Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANYAK orang senang mengenakan kebaya karena keanggunannya dan identitas budaya yang kuat. Desainer Didiet Maulana menjelaskan pakem atau aturan berkebaya yang mungkin belum tentu banyak diketahui orang.
"Kebaya itu adalah busana yang memiliki bukaan depan," kata Didiet saat gelaran Kebaya Fest di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta, Minggu (28/7).
Desainer yang belasan tahun berkiprah di dunia mode dan telah meneliti kebaya selama enam tahun itu memaparkan kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal kelahirannya.
Baca juga : Ini Lho Jenama Lokal yang Bakal Tampil di New York Fashion Week The Shows
Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik. Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing, peniti atau bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut.
Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memiliki variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip.
Sementara baju yang menyerupai kebaya, namun, memiliki bukaan di bagian belakang bukanlah kebaya, melainkan baju kurung, ungkap Didiet.
Baca juga : Didiet Maulana Berharap Kebaya Jadi Ciri Khas Seperti Kimono
Meski begitu, Didiet tak mengelakkan perkembangan dunia mode saat ini, termasuk kebaya, telah banyak mengalami modifikasi.
"Namun, menurutku, biarkan kebaya hidup dengan tren fesyen yang ada. Karena budaya itu harus masuk dengan halus, masuk dengan damai, tetapi, pada saat yang sama kita juga bisa memperkenalkan pakem-pakem kebaya," ungkapnya.
Didiet mengungkap, banyak anak muda saat ini yang mengekspresikan kebanggaan akan kebaya dengan cara dan seleranya sendiri, meski tak selalu mengikuti pakem kebaya klasik.
Hal itu justru, menurut dia, pertanda baik, bahwa anak muda, utamanya generasi Z (Gen Z), tidak malu untuk mengenakan dan memperkenalkan budaya tanah asalnya, dalam hal ini adalah kebaya.
"Ketika kita ingin membawa kebaya bisa masuk di generasi muda, ketika kita ingin berbicara dengan suatu generasi, kita harus berbicara dengan bahasa mereka. Jadi tidak masalah mereka bebas mengekspresikan diri dengan kebayanya," pungkas Didiet. (Ant/Z-1)
Seorang desainer dituntut untuk membuat desain yang menjawab kebutuhan dan preferensi masyarakat, dengan demikian kariernya akan terus berkembang. Bagaimana caranya?
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Banyak desainer fesyen berlomba-lomba menghadirkan busana muslim terbaik untuk wanita. Fesyen Desainer Vivi Mar'i Zubedi dengan merek Vivi Zubedi, Brand no Brand hingga terbaru Mayyech.
Yurita Puji, seorang perancang busana asal kota Bandung, Jawa Barat dinobatkan sebagai Fashion Enterpreuner.
Melalui energi ini, setiap perempuan dapat menginspirasi, membimbing, dan memengaruhi orang lain dengan segala kapasitas yang dimilikinya.
Zaloraya merupakan acara tahunan yang menghadirkan koleksi busana, aksesori, dan item modest fashion terbaik dari desainer dan merek ternama.
Panggung peragaan busana PIMFW edisi ke-11 ini bakal lebih banyak menampilkan koleksi desainer dan jenama fesyen Tanah Air yakni sebanyak 32 desainer dan label mode
LOVE Letter for Wamena, mengungkapkan kecintaan Desainer Didiet Maulana atas indahnya banyak hal menarik di Wamena, Papua. Kemudian ia pun menuangkan keindahan tersebut
Berawal dari curhatan netizen di salah satu platform media sosial akibat pandemi, Didiet akhirnya memberanikan diri membuat kelas daring bagi para pelaku UMKM.
Didiet Maulana mengatakan dengan banyaknya acara bertema kebaya artinya akan ada pertumbuhan di sektor ekonomi yang dipengaruhinya karena akan semakin banyak permintaan baju kebaya.
Kostum Kontingen Indonesia mengusung konsep berjudul Sandya Niskala. Dalam Bahasa Sansekerta, Sandya bermakna persatuan, sedangkan Niskala berarti kuat dan kokoh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved