Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Dewan Pembina Gerakan Nasional Antinarkoba Komjen Pol (Purn) Togar M Sianipar mengatakan perlu upaya lebih serius dalam pemberantasan narkoba. Ia mengaku khawatir jika tidak dilakukan upaya yang lebih serius dan tegas, Indonesia tidak akan lepas dari jeratan narkoba sampai kapan pun.
Togar mengatakan pandemi covid-19 tidak akan membuat peredaran narkoba menjadi menurun. Ia mengatakan dengan adanya pandemi justru angka narkoba meningkat. Hal itu tak terlepas dari pandemi yang membuat mayoritas orang kehilangan mata pencarian dan akhirnya mencari jalan lain dengan mengedarkan atau mengonsumsi narkoba.
"Seperti penyanyi dan artis karena mengisi kekosongan waktu di rumah. Banyak juga orang yang karena di-PHK kemudian tak ada pilihan lain menjadi pengedar, misalnya," kata Togar, ketika dihubungi, kemarin.
Dengan kasus narkoba yang tidak akan menurun meski adanya pandemi, ia mengatakan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian harus melakukan upaya serius dalam memutus mata rantai kebutuhan dan pasokan akan narkoba. Ia mengatakan kebutuhan akan narkoba itu masih tinggi, sehingga pasokannya terus ada. Sehingga harus ada upaya ekstra dalam mencegah adanya kebutuhan itu.
Ia mengatakan BNN dengan kepolisian dan seluruh kelompok masyarakat bersama-sama memberikan sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah. Sosialisasi harus digencarkan dengan pendekatan anak usia dini, misalnya melalui komik dan buku bacaan. Selain itu, ia juga meminta tokoh agama bersama-sama memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai bahaya narkoba.
"Jangan hanya gelorakan antinarkoba, tapi harus ada upaya serius dan itu semua lapisan bangsa ini harus berperan melawan narkotika. Sikap kita bersama harus memerangi narkotika itu. Jangan hanya mengharapkan BNN dan polisi. Semua elemen masyarakat sama-sama berbuat," kata Togar.
Selain sosialisasi, kata ia, juga harus ada pengawasan dan penindakan di pelabuhan dan bandara di Indonesia yang menjadi pintu masuk barang haram itu ke Indonesia. Ia mengatakan barang haram itu berasal dari negara lain dengan adanya sindikat narkoba internasional.
"Saya kasih ilustrasi. Rumah yang dijaga baik tidak akan akan dimasuki maling. Rumah kita ini tidak dijaga dengan baik, sehingga pengedar akan datang ke sini, karena mereka tahu kondisi kita," kata Togar.
Lebih lanjut, Togar mengatakan meminta ada komitmen dari penegak benar-benar total memberantas narkoba. Ia mengatakan aparat harus jujur dan serius dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, itulah yang bisa membuat Indonesia bebas dari narkoba. Ia mewanti-wanti jangan sampai ada aparat yang justru bermain dan terjerat narkoba.
"Perlu ada kejujuran dan komitmen penegak hukum untuk mau menciptakan bebas narkoba. Jika tidak, sampai dunia kiamat pun kita tidak akan lepas," kata Togar. (Faj/J-1)
Fokus adalah keterampilan penting yang memengaruhi produktivitas dan efisiensi dalam berbagai aktivitas.
Memindahkan pom-pom sesuai warna bisa melatih fokus dan konsentrasi, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan melatih koordinasi mata serta tangan.
Refocusing dilakukan dengan mengalihkan anggaran yang kegiatannya dapat ditunda dan digunakan untuk penanganan pagebluk oleh masing-masing instansi.
Untuk menghindari melakukan satu tugas yang memakan waktu secara berurutan, pertimbangkan memulai aktivitas atau tugas dengan yang termudah.
ALAT uji kognitif anak berbasis gim pertama di Indonesia yang telah melewati tahapan validasi oleh Unit Psikometrika Universitas Gadjah Mada (UGM), Batique,
PEGUNUNGAN Meratus merupakan kawasan yang membelah Provinsi Kalimantan Selatan lalu membentang hingga ke perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved