Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Hashim Djojohadikusumo Sebut Ada Kabar Baik dari Amerika

Windy Dyah Indriantari, Laporan dari Paris
15/7/2025 21:14
Hashim Djojohadikusumo Sebut Ada Kabar Baik dari Amerika
Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, saat berbicara dalam forum France-Indonesia Business Dialogue, di Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).(MI/WINDY INDRIANTARI)

UTUSAN Khusus Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan Indonesia akan mendapatkan hasil positif negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS).

“Saya dengar ada kabar baik bahwa sudah ada menuju ke tarif yang jauh lebih ringan,” ungkap Hashim seusai acara France-Indonesia Business Breakfast Dialogue, di Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).

Hashim tidak memerinci lebih jauh, namun ia menyatakan tidak terlampau merisaukan kesepakatan penurunan tarif dengan AS. Apalagi, Indonesia baru saja meraih kesepakatan dengan Uni Eropa dalam kerangka Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Kita harus akui dan kita sadar pasar Eropa jauh lebih besar daripada pasar Amerika. Pasar Eropa lebih besar, 460 juta (penduduk) jika dibandingkan dengan Amerika 300 (juta orang) paling,” ujar Hashim.

Di kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi penurunan tarif resiprokal AS terhadap Indonesia sebesar 32% masih berproses.”Kita sedang menunggu 1 Agustus. Kemarin melengkapi dokumen saja karena yang kita tawarkan sudah melebihi defisit dagang (AS),” ungkap Airlangga dalam bincang santai dengan sejumlah pemimpin redaksi, di Paris.

Airlangga mengatakan yang dikehendaki Presiden AS Donald Trump adalah negaranya tidak mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia.

“Poin kita, tawaran kita, pertama kan tentu istilah Presiden (Prabowo) pakpok (impas), jadi kita defisit US$19 miliar, kita beli barang dari dia US$34 miliar. Barang dagang energi kita beli US$15 miliar, agrikultur US$4,5 miliar. Itu sebetulnya sudah selesai,” tutur Airlangga.

Bukan hanya itu, Indonesia juga berinvestasi pembelian amonia oleh PT Indorama. Airlangga mengungkapkan ada pula pembelian oleh Danatara untuk kilang senilai US$8 miliar.  “Jadi dari situ saja sudah sekitar 34 (miliar dolar AS), belum yang lain-lain,” ujar Airlangga.

Tarif resiprokal 32% akan dikenakan terhadap produk asal Indonesia yang masuk ke AS. Tarif tersebut akan berlaku pada 1 Agustus 2025 apabila tidak ada keputusan penurunan tarif oleh AS. (Ndy)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik