Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Serikat Buruh Tak Yakin Program BSU Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Naufal Zuhdi
24/6/2025 20:55
Serikat Buruh Tak Yakin Program BSU Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi
Suasana pekerja saat jam pulang kantor.(Dok.Antara)

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI), Mirah Sumirat tidak yakin bahwa pemberian program Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diberikan pemerintah bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini.

"Kalau ditanyakan apakah (program BSU) bisa mengerek atau menaikan pertumbuhan ekonomi, saya tidak yakin kalau itu bisa terkerek pertumbuhan ekonomi," ujar Mirah saat dihubungi, Selasa (24/6).

Ketidakyakinan dirinya bahwa pemberian program BSU tidak bisa mengerek pertumbuhan ekonomi dikarenakan jangka waktu pemberian program yang singkat dengan dana yang minim.
 
"Kecuali mungkin dia diberikan nominal besar seperti yang tahun 2022, sebesar Rp600 ribu dan priorisasinya mungkin sampai akhir Desember 2025, saya yakin akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih terangkat atau terkerek," bebernya.

Ia meyakini, jika harga sembilan bahan pokok (sembako) tinggi, kemudian tidak adanya subsidi listrik, tidak adanya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan biaya pendidikan yang masih tinggi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan bisa terkerek.

"Jadi memang harus diturunkan dulu harga-harga pangan, harga bahan pokok, lalu diberikan subsidi listrik, subsidi BBM, kemudian biaya pendidikannya juga diberikan diskon, saya yakin itu akan cukup membantu para pekerja buruh untuk melanjutkan atau membiayai kehidupan ekonominya," pungkasnya. (Fal/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya