Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pelatihan UKM Mendorong Lapangan Kerja

Putri Anisa Yuliani
05/12/2020 05:35
Pelatihan UKM Mendorong Lapangan Kerja
(123 RF)

LAPANGAN kerja di perusahaan pada situasi pandemi covid-19 justru sulit ditemukan. Hal itu terjadi karena umumnya perusahaan-perusahaan yang terdampak akan mengurangi jumlah karyawan. Dengan melihat realitas tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun komit untuk fokus pada program-program yang mendukung pembentukan kewirausahaan. Salah satunya ialah pemberian pelatihan bagi para UKM secara daring dan tatap muka.

Demikian dikatakan Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Selatan Sudradjat, Rabu (2/12). Menurutnya, pemerintah daerah terus mendorong upaya penciptaan lapangan kerja melalui pembentukan UKM. Upaya itu tentu melalui pembinaan dan pelatihan usaha.

Contohnya, terang dia, selama November 2020, peserta pelatihan usaha secara daring hampir menyentuh 600 orang. Pelatihan tersebut di antaranya pelatihan membuat bolu batik yang diikuti 38 orang, pelatihan membuat kopi kekinian diikuti 91 orang, dan pelatihan membuat aneka kue tradisional betawi 97 orang.

Ada pula pelatihan yang melibatkan pihak akademisi dan swasta seperti pelatihan membuat kuliner ayam kodok yang diikuti oleh 84 orang dari Universitas Al Azhar, serta pelatihan tata rias yang dibantu oleh brand kosmetik Ultima. "Pun ada pelatihan membuat minuman sehat diikuti 70 orang, bakso pelangi organik diikuti 122 orang dan membuat kuliner pastry diikuti 6 orang," kata Sudradjat.

Ia mengaku, dalam proses pelatihan itu sebisa mungkin pihaknya bekerja sama dengan swasta atau wirausahawan yang profesional dan sukses dalam menjalankan bisnis.

"Setelah mereka selesai mengikuti pelatihan, kami dorong agar mendapatkan izin UKM ke Dinas Penanaman Modal dan PTSP agar bisa membangun usaha yang stabil dan akuntabel. Dari izin itu nanti bisa memperoleh pinjaman kredit berbunga ringan ke Bank DKI," katanya.

Menurut dia, puluhan pendamping dikerahkan agar para UKM ini dapat terus melanjutkan bisnisnya ke jenjang yang lebih baik. Sudradjat mengatakan tahun ini sudah lebih dari 700 UKM yang bisa mendapatkan izin, kemudian memperoleh pembinaan dari Sudinakertrans Jakarta Selatan.

"Alhamdulillah itu sudah lebih dari target. Namun, kita tetap akan fokus menambah dan membina yang ada agar terus berkelanjutan," tukasnya.

Di samping kuliner, pelatihan lain seperti keterampilan mesin pabrik, menjahit, dan membatik juga tetap diberikan melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD). "Itu juga masih ada. Karena kan tidak menampik masih ada perusahaan yang berkembang di tengah pandemi dan membutuhkan karyawan. Kita tetap mengandakan pelatihan di PPKD, tetapi dengan jumlah terbatas," terangnya.

Sudradjat menegaskan pihaknya tetap menjalin komunikasi yang erat dengan para perusahaan. Ia mengharapkan ketika ekonomi sudah pulih dan perusahaan tersebut membutuhkan karyawan, maka dinas terkait siap untuk menyalurkan pencari kerja yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan.

Namun, imbuhnya, tak sedikit pula peserta pelatihan yang tidak membutuhkan bantuan modal. Peserta itu rata-rata umumnya ialah korban PHK dan mendapatkan pesangon cukup besar dari perusahaan terdahulu sehingga hanya membutuhkan pendampingan mendirikan usaha.

 

Membantu warga

Hal yang sama dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur yang bekerja sama untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan agar mengikuti pelatihan penambahan ilmu.

Tercatat, sebanyak 120 warga Jakarta Timur telah mengikuti pelatihan dari Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur selama 2020.

Ratusan orang itu mengikuti pelatihan yang terbagi atas 2 angkatan. Setiap angkatan diikuti oleh 60 orang dari perwakilan kelurahan yang juga diambil dari perwakilan RW.

Mereka pun terlihat antusias mengikuti 6 bidang pelatihan, seperti tata rias, tata busana, tata boga, sepeda motor, operator komputer dan teknik pendingin.

Salah satunya dilakukan oleh 10 orang dari Kelurahan Baru yang mengikuti pelatihan bidang tata busana di Kantor Kelurahan Baru, Jl Puskesmas RT 006/RW 02, Kecamatan Pasar Rebo.

Saat pelatihan tata busana, peserta tidak hanya dilatih menjahit berbagai macam pakaian, tetapi juga masker kain yang sedang naik daun menjadi kebutuhan masyarakat.

"Saya berharap semua warga yang mengikuti pelatihan dapat mengembangkan ilmu menjahit dari pelatihan ini dan dapat meningkatkan perekonomian pribadi atau keluarga, bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan," ucap Sekretaris Kelurahan Baru, Karman.

Sementara itu, Kepala Satuan Petugas Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKD Provinsi DKI Jakarta Etik Heriyatminingsih, mengatakan pelatihan tata busana kali ini berjalan sukses tanpa kendala selama 1 bulan.

"Banyak peserta meminta waktu yang lebih lama, tetapi karena memang hanya waktu 1 bulan kita tidak bisa menambahkan waktu lagi," pungkas Etik. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya