Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NOMOR telepon yang digunakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan anggota penting pemerintahannya termasuk di antara target potensial untuk spyware Pegasus yang dipasok ke beberapa pemerintah di seluruh dunia. Hal itu disampaikan oleh LSM yang membocorkan daftar nomor tersebut, Selasa (20/7).
"Kami menemukan nomor-nomor ini, tetapi kami jelas tidak dapat melakukan analisis teknis terhadap ponsel Emmanuel Macron untuk menentukan apakah ponsel itu telah terinfeksi malware," kata Kepala Forbidden Stories, Laurent Richard, kepada televisi LCI.
"Tapi itu menunjukkan dalam hal apapun ada kepentingan untuk melakukannya," tambahnya.
"Jika fakta itu terbukti, itu jelas sangat serius," kata Juru Bicara Kantor Macron.
Forbidden Stories, sebuah media nirlaba yang berbasis di Paris, dan Amnesty International awalnya memiliki akses ke nomor yang bocor, yang kemudian mereka bagikan dengan organisasi media termasuk The Washington Post, The Guardian, dan Le Monde.
Nomor telepon Macron termasuk di antara sekitar 50.000 yang diyakini telah diidentifikasi sebagai orang yang diminati sejak 2016 oleh klien perusahaan Israel NSO, pengembang teknologi pengawasan siber Pegasus, kata laporan itu.
Aktivis, jurnalis, dan politisi di seluruh dunia menjadi sasaran. Itu kemudian memicu kekhawatiran akan pelanggaran privasi dan hak yang meluas. (Straits Times/OL-13)
Baca Juga: AS Suarakan Kekhawatiran Soal Kebebasan Pers di Bangladesh
Grup NSO Israel dan malware Pegasus miliknya telah lama menjadi berita utama sejak 2016, ketika para peneliti menuduhnya membantu memata-matai seorang pembangkang di Uni Emirat Arab.
Namun bagaimana tepatnya spyware Pegasus bekerja? Bagaimana cara masuk ke ponsel orang dan apa yang bisa dilakukannya begitu ada di sana?
NSO Group dan malware Pegasus--yang mampu menyalakan kamera atau mikrofon ponsel dan mengambil datanya--telah menjadi berita utama sejak 2016.
Rabat mengungkapkan keheranannya yang luar biasa atas laporan tersebut.
Lebih dari 1.000 nomor telepon di India termasuk di antara puluhan ribu di seluruh dunia yang dipilih sebagai kemungkinan menarik bagi klien NSO Group, pembuat spyware Pegasus.
NSO, yang mengatakan hanya melisensikan Pegasus kepada pemerintah, telah menyebut tuduhan itu salah dan telah membantah melakukan kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved