Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BANYAK orang senang mengenakan kebaya karena keanggunannya dan identitas budaya yang kuat. Desainer Didiet Maulana menjelaskan pakem atau aturan berkebaya yang mungkin belum tentu banyak diketahui orang.
"Kebaya itu adalah busana yang memiliki bukaan depan," kata Didiet saat gelaran Kebaya Fest di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta, Minggu (28/7).
Desainer yang belasan tahun berkiprah di dunia mode dan telah meneliti kebaya selama enam tahun itu memaparkan kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal kelahirannya.
Baca juga : Ini Lho Jenama Lokal yang Bakal Tampil di New York Fashion Week The Shows
Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik. Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing, peniti atau bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut.
Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memiliki variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip.
Sementara baju yang menyerupai kebaya, namun, memiliki bukaan di bagian belakang bukanlah kebaya, melainkan baju kurung, ungkap Didiet.
Baca juga : Didiet Maulana Berharap Kebaya Jadi Ciri Khas Seperti Kimono
Meski begitu, Didiet tak mengelakkan perkembangan dunia mode saat ini, termasuk kebaya, telah banyak mengalami modifikasi.
"Namun, menurutku, biarkan kebaya hidup dengan tren fesyen yang ada. Karena budaya itu harus masuk dengan halus, masuk dengan damai, tetapi, pada saat yang sama kita juga bisa memperkenalkan pakem-pakem kebaya," ungkapnya.
Didiet mengungkap, banyak anak muda saat ini yang mengekspresikan kebanggaan akan kebaya dengan cara dan seleranya sendiri, meski tak selalu mengikuti pakem kebaya klasik.
Hal itu justru, menurut dia, pertanda baik, bahwa anak muda, utamanya generasi Z (Gen Z), tidak malu untuk mengenakan dan memperkenalkan budaya tanah asalnya, dalam hal ini adalah kebaya.
"Ketika kita ingin membawa kebaya bisa masuk di generasi muda, ketika kita ingin berbicara dengan suatu generasi, kita harus berbicara dengan bahasa mereka. Jadi tidak masalah mereka bebas mengekspresikan diri dengan kebayanya," pungkas Didiet. (Ant/Z-1)
Tema busana yang diusung Michelle Hadip di panggung The Runway bertajuk sebuah perbandingan manis antara kelembutan dan ketegasan, yang terinspirasi dari femininitas dan kekuatan wanita.
Berkesempatan menjadi dosen tamu, desainer Ivan Gunawan membagikan berbagai pandangan penting seputar dunia modest fashion yang terus berkembang pesat.
Semua kru perempuan Blue Origin akan terbang dari West Texas Launch Site One pada Senin (14/4) pukul 9.30 wajtu setempat atau 20.30 WIB.
Ketiga desainer tersebut – Auguste Soesastro (Kraton), Lia Mustafa (House of LMAR), dan Nonita Respati (Purana) – merupakan alumni lembaga pendidikan Australia.
ENAM seri busana dirancang oleh desainer Lia Soraya Ahmad Baweel dengan jenama Lia Soraya dalam rangka merayakan dua dekade lebih berkiprah di dunia fesyen.
Adith Hendarth, yang dikenal dengan desainnya yang inovatif dan mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia, akan menampilkan koleksi terbarunya di panggung New York Fashion Week.
Didiet Maulana mengatakan dengan banyaknya acara bertema kebaya artinya akan ada pertumbuhan di sektor ekonomi yang dipengaruhinya karena akan semakin banyak permintaan baju kebaya.
LOVE Letter for Wamena, mengungkapkan kecintaan Desainer Didiet Maulana atas indahnya banyak hal menarik di Wamena, Papua. Kemudian ia pun menuangkan keindahan tersebut
Kostum Kontingen Indonesia mengusung konsep berjudul Sandya Niskala. Dalam Bahasa Sansekerta, Sandya bermakna persatuan, sedangkan Niskala berarti kuat dan kokoh.
Panggung peragaan busana PIMFW edisi ke-11 ini bakal lebih banyak menampilkan koleksi desainer dan jenama fesyen Tanah Air yakni sebanyak 32 desainer dan label mode
Berawal dari curhatan netizen di salah satu platform media sosial akibat pandemi, Didiet akhirnya memberanikan diri membuat kelas daring bagi para pelaku UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved