Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Honest Card Catat Penurunan 24% Kasus Keterlambatan Pembayaran

Naufal Zuhdi
27/5/2025 22:07
Honest Card Catat Penurunan 24% Kasus Keterlambatan Pembayaran
Ilustrasi(Dok Honest Card)

DALAM kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya.

Data internal Honest Card menunjukkan bahwa pengguna usia 21–30 tahun memiliki risiko gagal bayar (galbay) yang paling tinggi dibanding kelompok usia lainnya. Secara umum, tingkat keterlambatan pembayaran cenderung menurun seiring meningkatnya kelompok usia. Temuan ini menegaskan pentingnya literasi dan kontrol keuangan sejak dini, terutama bagi pengguna pemula.

Menanggapi masalah itu, Honest Card hadir sebagai solusi kartu kredit non-bank yang lebih adaptif, transparan, dan selaras dengan kemampuan serta perilaku pengguna.

Pada periode Q4 2024 hingga Q1 2025, jumlah pengguna tumbuh sebesar 66%. Kelompok usia 36-50 tahun menjadi demografi dominan, sementara pengguna milenial dan Gen Z meningkat hampir 2x lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar transaksi terjadi pada kategori kebutuhan harian seperti e-commerce, transportasi, dan groceries, yang mengindikasi bahwa kartu kredit mulai dimanfaatkan sebagai alat pembayaran yang praktis untuk mengatur pengeluaran sehari-hari, bukan sekadar konsumsi impulsif atau simbol gaya hidup.

Head of Operations Honest Card, Panji Puntadewa, mengatakan bahwa Honest Card membangun sistem kredit yang bertahap dan adaptif, menyesuaikan dengan kondisi keuangan pengguna. Fitur-fitur seperti kenaikan limit otomatis tiap bulan bagi pengguna yang rutin membayar tepat waktu dan pengembalian 100% biaya admin bagi yang melunasi tagihan telah terbukti mendorong terbentuknya perilaku finansial yang lebih sehat.

“Kami percaya, akses kredit yang sehat harus dimulai dari pemahaman yang realistis terhadap kondisi keuangan pengguna. Banyak orang sebenarnya ingin tertib secara finansial, tapi sistem yang rumit dan tidak berpihak justru membuat mereka terjebak. Karena itu, Honest Card dibangun dengan pendekatan yang memberi ruang untuk belajar, bertumbuh, dan membangun profil kredit yang sehat, yang minim risiko hutang yang menumpuk," ujar Panji dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (27/5).

Strategi ini, sambung Panji, terbukti efektif dalam menekan risiko gagal bayar. Honest Card mencatat penurunan angka kasus keterlambatan pembayaran sebesar 24% sejak fitur-fitur berbasis perilaku pengguna diluncurkan seperti kenaikan limit otomatis dan pengembalian biaya admin. Bahkan, lebih dari 30% pengguna Honest Card rutin membayar penuh dan melunasi tagihannya setiap bulan.

Honest Card, lanjut dia, mengusung pendekatan kredit yang bertujuan membangun profil keuangan jangka panjang, bukan sekadar memberikan akses instan ke limit besar. Dengan sistem limit yang bertahap dan disesuaikan dengan perilaku penggunaan, Honest Card tidak hanya memberi keleluasaan dalam pembayaran, tetapi juga melindungi pengguna dari risiko akumulasi utang yang melebihi kapasitas finansial. 

"Di saat yang sama, sistem ini mendorong disiplin dan tanggung jawab, sehingga membantu membentuk fondasi finansial yang sehat sejak awal," terangnya.

Sementara itu, sebagai bagian dari komitmen membangun ekosistem kredit yang sehat, Honest Card menjalankan kampanye edukatif bertajuk #JujurAja. Kampanye ini mengajak generasi muda untuk lebih terbuka terhadap kondisi finansial pribadi dan mulai membentuk kebiasaan kredit yang terencana. Salah satu fokus utama kampanye ini adalah mendorong mindset Anti-Galbay, cara pikir yang menekankan pentingnya menggunakan kredit secara bertanggung jawab, sesuai kemampuan, dan dengan kesadaran penuh atas konsekuensinya. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya