Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

JF3 2025 Menatap Visi Baru, Menguatkan Visibilitas di Pasar Internasional

Fathurrozak
08/7/2025 19:44
JF3 2025 Menatap Visi Baru, Menguatkan Visibilitas di Pasar Internasional
Advisor JF3 dan founder Lakon Indonesia Theresia Mareta(Dok: Instagram @thresia.mareta)

GELARAN festival fesyen tahunan Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) akan kembali digelar tahun ini pada 24-27 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading dan 30 Juli-3 Agustus di Summarecon Mall Serpong. Tahun ini, JF3 telah memasuki gelaran ke-21 dan akan mengusung tema Recrafted: A New Vision. 

Menuju dekade ketiga penyelenggaraan, JF3 ingin menjadi platform yang lebih konkret dalam memberikan impak untuk industri fesyen dalam negeri. Tema Recrafted: A New Vision dipilih sebagai cara untuk melihat kembali perjalanan selama 20 tahun terakhir festival fesyen tersebut sembari menata visi baru pada tahun-tahun mendatang.

“Memasuki dekade ketiga, rasanya ini sangat penting sekali untuk kami bisa membuat perubahan, kalau memang industri ini mau maju. Rasanya penting kalau kami bisa membuat satu perubahan supaya bisa maju. Tema Recrafted ini bukan hanya masalah bagaimana kami membuat sesuatu yang baru saja. Tapi juga perlu mengulas eksekusinya. Visinya seperti apa untuk industri fesyen,” ujar advisor JF3 dan founder Lakon Indonesia Theresia Mareta dalam wawancara bersama Media Indonesia di Lakon Indonesia, mal Summarecon Kelapa Gading 3, Jakarta Utara, Selasa (8/7).

Recrafted yang menjadi tema tak hanya diartikan dalam eksekusi secara fisik festival, namun juga secara mendalam mengajak para pelakunya untuk menuju arah perubahan baru. Arah perubahan yang dilakukan JF3, menurut Theresia, sudah dimulai setidaknya sejak tiga tahun penyelenggaraan festival. Seperti mewajibkan para desainer yang tampil di JF3 membawa 20 katalog. Ini menjadi standar baru JF3.

“JF3 mendorong supaya pelaku di industri fesyen ini bisa melakukan profesinya dengan lebih baik dan lebih menghasilkan. Karena banyak sekali kita lihat desainer kita itu fokusnya masih untuk tampil saja. Tapi lebih dalam dari itu, sisi bisnisnya belum terlalu diperhatikan,” papar Theresia.

Ketika para desainer diwajibkan membawa 20 katalog, itu akan memantik para desainer untuk bisa lebih berpikir komprehensif. Tak hanya sekadar menyampaikan narasi sepotong, namun para penikmat juga bisa melihat visi utuh desainernya. Ini pun mendorong para desainer untuk bisa lebih profesional di sisi bisnis, berkaitan dengan skalabilitas produk yang dihasilkan.

Pada tahun ini, Theresia menyebut JF3 juga akan meluaskan posisi festival dengan jejaring internasional. Setelah dalam beberapa edisi terakhir JF3 memiliki koneksi dengan Prancis dan regional Asia Tenggara, tahun ini JF3 juga akan membuka pintu dengan Korea Selatan. JF3 akan mengundang desainer asal Korea Selatan untuk ikut berpartisipasi. Dengan timbal balik, para desainer Indonesia juga bakal punya platform di festival fesyen di Korea Selatan.

“Ini salah satu usaha JF3 untuk bisa memperluas pasar. Masuk ke internasional itu bagi kami bukan sekadar gengsi atau tampil di luar negeri. Tapi bagaimana mereka benar-benar bisa memperluas pasar. Jadi yang akan dibawa juga desainer atau merek yang siap memiliki kapasitas produksi untuk bisa memenuhi permintaan pasar di sana," tuturnya.

Pada tahun ini, JF3 juga mengundang beberapa desainer Prancis untuk residensi di Indonesia. Mereka menghabiskan waktu selama kurun tiga bulan untuk menciptakan karya dari material kain khas Indonesia, yang diterjemahkan dalam konsep desain fesyen internasional. Hal ini, menurut Theresia, juga akan mendorong lahirnya pengetahuan baru ke para desainer dalam negeri dan desainer generasi muda untuk mempelajari cara memperlakukan kain-kain khas Indonesia dengan pendekatan internasional. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik