Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
ARTHOUSE Cinema 2021 menayangkan sepuluh film Jerman karya enam sutradara generasi Sinema Baru Jerman (New German Cinema). Semua film itu dilengkapi teks terjemahan bahasa Indonesia dan dapat ditonton secara daring oleh penggemar film di Indonesia lewat platform baru Goethe-Institut: Goethe-On-Demand.
Sinema Baru Jerman adalah satu gerakan sekaligus semangat untuk menyegarkan cara bercerita pada 1960an-1980an. Gerakan ini berangkat dari ketidakpuasan sekelompok sutradara muda atas arah perkembangan aspek artistik dan sosial politik perfilman Jerman pada periode itu.
Film-film keenam sutradara era Sinema Baru Jerman ini dapat ditonton gratis sampai dengan 31 Desember 2021 dengan mendaftarkan diri lewat tautan, arthouse-cinema.goethe-on-demand.de. Setelah terdaftar, pengguna bisa memilih film pada platform untuk ditonton dalam kurun waktu 48 jam.
Baca juga: Produser Interstellar dan Parasite akan Produksi Film Soal K-pop
Sejak 2012, Goethe-Institut Indonesien memutar beragam film cerita dan dokumenter dari Jerman dan Indonesia dalam rangka program Arthouse Cinema, yang rutin berlangsung di GoetheHaus Jakarta.
“Akibat situasi pandemi saat ini, kami mengalihkan Arthouse Cinema ke video on demand. Kami berharap lebih banyak penggemar film di luar Jakarta akan dapat mengakses film Jerman melalui platform ini,” kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schoeningh.
Program tahun ini menyajikan film-film cerita yang diseleksi kurator tamu untuk Arthouse Cinema 2020-2021 Anggraeni Widhiasih (kurator, penulis, seniman, dan anggota aktif Forum Lenteng).
Film-film yang diseleksi untuk program ini merupakan karya para pembuat film yang turut memelopori kelahiran Gerakan Sinema Baru Jerman pada periode setelah 1960an sampai dekade sebelum reunifikasi Jerman. Itu merupakan periode dalam sejarah Jerman yang terkait erat dengan situasi seusai Perang Dunia II.
Dalam catatan kuratorialnya, Anggraeni menyatakan, pada masa itu, terdapat peristiwa-peristiwa di masa lalu yang tidak banyak dibicarakan langsung oleh orang Jerman sendiri.
Peristiwa-peristiwa itu telah menjadi masa lalu namun pada saat yang sama mereka belum usai dibahas dan terus memengaruhi tatanan masyarakat Jerman.
Kondisi itu justru menjadi celah bagi para pengkarya untuk membicarakan atau menarasikan ulang sejarah dengan pendekatan yang berbeda-beda.
Dari celah itulah, sejarah kemudian tidak terus-menerus terbatas tentang kepresisian peristiwa di masa lalu, tetapi juga tentang kehadiran dan relevansinya dengan situasi tatanan masyarakat yang ada kini dan di sini.
Ia menambahkan, “Sinema menjadi ruang untuk menghadirkan pengalaman estetik dari perspektif yang berbeda-beda yang membahasakan tentang kesejarahan sebuah peristiwa dan bangsa. Sejarah yang sulit dibicarakan pun disituasikan kembali lewat narasi-narasi keseharian yang lebih sesuai dengan konteks yang sedang berlangsung. Persoalan tentang sistem, integrasi/disintegrasi akibat oposisi ideologi, serta alienasi yang terwariskan pada tubuh masyarakat pun hadir sebagai jalan untuk menelusuri kembali jejak-jejak kesejarahan yang hidup dalam sistem.”
PEMERINTAH Polandia mengumumkan rencana pengerahan hingga 5.000 personel militer ke perbatasan negara dengan Jerman dan Lithuania mulai Jumat (4/7).
Ilmuan mengungkap manusia Neanderthal menjalankan 'pabrik lemak' sekitar 125.000 tahun lalu.
Thomas Muller memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Pemerintah Jerman menyatakan keprihatinan atas rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur perdagangan penting bagi pasokan minyak dan gas dunia.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
Program ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesia, Malaysia, Filipina bersama SAVVY Contemporary, TanzFaktur dan Leipzig International Art Programme
Pada tur perdananya di Asia Tenggara, Linn dan Lintett melangsungkan konser di Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia.
Pengunjung diajak mencari tahu kenapa identifikasi berita palsu tidaklah semudah kedengarannya.
Seluruh pemenang menerima beasiswa kursus bahasa Jerman untuk remaja selama tiga minggu pada musim panas di Jerman. Para pemenang juga memperoleh piagam penghargaan
Para siswa berkenalan dengan tema “Kesempatan yang Setara di Dunia Sains” melalui pemutaran belasan film internasional dan eksperimen sains yang interaktif.
Pesta kebun—yang dalam bahasa Jerman disebut sebagai Gartenfest—tahun ini merupakan open house pertama yang diadakan Goethe-Institut Bandung sejak pandemi melanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved