Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SETELAH sukses mengeluarkan dua single di awal karier bermusiknya, Amanda Caesa Addiva kembali hadir dengan single terbaru, Why Can't We. Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya, Amanda tak ingin membatasi diri dalam berkarya.
Pelantun Half A Soul tersebut ingin terus mengeksplorasi kemampuannya dalam menciptakan lagu dan bermusik. Terbukti, ketiga single yang telah dirilisnya memiliki genre yang berbeda-beda.
Baca juga: KSP Band Rilis Ulang Lagu Ciptaan Chandra Darusman
Di single Even If You Aren't There For Me genre bernuansa reggae dibalut alunan musik pop. Sedangkan pada Half A Soul, Putri dari pelawak Parto ini mencoba hal berbeda dengan musik bertempo lambat. Amanda tak ingin membatasi diri dalam bermusik dengan genre tertentu.
Di single terbarunya Why Can't We, Amanda lagi-lagi menunjukkan kepiawaiannya dengan genre yang berbeda. Single Why Can't We yang di balut dengan nuansa hip hop, bercerita tentang kisah cinta sepasang kekasih yang tak berujung.
"Aku masih ingin mengeksplor semua genre musik. Sampai nanti mungkin aku menemukan genre yang cocok dengan warna suaraku dan aku nyaman dalam melantunkannya," ujar Amanda.
Sukses berkolaborasi dengan Calvin Jeremy dan rapper muda dari Amerika, Myia Thornton dalam single Why Can't We, gadis kelahiran 23 Desember 2002 itu memiliki impian lain yang ingin diwujudkan. Salah satunya adalah segera menelurkan album solo pertama. "Aku mau punya album solo. Memang, itu jadi salah satu keinginan terbesar aku. Hopefully, tahun ini bisa terwujud," katanya.
Selain itu, Amanda juga berambisi menciptakan lagu berbahasa Indonesia. Pasalnya, dari ketiga lagu yang diciptakannya, belum ada satu pun lagu yang berbahasa Indonesia. Dirinya merasa belum percaya diri saat menulis lagu yang berbahasa Indonesia.
“Aku harus bikin lagu berbahasa Indonesia. Atau mungkin nyanyiin lagu song writer lain, tapi yang penting harus Bahasa Indonesia. Karena terus terang aku kurang fasih kalau harus nulis lagu dalam bahasa Indonesia. Walaupun sebenernya aku punya beberapa lagu yang aku tulis dalam bahasa indonesia tapi kayaknya feel-nya belum dapet, belum 'kena' aja rasanya,"ungkap Amanda yang kini masih aktif sebagai member Girls Girls. (RO/A-1)
Imprisoned merupakan pembuka jalan menuju album penuh yang dijanjikan akan menjadi karya paling personal dan ambisius secara musikal dari Azel.
Menurut drummer The Adams, Gigih, aturan royalti bagus diterapkan untuk melindungi dan mengapresiasi karya serta pemilik karyanya.
INDONESIA kembali kedatangan grup idola baru bernama Papion, yang beranggotakan empat penyanyi muda dari Indonesia, Thailand, dan Amerika Serikat.
PT Big Records Asia memperkenalkan single solo kedua dari Febree yang berjudul Berevolusi.
On The Way, lagu tema serial anime Dan Da Dan, saat ini, sedang menjadi perbincangan di 20 pasar di seluruh dunia, dengan raihan yang luar biasa di Asia dan sekitarnya.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Musik aransemen pada Mengenang Hari Ini sungguh berbeda dari biasanya. Proses pembuatannya dinamis, menjadikan komposisinya pun penuh dinamika.
Lirik lagu Indonesiaku yang menggambarkan sebuah kecintaan dan kebanggaan terhadap kekayaan dan keberagaman Indonesia dinyanyikan secara kompak oleh Farel Prayoga dan Etenia Croft.
Lagu Teruntuk Dirimu dari The Lantis disiapkan sebagai lagu perpisahan kepada mantan yang toxic dan manipulatif.
Imprisoned merupakan pembuka jalan menuju album penuh yang dijanjikan akan menjadi karya paling personal dan ambisius secara musikal dari Azel.
Lewat lagu Menarilah dengan Jiwamu, Isyana Sarasvati mengajak pendengarnya untuk merayakan keberadaan dan pencapaian diri sendiri, sekecil apapun langkah yang berhasil diambil.
Running Home dari Jade LeMac adalah lagu pop dengan hook yang dengan mudah menyangkut di kepala para pendengarnya, membuat mereka ingin mendengarkan lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved