Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Desainer fesyen Didiet Maulana mengatakan kebaya diharapkan bisa menjadi identitas bangsa Indonesia seperti kimono yang menjadi ciri khas dari negara Jepang.
"Penginnya kebaya ini jadi suatu tampilan fesyen yang bisa mengidentifikasi orang Indonesia, seperti Kimono yang orang langsung tahu itu Jepang," ujar Didiet dalam gelar wicara "Kebaya, Identitas Bangsa Menuju Warisan Dunia" di Jakarta, Jumat (9/9).
Gelar wicara "Kebaya, Identitas Bangsa Menuju Warisan Dunia" merupakan bagian dari pameran foto "Kebaja Saja" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Antara melalui Galeri Foto Jurnalistik Antara dan Redaksi Foto Kantor Berita Antara.
Acara dibuka oleh Direktur Keuangan dan MSDM Kantor Berita Antara Nina Kurnia Dewi. Diskusi ini menyoroti soal rencana akan diajukannya sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Rencana ini pun diikuti oleh gerakan "Kebaya Goes to UNESCO" yang digaungkan oleh para publik figur seperti dr. Reisa Brotoasmoro hingga Dian Sastro.
Didiet mengatakan bahwa gerakan menggunakan kebaya untuk kegiatan sehari-hari sedang diganderungi oleh anak muda.
Menurutnya, ini adalah fenomena yang positif dan harus dirayakan bersama. Sebab, anak muda mulai memiliki kesadaran untuk melestarikan fesyen asli Indonesia seperti halnya batik.
"Ini jadi fenomena yang sedang berjalan untuk bangga jadi orang Indonesia dan bangga dengan negerinya. Bagaimana mengenal kembali dan saling mendukung dan kebaya jadi hot dan tren, perajin-perajinnya jadi hidup dan ekosistemnya ada lagi," kata Didiet.
Hal senada juga disampaikan oleh Peneliti dan Pengamat Budaya dari Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Arleti Mochtar Apin. Menurutnya kebaya bisa menjadi ciri khas dari suatu bangsa.
Memadupadankan kebaya dengan hal kekinian seperti celana jeans, sepatu olahraga pun bukanlah hal yang tabu. Yang terpenting adalah kesadaran untuk mencintai apa yang sudah menjadi budaya bangsa.
"Saya sangat setuju kalau kebaya jadi identitas karena dengan kebaya kita bisa tampil sebagai bangsa yang punya ciri khas," kata Arleti.
Dia melanjutkan, "Budaya itu bersifat dinamis, nanti kalau sudah tahu latar belakangnya kebaya itu seperti apa baru diperbaiki penggunaannya, itu lebih baik daripada hilang." (Ant/OL-12)
Seorang desainer dituntut untuk membuat desain yang menjawab kebutuhan dan preferensi masyarakat, dengan demikian kariernya akan terus berkembang. Bagaimana caranya?
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Banyak desainer fesyen berlomba-lomba menghadirkan busana muslim terbaik untuk wanita. Fesyen Desainer Vivi Mar'i Zubedi dengan merek Vivi Zubedi, Brand no Brand hingga terbaru Mayyech.
Yurita Puji, seorang perancang busana asal kota Bandung, Jawa Barat dinobatkan sebagai Fashion Enterpreuner.
Melalui energi ini, setiap perempuan dapat menginspirasi, membimbing, dan memengaruhi orang lain dengan segala kapasitas yang dimilikinya.
Zaloraya merupakan acara tahunan yang menghadirkan koleksi busana, aksesori, dan item modest fashion terbaik dari desainer dan merek ternama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved