Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETELAH sukses berduet dengan musisi legendaris Indonesia Ahmad Dhani, Hanin Dhiya kini kembali meluncurkan karya original terbarunya yang bertajuk Love Language.
Love Language merupakan single ber-genre pop ballad dan mengisahkan mengenai hubungan romantis yang tidak sehat atau akrab disebut sebagai toxic relationship.
Hubungan itu dalam Love Language menggambarkan situasi satu pihak bertanya-tanya tentang hubungan yang sedang dijalani dan tentang pasangannya.
Baca juga: Nadhif Basalamah Bicara Soal Penolakan Cinta di To be with Me
"Satu sisi, dia sudah menyerah dengan kondisi hubungan dan pasangannya, tapi sisi lain pun sebetulnya dia masih berat untuk beranjak," ujar Hanin dalam siaran pers tertulis, dikutip Jumat (4/3).
Hanin berharap lagu ini bisa diterima dan dinikmati pendengar musik mengingat single itu menjadi pembuka untuk single-single Hanin selanjutnya dengan warna baru.
Ia ingin menunjukkan sisi bermusiknya yang berbeda dari sebelum-sebelumnya yang telah dikenal oleh para penggemar dan pendengar setianya.
"Lagu ini sebetulnya sebagai penghantar menuju 'Hanin yang baru di 2022'. Semoga ada sesuatu yang positif juga yang bisa diambil dari rilisnya lagu Love Language ini," kata Hanin.
Dikemas dengan gaya akustik dan menggunakan piano, lagu bertempo lambat itu menyajikan vokal Hanin yang lembut namun penuh dengan emosi sedih.
Lirik-liriknya pun terasa menyayat hati para pendengarnya, terasa cocok untuk dihayati dan menggambarkan seseorang yang bertanya- tanya.
"Why do you keep coming back if you're gone. Is that you're love language. I can hear when you talk, but it doesn't make sense. Why are you breaking the rules that you set. Is that your love language?" bunyi sepenggal lirik dari Love Language.
Berada di bawah naungan label Warner Music Indonesia, Hanin memiliki kesempatan berkolaborasi dengan penulis dan produser lagu bertaraf internasional.
Ia memilih Nicole Haley dan Juan Ariza sebagai penulis lagu, dan Juan Ariza sebagai produser. Ariza, produser musik asal Kolombia, pernah beberapa kali bekerja dengan musisi pemenang Grammy Awards seperti Sandra Crouch dan Philip Lassiter.
"Waktu itu, ada beberapa lagu berbahasa Inggris juga yang ditawarkan, tapi kebetulan aku sukanya sama lagu ini. Liriknya relatable banget, notasinya juga aku suka. Untuk ke depannya enggak menutup kemungkinan untuk rilis lagu berbahasa asing lagi," tuturnya.
Love Language menjadi lagu keenam berbahasa Inggris yang diirlis Hanin Dhiya, termasuk lagu kolaborasi dengan penyanyi Internasional.
Sebelumnya, Hanin merilis lagu Don't Wait For Me, yang masuk ke dalam album keduanya Jangan Sampai Pasrah (2021). Lalu ada juga Happy for You feat Lukas Graham (2021), 17 feat Pink Sweat$ (2020), Heartbeat feat. Christopher (2019) dan Where is The Love feat NIve (2019).
Sementara itu, video musik untuk Love Language dirilis di hari yang bersamaan memiliki konsep gelap yang senada dengan lagunya.
Hanin, yang mengenakan pakaian serba hitam di lagu tersebut, menjelaskan videonya menceritakan kesedihan, kebingungan, harapan, kekecewaan yang dikemas menjadi satu.
"Di MV kali ini juga, aku membiarkan penontonnya nanti menerjemahkan maknanya sesuai interpretasi masing-masing. Proses syuting-nya waktu itu dilakukan selama satu hari, dari pagi sampai pukul 12 malam karena memang set-nya cukup ribet tapi seru," katanya.
Love Language sudah dapat dinikmati di seluruh digital streaming platform yang ada di Tanah Air. (Ant/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Roman Picisan versi Hanin dibawakan dengan full orchestra sehingga aransemennya terdengar lebih segar dan megah.
Tiga lagu tersebut adalah Kangen, Pupus dam Bukan Cinta Manusia Biasa.
"Beberapa kalimat yang ada di lagu ini adalah tulisan yang ada di buku harian, terus aku masukin di lirik karena cocok. Sampai akhirnya jadi si Kembalilah Padanya."
"Jadi, untuk single-single kali ini dan album kali ini, aku kolaborasi dengan Marco Steffiano, Jessilardus Mates, dan Josh Kunze yang tergabung dalam grup musik Music by sic."
Sempat bercerita tentang sebuah hubungan yang kandas bahkan sebelum dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved