipungut biaya untuk menonton festival ini.(OL-5)
MENGHABISKAN waktu bersama keluarga tentu menjadi aktivitas yang tidak boleh dilewatkan saat akhir pekan. Festival Musikal Indonesia
Festival Musikal Indonesia (FMI) akan kembali diselenggarakan pada tahun 2024. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada 25-27 Oktober mendatang.
Nala melanjutkan, warisan yang sudah dibangun Rusdi harus dilanjutkan bukan saja oleh EKI atau keluarga tapi juga seluruh komunitas pertunjukan dan musikal yang ada di Indonesia.
Selama Sabtu dan Minggu ini (20-21/08), publik Ibu Kota dapat menikmati berbagai sajian musikal dengan benang merah sejarah Nusantara.
Ada 7 grup yang bakal pentas, yakni Artswara, EKI Dance Company, FlodanzSoka, Kampus Betawi, Jakarta Movin, Swargaloka, dan TEMAN Musicals.
Gempa Rusia magnitudo 8.8 guncang Kamchatka! Ketahui fakta dan daftar 7 gempa terbesar di dunia, termasuk Valdivia dan Tohoku.
Daftar gempa bumi terbesar di dunia, magnitudo, lokasi, dan dampaknya. Pelajari fakta menarik tentang gempa bumi!
MENEMUKAN kembali identitas Indonesia, demikian ide penulisan sejarah yang diusung oleh Kementerian Kebudayaan dengan melibatkan 113 sejarawan dan arkeolog.
ANGGA Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures meneruskan ambisinya untuk menggarap film epik tentang Pangeran Diponegoro berjudul Perang Jawa.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved