Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Perbedaan Pandangan Soal Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Ferdian Ananda Majni
19/8/2025 12:33
Perbedaan Pandangan Soal Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Kanselir Jerman Friedrich Merz.(Tangkapan layar/NDTV)

DISKUSI di Gedung Putih kembali menegaskan adanya perbedaan pandangan antara para pemimpin Eropa dan Rusia terkait perlunya gencatan senjata sebelum perundingan damai dapat digelar.

Para pemimpin Eropa menegaskan bahwa penghentian perang merupakan prasyarat mutlak untuk memulai pembicaraan bermakna antara Moskow dan Kyiv.

"Negosiasi yang sesungguhnya hanya dapat terjadi pada pertemuan puncak yang juga dihadiri Ukraina. Pertemuan puncak semacam itu hanya mungkin terjadi jika senjata-senjata tidak lagi digunakan. Saya telah menegaskan kembali tuntutan ini hari ini," tulis Kanselir Jerman Friedrich Merz di X seperti dilansir CNN, Selasa (19/8).

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung pandangan tersebut, dengan menekankan pentingnya gencatan senjata agar proses menuju perdamaian bisa dijalankan secara kredibel.

Namun, posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru berseberangan. Setelah pertemuannya di Alaska dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump menyatakan tidak menilai gencatan senjata sebagai langkah mutlak. 

Klaim Donald Trump

Dalam pertemuan lanjutan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak melakukan gencatan senjata dalam konflik-konflik lain yang pernah ia klaim berhasil diselesaikan.

Pernyataan tersebut mengejutkan banyak pemimpin Eropa yang sebelumnya berharap Washington sejalan dengan tuntutan mereka.

Kutipan Trump itu kemudian dibagikan ulang di X oleh Kirill Dmitriev, salah satu ajudan utama Putin yang mendampingi pemimpin Rusia tersebut di Alaska. Dmitriev menilai pertemuan Gedung Putih sebagai hari penting diplomasi dengan fokus pada Perdamaian Abadi, bukan Gencatan Senjata Sementara.

Dalam unggahan sebelumnya, Dmitriev juga menuding Kanselir Jerman Friedrich Merz mengabaikan posisi Trump karena tetap bersikeras menuntut gencatan senjata. (CNN/Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya