Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gag Nikel Buka Suara soal Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat

Insi Nantika Jelita
05/6/2025 20:16
Gag Nikel Buka Suara soal Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat
Tambang nikel di Raja Ampat.(Dok. Gag Nikel)

PT Gag Nikel angkat bicara terkait keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia soal penghentian sementara kegiatan operasional perusahaan di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Pelaksana tugas (Plt) Presiden Direktur PT Gag Nikel Arya Arditya menyatakan pihaknya menerima penetapan pemerintah tersebut hingga proses verifikasi lapangan selesai.

"PT Gag Nikel menghormati dan menerima sepenuhnya keputusan menteri ESDM untuk menghentikan sementara kegiatan operasional kami di Pulau Gag," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/6).

Adapun pembekuan operasi tambang Gag Nikel usai mendapat protes dari aktivis lingkungan, termasuk Greenpeace, yang menyoroti dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem kawasan Raja Ampat.

Arya pun mengeklaim perusahaan telah mengantongi seluruh perizinan yang diperlukan. Izin operasional yang dimiliki juga dikatakan sesuai dengan tata ruang daerah dalam Kawasan Penambangan Raja Ampat.

"Kami juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional dilakukan di luar kawasan konservasi maupun Geopark Unesco," tambahnya.

Pihaknya mengaku siap memberikan seluruh dokumen pendukung yang diperlukan sebagai bagian dari proses klarifikasi kepada Kementerian ESDM.

Dalam pelaksanaannya, Arya menyebut Gag Nikel aktif berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memastikan pengawasan dan pemantauan kegiatan tambang berjalan sesuai standar.

Terpisah,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan penghentian sementara aktivitas pertambangan di wilayah Raja Ampat. Dia menyebut selain PT Gag Nikel, tidak ada perusahaan lain yang tengah aktif melakukan kegiatan produksi di wilayah tersebut.

Untuk memastikan kebenaran berbagai informasi yang beredar, Kementerian ESDM telah menurunkan tim ke lokasi guna melakukan verifikasi langsung.

“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami telah memutuskan, melalui Dirjen Minerba, untuk menghentikan sementara operasional PT Gag Nikel sampai verifikasi lapangan selesai dilakukan,” tegas Bahlil di Jakarta, Kamis (5/6).

PT Gag Nikel memulai operasinya di wilayah tersebut berdasarkan kontrak karya (KK) yang mulai ditandatangani pada 1997-1998. Kemudian beroperasi  pada 2018 setelah mendapatkan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Perusahaan ini awalnya merupakan usaha patungan antara Antam dan perusahaan tambang asal Australia, BHP. Namun, sejak BHP mengundurkan diri dari proyek pada 2008, Antam sepenuhnya mengambil alih pengelolaan tambang di Pulau Gag. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya