Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENARI dan produser Nala Amrytha mengungkapkan Festival Musikal Indonesia (FMI) bisa menjadi salah satu cara untuk melanjutkan warisan yang telah ditinggalkan sang ayah, Rusdi Rukmarata. Rusdi adalah tokoh pendiri kelompok tari EKI Dance Company yang juga menginisiasi Festival Musikal Indonesia pada tahun lalu. Ia wafat pada tahun ini dalam usia 60 tahun akibat stroke.
Rusdi bersama EKI memang dikenal dengan karya-karya musikalnya. EKI menjadi salah satu kelompok pertunjukan yang turut mempopulerkan musikal kontemporer di Indonesia. Hadirnya FMI pun diinginkan Rusdi sebagai wadah bagi para seniman muda untuk saling mengenal satu sama lain.
“Sebenarnya waktu Bapak pas awal bilang pengen bikin festival musikal, responsku tuh, enggak percaya. Memang ada, ya, yang mau nonton? Bikin satu pertunjukan musikal aja nyari penontonnya susah banget. Tapi ternyata kalau berkaca dari tahun lalu, animonya besar. FMI memang menjadi proyek untuk menaikkan musikal di Indonesia. Memang sudah enggak ada Bapak tapi kita semua harus melanjutkan legacy-nya,” kata Nala Amrytha saat dijumpai seusai konferensi pers Festival Musikal Indonesia 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Nala melanjutkan, warisan yang sudah dibangun Rusdi harus dilanjutkan bukan saja oleh EKI atau keluarga tapi juga seluruh komunitas pertunjukan dan musikal yang ada di Indonesia. Hal itu, menurut Nala, juga terlontar dari para penampil yang mengisi FMI tahun ini.
“Iya, mereka juga menyatakan mau mengisi FMI juga sebagai bagian dari mau melanjutkan legacy Bapak. FMI tahun lalu sudah bagus dan semoga bisa berjalan terus,” lanjut Nala.
Baca juga: Festival Musikal Indonesia 2023 Hadirkan Tema Urban Legend
Pada FMI 2023 yang mengusung tema ‘Urban Legend,’ EKI Dance akan mementaskan lakon berjudul Bangku Kosong. Naskah ini bukan diadaptasi dari film melainkan disadur dari cerita-cerita legenda anak sekolah di Jakarta.
“Iya, memang ada film Bangku Kosong. Tapi di sekolahku, sekolah Katolik lama di Jakarta juga ada cerita tentang bangku kosong. Dulu aku dan teman-temanku mengatakan cerita bangku kosong yang asli itu ya dari sekolah kami. Tapi ada juga teman dari sekolah lain punya cerita serupa dan menganggap cerita asli bangku kosong ada di sekolah mereka. Jadi di pentas nanti adalah Bangku Kosong versi EKI yang disadur dari cerita teman-teman,” cerita Nala.
Bangku Kosong yang akan dipentaskan EKI dalam FMI 2023 pada 28-29 Oktober di Ciputra Artpreneur itu, menurut Nala, membawa pesan tentang akibat dari perisakan (bullying) yang terjadi di sekolah.(M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved