Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Transportasi Listrik Grab Kurangi Emisi Hingga 30.000 Ton CO2

Heryadi
13/6/2025 15:11
Transportasi Listrik Grab Kurangi Emisi Hingga 30.000 Ton CO2
Penanaman pohon oleh Grab Indonesia bekerjasama dengan sejumlah lembaga dan pemerintah daerah.(Dok.Istimewa)

 

GRAB Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia, mencakup GrabBike, GrabCar Plus, dan GrabCar Premium. 

Sejak 2019, armada ini telah menempuh lebih dari 250 juta kilometer atau setara dengan hampir 7.000 kali mengelilingi Bumi, serta menghemat 11 juta liter bahan bakar minyak. 

Di skala Asia Tenggara, transisi Grab ke transportasi rendah emisi telah membantu menghindari lebih dari 900.000 ton emisi karbon, menjadikannya salah satu program mitigasi iklim terbesar di sektor ride-hailing kawasan ini.

“Di Grab, keberlanjutan bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang membangun ekosistem yang berdampak lestari untuk masyarakat dan lingkungan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan ini,” ujar Director of Digital & Sustainability, Grab Indonesia dalam keterangannya, Rivana Mezaya, Jumat (13/6).

Konservasi Mangrove dan Perlindungan Ekosistem
Grab juga mengimplementasikan kontribusi berbasis transaksi pengguna. Melalui program Kontribusi Langkah Hijau, sebesar Rp200–Rp500 dari setiap perjalanan GrabCar, GrabBike, dan pemesanan GrabMerchant disalurkan untuk berbagai proyek pelestarian alam.

Hingga kini, Grab telah menanam lebih dari 1,2 juta pohon di Asia Tenggara. Di Indonesia, Grab bermitra dengan EcoMatcher, Trees4Trees, dan Yayasan Bumi Hijau Lestari untuk memulihkan kawasan pesisir melalui penanaman mangrove di Pati dan Cilacap, serta restorasi hutan di Bandung.

Grab juga berkontribusi dalam proyek konservasi lahan gambut seluas 149.800 hektare di Katingan Mentaya, Kalimantan Tengah, yang merupakan habitat penting bagi 5% populasi orangutan Borneo yang tersisa. Proyek ini, yang didanai oleh kredit karbon, mampu menahan hingga 7,5 juta ton gas rumah kaca per tahun.

Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan
Sejak 2023, Grab menjalin kerja sama dengan PlasticPay untuk mengoperasikan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di lokasi strategis seperti Stasiun KRL Sudirman, Lawson Cipete, dan Grand Lucky Sanur. Melalui program ini, pengguna dapat menukar botol plastik bekas pakai untuk didaur ulang.

Hingga kini, lebih dari 4.000 kilogram botol plastik telah dikumpulkan—jumlah yang setara dengan berat satu helikopter militer SA-330 Puma. Inisiatif ini juga melibatkan lebih dari 3.000 orang dan berhasil mengurangi lebih dari 20.000 kilogram jejak karbon CO2.

Program Langkah Hijau Grab tidak hanya memberikan dampak lingkungan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan memberdayakan mitra pengemudi serta komunitas. Ini sejalan dengan target Grab untuk mencapai Netral Karbon pada tahun 2040 dan komitmen keberlanjutan yang tertuang dalam Laporan ESG 2024.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah hasil kolaborasi. Grab mengundang seluruh pengguna dan mitra untuk ikut mengaktifkan fitur carbon offset di aplikasi dan berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon,” tambah Rivana. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya