Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal menilai bahwa saat ini negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan tarif resiprokal tidak akan berjalan dengan mudah.
"Sejak awal itu bernego-bernego dengan Amerika itu tidak mudah. Istilahnya dia ingin menekan, kita harus menawarkan banyak hal untuk bisa memberikan fasilitas menurunan tarif resiprokalnya. Artinya kita diminta berkorban lebih. Jadi benefit yang kita peroleh itu lebih sedikit dibandingkan dengan ongkos yang kita keluarkan," ujar Faisal saat dihubungi, Rabu (9/7).
Faisal menjelaskan, sulitnya negosiasi tarif antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah AS karena Presiden AS, Donald Trump menganggap bahwa AS tengah berada dalam posisi yang sudah rugi meski telah berdagang dengan banyak negara.
"Walaupun defisit dengan Indonesia itu di antara 15 negara termasuk yang lebih tipis sebetulnya. Dan tidak konsisten juga sebetulnya karena ada negara-negara bahkan yang justru Amerika (mengalami) surplus dengan negara tersebut seperti Singapura, tetap saja dikenakan tarif," terang Faisal.
"Dan ada negara-negara yang Amerika (mengalami) defisitnya lebih dalam, tapi negara-negara tersebut pada saat sekarang malah diberikan kelonggaran. Malah mencapai satu persetujuan baru yang tarifnya akhirnya lebih rendah dibandingkan dengan kita Contohnya Tiongkok dan Vietnam," sambungnya.
Maka dari itu, Faisal menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia mesti memiliki rencana lain dengan memaksimalkan pasar dari negara-negara lain di luar Amerika seperti melalui BRICS.
"Jadi menurut saya, kita mending melakukan plan B, skenario B, memaksimalkan manfaat-manfaat yang bisa kita dapatkan dari negara-negara yang lain selain Amerika, termasuk di antaranya dengan BRICS. Lalu kita juga perlu memperkuat ekonomi domestik kita untuk sebagai shield atau pertahanan dari dampak buruk pengenaan tarif tersebut. Itu strategi-strategi itu yang perlu dipertajam, bukan hanya mengandalkan pada effort plan A dengan negosiasi tarif saja dengan Amerika," tandasnya. (H-3)
Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah komoditas yang tengah diperjuangkan agar mendapat tarif impor lebih rendah dari 19% saat masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).
Sejumlah Komoditas Ekspor Indonesia Diupayakan Kena Tarif 0% ke AS
Sekaligus menjaga stabilitas ekspor dan menjaga keberlanjutan industri dalam negeri.
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia menunggu hasil negosiasi tarif dengan pemerintah Amerika Serikat.
KETUA DPR RI Puan Maharani merespons adanya transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat.
PEMERINTAH memastikan tak akan melakukan transfer data pribadi dengan Amerika Serikat dalam skema perjanjian maupun pertukaran data secara resmi antarkedua negara.
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
Secara struktural, kebijakan ini dapat membawa risiko terhadap penerimaan negara melalui dua jalur utama.
PELAKU industri Indonesia mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil mencapai kesepakatan positif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Dalam kesepakatan tersebut, ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif sebesar 19%, sementara produk-produk asal AS mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia tanpa beban tarif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved