Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Arthouse Cinema Hadirkan 10 Film Karya 6 Sutradara Jerman

Basuki Eka Purnama
14/8/2021 06:45
Arthouse Cinema Hadirkan 10 Film Karya 6 Sutradara Jerman
Sebuah film tayang di platform Goethe on Demand.(Mi/Dok Goethe Institute)

ARTHOUSE Cinema 2021 menayangkan sepuluh film Jerman karya enam sutradara generasi Sinema Baru Jerman (New German Cinema). Semua film itu dilengkapi teks terjemahan bahasa Indonesia dan dapat ditonton secara daring oleh penggemar film di Indonesia lewat platform baru Goethe-Institut: Goethe-On-Demand.

Sinema Baru Jerman adalah satu gerakan sekaligus semangat untuk menyegarkan cara bercerita pada 1960an-1980an. Gerakan ini berangkat dari ketidakpuasan sekelompok sutradara muda atas arah perkembangan aspek artistik dan sosial politik perfilman Jerman pada periode itu.

Film-film keenam sutradara era Sinema Baru Jerman ini dapat ditonton gratis sampai dengan 31 Desember 2021 dengan mendaftarkan diri lewat tautan, arthouse-cinema.goethe-on-demand.de. Setelah terdaftar, pengguna bisa memilih film pada platform untuk ditonton dalam kurun waktu 48 jam.

Baca juga: Produser Interstellar dan Parasite akan Produksi Film Soal K-pop

Sejak 2012, Goethe-Institut Indonesien memutar beragam film cerita dan dokumenter dari Jerman dan Indonesia dalam rangka program Arthouse Cinema, yang rutin berlangsung di GoetheHaus Jakarta.

“Akibat situasi pandemi saat ini, kami mengalihkan Arthouse Cinema ke video on demand. Kami berharap lebih banyak penggemar film di luar Jakarta akan dapat mengakses film Jerman melalui platform ini,” kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schoeningh.

Program tahun ini menyajikan film-film cerita yang diseleksi kurator tamu untuk Arthouse Cinema 2020-2021 Anggraeni Widhiasih (kurator, penulis, seniman, dan anggota aktif Forum Lenteng).

Film-film yang diseleksi untuk program ini merupakan karya para pembuat film yang turut memelopori kelahiran Gerakan Sinema Baru Jerman pada periode setelah 1960an sampai dekade sebelum reunifikasi Jerman. Itu merupakan periode dalam sejarah Jerman yang terkait erat dengan situasi seusai Perang Dunia II.

Dalam catatan kuratorialnya, Anggraeni menyatakan, pada masa itu, terdapat peristiwa-peristiwa di masa lalu yang tidak banyak dibicarakan langsung oleh orang Jerman sendiri.

Peristiwa-peristiwa itu telah menjadi masa lalu namun pada saat yang sama mereka belum usai dibahas dan terus memengaruhi tatanan masyarakat Jerman.

Kondisi itu justru menjadi celah bagi para pengkarya untuk membicarakan atau menarasikan ulang sejarah dengan pendekatan yang berbeda-beda.

Dari celah itulah, sejarah kemudian tidak terus-menerus terbatas tentang kepresisian peristiwa di masa lalu, tetapi juga tentang kehadiran dan relevansinya dengan situasi tatanan masyarakat yang ada kini dan di sini.

Ia menambahkan, “Sinema menjadi ruang untuk menghadirkan pengalaman estetik dari perspektif yang berbeda-beda yang membahasakan tentang kesejarahan sebuah peristiwa dan bangsa. Sejarah yang sulit dibicarakan pun disituasikan kembali lewat narasi-narasi keseharian yang lebih sesuai dengan konteks yang sedang berlangsung. Persoalan tentang sistem, integrasi/disintegrasi akibat oposisi ideologi, serta alienasi yang terwariskan pada tubuh masyarakat pun hadir sebagai jalan untuk menelusuri kembali jejak-jejak kesejarahan yang hidup dalam sistem.”

Berikut adalah kesepuluh film dalam program Arthouse Cinema 2021:

  • Abschied von gestern (1966) dan Der starke Ferdinand (1976) karya Alexander Kluge
  • Auch Zwerge haben klein angefangen (1970) dan Stroszek (1977) karya Werner Herzog
  • Katzelmacher (1969) dan Angst essen Seele auf (1974) karya Rainer Werner Fassbinder
  • Der amerikanische Freund (1977) karya Wim Wenders
  • Etwas wird sichtbar (1981) dan Leben – BRD (1990) karya Harun Farocki
  • Die bleierne Zeit (1981) karya Margarethe von Trotta. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya