Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Diguncang Pandemi, Digitalisasi Industri Musik Makin Kencang

Ghani Nurcahyadi
10/7/2020 23:46
Diguncang Pandemi, Digitalisasi Industri Musik Makin Kencang
Vokalis grup band GIGI Armand Maulana dalam diskusi virtual membahas industri musik(Dok. BaBe)

INDUSTRI Musik menjadi salah satu yang ikut terdampak dari pendemi Covid-19. Hal itu bisa diselaraskan dari data World Economic Forum yang menunjukkan keuntungan industri musik global berasal dari 2 jalur utama, yaitu pertunjukan atau konser dan rekaman, termasuk didalamnya pemutaran secara digital (streaming), penjualan album, serta lisensi.

Dampak terbesar bagi industri musik akibat Covid-19 berasal dari sisi pertunjukan. Koalisi Seni Indonesia mencatat, pada Maret saat Covid-19 mulai menyebar di Indonesia dan imbauan untuk tetap di rumah berlaku, ada sekitar 40 konser, tur, serta festival musik yang dibatalkan.

Meski demikian, Program Director Synchronize Festival Kiki Ucup mengatakan, pandemi ini tidak akan mengubah wajah industri pertunjukan musik sepenuhnya.

"Tapi justru membuat para pelakunya banyak mencoba berbagai hal baru yang memungkinkan penyelarasan dengan dunia digital dan tentunya tetap harus sejalan dengan protokol yang ditetapkan pemerintah," ujarnya dalam diskusi virtual.

Musisi yang juga vokalis grup band Gigi, Armand Maulana mengatakan, industri musik harus cepat beradaptasi untuk tetap berjalan di tengah pandemi. Namun, protokol kesehatan tetap harus diperhatikan. Inovasi pun kini mulai menggeliat di industri musik.

Ia merujuk pada konser virtual dan kolaborasi dengan platform digital yang kini mulai dijajaki oleh penyedia platform dan musisi.

Baca juga : Kreator Konten Asal Makassar Timba Ilmu hingga ke AS

"Digital platform menjadi sarana baru yang banyak digunakan musisi untuk terhubung dengan para penikmat musiknya, sekaligus menjadi saluran bagi mereka untuk berkarya,": ujarnya.

Pengamat Musik, Bens Leo menambahkan, digitalisasi dan inovasi menjadi suatu keharusan yang akan dialami oleh industri musik dan juga pertunjukan musik.

“Pandemi ini di sisi lain juga menghasilkan banyak inovasi baru, seperti konser musik virtual “Konser 7 Ruang” yang dimeriahkan banyak penyanyi ternama, ada juga lagu Lathi dari grup Weird Genius yang diproduksi di tengah pandemi dan mendapatkan banyak views di platform digital. Justru di tengah kondisi ini para pemain industri musik semakin tertantang untuk lebih kreatif dan inovatif," tuturnya.

Menurut data Digital Report 2020 dari Hootsuite, knsumsi internet meningkat selama pandemi ini jika melihat dari data beberapa penyedia layanan telekomunikasi. Dari jumlah 175,4 juta pengguna internet di Indonesia, terdapat lebih dari 80% yang melakukan streaming musik dan 99% yang menonton konten video online.

Merujuk pada data ini, kolaborasi antara industri musik dan platform digital pun terasa semakin lumrah. Senior Bussiness Development Manager BaBe Shelly Tantri mengatakan, pihaknya sebagai platform digital siap menjadi sarana bagi pelaku industri kreatif untuk menjangkau masyaraat lebih luas dan merangkul komunitas. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya