Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ribuan Orang Turun ke Jalanan Protes Anti-Prancis

(Van/AFP/I-1)
04/11/2020 01:50
Ribuan Orang Turun ke Jalanan Protes Anti-Prancis
AKSI PROTES ANTI-PRANCIS: Aktivis Partai Jamaat-e-Islami membakar patung Presiden Prancis Emmanuel Macron selama protes anti-Prancis(FP/ASIF HASSAN)

RIBUAN orang berbaris di ibu kota perdagangan Pakistan, Karachi, pada Minggu untuk mengecam penerbitan ulang kartun-kartun yang menghujat Nabi Muhammad dan pernyataan anti-Islam.

Meneriakkan slogan-slogan, seperti ganyang Charlie Hebdo, ganyang Macron, dan penistaan terhadap Nabi Muhammad tidak bisa diterima. Unjuk rasa protes dimulai dari makam pendiri Mohammad Ali Jinnah hingga memuncak di pusat kota.

Unjuk rasa itu diselenggarakan Jamaat-e-Islami, sebuah partai agama arus utama.Demonstrasi juga diadakan di Ibu Kota Islamabad, Kota Lahore di timur laut, dan barat daya Peshawar.

Berbicara dalam rapat umum, Asadullah Bhutto, wakil ketua partai, mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mendorong gelombang islamofobia yang sudah meningkat di dunia, sebagian besar di Eropa, menyusul pembunuhan Samuel Paty, seorang guru yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Secara terpisah, pengunjuk rasa berkumpul di dekat konsulat Prancis.Mereka mencoba berbaris menuju gedung diplomatik,tetapi polisi memblokade jalan dengan kontainer dan pembatas.

Di Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan barat daya, ratusan umat kristiani melakukan unjuk rasa dan mengutuk proyeksi karikatur penghujatan di gedung-gedung pemerintah di kota-kota Prancis.

Membawa spanduk, poster bertuliskan slogan antiislamofobia dan mendukung kerukunan antaragama, para pengunjuk rasa berkumpul di luar Quetta Press Club.

Khalil George, mantan anggota parlemen Kristen, mengatakan kebebasan berekspresi tidak berarti seseorang dapat melukai perasaan dan keyakinan agama masyarakat mana pun.

Sebelumnya, umat muslim di Asia Selatan melampiaskan amarah mereka terhadap Prancis pada Jumat. Mereka membakar gambar Presiden Emmanuel Macron atas pernyataan kontroversialnya tentang Islam, dengan puluhan ribu orang membanjiri jalanan.

Protes anti-Prancis yang lebih kecil juga terjadi di Timur Tengah setelah Macron membela hak untuk menerbitkan kartun kontroversial yang telah memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia.

Massa besar turun ke jalanan di Dhaka untuk mengutuk pemimpin Prancis itu setelah salat Jumat. Itu merupakan protes anti-Prancis kedua di Ibu Kota Bangladesh dalam lima hari.

"Kami semua merupakan prajurit Nabi Muhammad (SAW)," teriak kerumunan saat para demonstran menyerukan boikot barang-barang Prancis dan beberapa membakar gambar Macron.

Polisi mengatakan 12.000 orang ikut serta dalam unjuk rasa itu, meskipun pengamat dan penyelenggara independen mengklaim lebih dari 40.000 melakukan unjuk rasa di Dhaka. Kerumunan yang lebih kecil berkumpul di luar ratusan masjid di tempat lain di ibu kota dan di seluruh negeri.

"Prancis menghina 2 miliar muslim dunia. Presiden Macron harus meminta maaf atas kejahatannya," kata pemimpin senior Islami Andolan Bangladesh, Gazi Ataur Rahman. (Van/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya