Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH merencanakan untuk mempertahankan sistem zonasi penempatan jemaah haji Indonesia. Sistem tersebut dinilai efektif dan membuat jemaah haji nyaman berkumpul dengan komunitasnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan menyampaikan hal itu, seusai meninjau hotel 713 di Misfalah dan 206 di Syisah, Mekah, Minggu (25/8).
"Hasil evaluasi awal dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, sistem zonasi akan dipertahankan pada musim haji mendatang," kata M Nur Kholis.
Tahun 2019 ini, pertamakalinya Kementerian Agama memberlakukan sistem zonasi di Mekah. Ada tujuh zona hotel jemaah, yaitu: Syisah, Syisyah-Raudlah, Mahbas Jin, Raudlah, Misfalah, Jarwal, dan Rey Bakhsy.
Menurut M Nur Kholis, sistem zonasi tersebut dinilai efektif dan nyaman bagi jemaah haji.
"Sistem ini dinilai efektif. Secara psikologis jemaah terlihat lebih nyaman dan percaya diri karena kumpul dengan komunitasnya," jelasnya.
Baca juga : Kemenag Nilai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Penuhi Kontrak
Selain itu, lanjut M Nur Kholis, sistem zonasi juga memudahkan petugas. Salah satu kemudahannya, adalah dalam penyajian menu katering sesuai daerah jemaah.
Namun, M Nur Kholis mengingatkan, ada sejumlah catatan penguatan untuk penyelenggaraan ibadah haji ke depan. Salah satunya, konfigurasi petugas. Hal tersebut, mencakup komposisi petugas yang lama dan baru, lintas instansi, termasuk juga komposisi daerah.
"Beberapa kejadian tahun ini, ada sejumlah jemaah yang lupa arah jalan pulang hingga sampai zona yang berbeda. Kadang ada kendala bahasa saat akan mengidentifikasi asal sektor dan hotelnya," ujarnya.
Penguatan lainnya, adalah pada aspek konfigurasi hotel. Dia berharap penempatan hotel jemaah bisa diatur sedemikian rupa agar tidak sampai terjadi pecah kloter. "Atau, meski satu hotel, lantainya tidak berjauhan sehingga memudahkan dalam layanan,"katanya
Selama tiga tahun terakhir terlibat dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Sekjen Kemenag memastikan perbaikan terus dilakukan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji di setiap tahunnya.
"Catatan evaluasi selalu kami jadikan lessons learned untuk perbaikan penyelenggaraan tahun mendatang," tegasnya lagi. (OL-7)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
PPIH sudah menyampaikan berulang kali barang apa saja yang tidak boleh dibawa dalam jumlah berlebihan maupun barang terlarang
Memasuki hari keempat, jemaah yang sudah berada di Madinah Al Munawarah mencapai 15.225 orang.
Khairil Abbas meninggal akibat penyakit hipertensi dan jantung. "
Mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada 10 Juli 2019 (13.25 WAS) sebanyak 22.947 jemaah haji telah mendarat di Madinah yang berasal dari 56 kloter.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan menu zonasi untuk jemaah haji Indonesia pada saat berada di Mekah. Menu zonasi ini menggunakan bahan baku lokal Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved