Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

All Out Jaga Ketahanan Pangan

M Iqbal Al Machmudi
07/6/2021 05:20

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kinerja sektor pertanian yang meroket selama pandemi covid-19. Ketika sektor lain tertekan, pertanian justru mengalami pertumbuhan positif.

"Di masa pandemi ini, pertanian semakin tangguh. Kinerja ekspor pertanian terus meningkat, berkontribusi sebesar 3% dari keseluruhan ekspor Indonesia," ungkap Airlangga pada Kamis (3/6) saat menghadiri Silaturahim Peternak dan Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur 2021, di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor pertanian semakin mentereng. Sepanjang 2020, ekspor pertanian Indonesia telah mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79% dari periode sebelumnya, yaitu Rp390,16 triliun.

Di kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, stok pangan nasional dijaga melalui optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri dan percepatan proses impor.

"Langkah yang diambil melalui optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri dan juga mempercepat proses impor untuk komoditas pangan yang belum sepenuhnya dicukupi dari dalam negeri, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi atau kerbau, dan gula pasir," ujar Syahrul.

Langkah lainnya, yaitu mendorong BUMN yang mendapat penugasan untuk realisasi impor segera dipercepat, mendorong kepala daerah melakukan penyerapan gabah dan stabilisasi harga saat panen raya, selanjutnya optimalisasi gudang pangan bersama Bulog dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

Syahrul mengatakan pihaknya saat ini tengah membenahi permasalahan manajemen produksi untuk menghadirkan ketahanan pangan nasional, baik dengan bantuan teknis untuk peningkatan produksi maupun manajemen pengelolaan untuk menyejahterakan petani.

Ia menegaskan, bantuan teknis dikerahkan untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani. Pengembangan alat mesin pertanian itu diharapkan seimbang dengan tenaga kerja manusia sehingga pengembangan pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang maju.

"Mekanisasi dan tenaga kerja manusia harus seimbang. Kita punya petani, tapi juga harus didukung mekanisasi dan teknologi yang lebih baik," katanya.

Selain itu, program food estate juga menjadi salah satu cara untuk menjaga ketahanan pangan. Food estate merupakan program lumbung pangan dengan pemilihan benih, budi daya, panen, dan pascapanen yang dilakukan melalui pendampingan dan pengawasan banyak pihak.

Food estate juga menjadi program strategis nasional dengan konsep pengembangan sentra produksi kawasan pangan yang berbasis korporasi, yakni badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan, mulai hulu hingga hilir, secara berkelanjutan dan terintegrasi.

Selain itu, food estate menggunakan mekanisasi pertanian, mulai tanam sampai panen, untuk menghindari penyusutan hasil panen yang selama ini masih mencapai 11% sampai 13%.

Ia berharap hasil pertanian dari kawasan food estate yang ada di daerah bisa memasok hasil pertanian untuk seluruh wilayah Indonesia.

"Food estate adalah jawaban untuk menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Stabilitas negara dipengaruhi stabilitas pangan suatu daerah," pungkasnya.

 

Petani milenial

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri memastikan kementeriannya terus berupaya menjaga ketahanan pangan.

Kementan menjamin stok pangan hingga akhir 2021 aman. Hal itu sesuai dengan data Bulog, ketersediaan beras per 17 Mei 2021 sebesar 1.395.376 ton.

"Terdiri atas cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1.378.047 ton. Angka itu berada dalam batas aman stok CBP Bulog yang ditetapkan pemerintah, yaitu 1 juta ton sampai dengan 1,5 juta ton. Sisanya adalah beras komersial sebanyak 17.329 ton," kata Boga, Jumat (4/6).

Perum Bulog terus menyerap gabah dari petani yang merupakan sisa panen Mei 2021. Tidak hanya itu, dengan program percepatan tanam yang sudah diinisiasi Kementan, stok beras akan bertambah dari hasil panen pada Agustus-September 2021 sehingga Bulog kembali menambah serapan gabah.

"Karena itu, berdasarkan data Bulog, stok beras aman hingga akhir tahun untuk kebutuhan penjualan program ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH) atau operasi pasar dan program tanggap darurat bencana," ungkapnya.

Untuk menjaga ketahanan pangan di tahun-tahun selanjutnya, Kementan juga menyiapkan generasi milenial agar mau terjun ke sektor pertanian. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), saat ini Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun ke depan.

Boga mengatakan upaya itu sebagai upaya mewujudkan regenerasi petani. Di tahun lalu, setidaknya ada 500 ribu generasi milenial yang siap menjadi bagian dari petani milenial.

"Fokus kami adalah meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaannya, termasuk pemanfaatan teknologi pertanian. Kami jabarkan upaya-upaya untuk mencapai target tersebut dengan berbagai program," ujar Boga.

Program yang disediakan antara lain pendidikan dan pelatihan vokasi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), magang ke Jepang, penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP), Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), komando strategis petani (Kostratani), bahkan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan.

"Dengan semangat generasi milenial, kami yakin pertanian Indonesia dapat secara mudah mengubah wajahnya menjadi lebih maju, mandiri, dan modern," ungkap Boga.

Kementan berharap program-program yang disiapkan untuk 2,5 juta petani milenial itu dapat menjadi pemicu bagi para kepala daerah untuk turut serta dengan membuat turunan program.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya