Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Citra Borneo Global Feeds (CBGF) lepas ekspor suplemen ternak sebanyak 102 metrik ton ke Belanda pada Kamis (24/04) di Kawasan Industri PT Surya Borneo Industri. Pelepasan ekspor tersebut tak luput dari pelayanan dan pengawasan Bea Cukai Pangkalan Bun, sebagai perwujudan tugas dan fungsi trade facilitator dan industrial assistance intansi ini.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Pangkalan Bun, Kitri Wahyudi mengatakan pihaknya melepas ekspor suplemen ternak produksi PT CBGF sebagai wujud nyata dukungan Bea Cukai dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah. Atas ekspor tersebut pula, Bea Cukai Pangkalan Bun hadir untuk melakukan pengawasan dan pelayanan prima untuk memastikan kelancaran proses ekspor sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Bea Cukai berkomitmen untuk konsisten dalam memberikan layanan prima sebagai upaya mendorong ekspor produk Indonesia ke mancanegara," ujarnya.
Diketahui, produk suplemen ternak ini merupakan produk turunan dari kelapa sawit. “Hal ini sejalan dengan program pemerintah yaitu hilirisasi. Rumen fat ini adalah produk turunan dari kelapa sawit yang diproduksi oleh PT Citra Borneo Indah (CBI Group) dan PT CBGF ini ada di dalamnya," kata Kitri.
Sementara itu, Perwakilan CBI Group, Jap Hartono menyampaikan bahwa ekspor perdana ini merupakan langkah awal bagi perusahaan untuk perluasan pasar. “Dari sisi perusahaan, ini adalah bentuk perluasan pasar ke internasional, kami berharap bahwa ekspor ini akan terus berlanjut sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi Indonesia khususnya Kalimantan Tengah,” paparnya. (RO/P-4)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved