Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berkomitmen memperluas akses investasi dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kedua belah pihak menghadirkan layanan investasi unggulan di Sentra Layanan BRI Prioritas di berbagai kota di Indonesia.
"Di tengah perkembangan pasar dinamis, edukasi keuangan jadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas. Sebagai bagian penguatan ekosistem investasi, kami menghadirkan layanan investasi yang terintegrasi bagi lebih dari 160 ribu nasabah BRI Prioritas di Indonesia," kata Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo.
Dia menjelaskan layanan itu tersedia di 24 kantor Sentra Layanan BRI Prioritas dan akan terus diperluas sepanjang 2025. Melalui sinergi tersebut, calon investor mendapatkan pendampingan langsung yang komprehensif dari Relationship Manager (RM) BRIDS terkait edukasi investasi, pembukaan rekening efek, serta strategi investasi yang disesuaikan profil risiko masing-masing investor. Laksono menyampaikan layanan di Sentra Layanan BRI Prioritas merupakan langkah nyata memperluas jangkauan pasar modal dan literasi keuangan. Dukungan RM BRIDS makin memudahkan nasabah memahami dan mengakses berbagai produk investasi melalui aplikasi BRIGHTS serta menjadikannya sebagai solusi investasi yang lebih praktis dan terarah.
“Pada tahap awal, dengan penempatan RM di 24 Sentra Layanan BRI Prioritas, BRIDS akan mulai melayani sekitar 80% atau hingga 130 ribu nasabah BRI Prioritas di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan dapat memberikan pelayanan investasi yang lengkap bagi nasabah BRI Prioritas di 38 Sentra Layanan BRI Prioritas di Indonesia untuk mendukung akses, literasi, dan inklusi investasi bagi masyarakat Indonesia,” jelas Laksono.
Dia menambahkan sebagai bagian transformasi digital, aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas merupakan One-Stop Financial Solution yang dirancang untuk mengembangkan pengalaman trading dan investasi para investor agar dapat diakses dengan mudah. Dalam satu aplikasi, nasabah dapat memahami produk investasi seperti reksa dana, saham, dan obligasi. Salah satu keunggulan utamanya yakni kemampuan mengoptimalkan return secara otomatis melalui fitur SmartInvest, Yuk Nabung Saham, dan Investment Plan.
"Teknologi otomatisasi ini membantu investor menerapkan strategi investasi lebih efisien tanpa perlu memantau pasar secara terus-menerus sehingga menjadikan ini sebagai solusi praktis bagi investor yang ingin berinvestasi lebih nyaman dan terarah," ungkapnya.
Laksono berharap dengan kehadiran BRIDS di Sentra Layanan BRI Prioritas, nasabah dapat menikmati layanan eksklusif dan bimbingan langsung dari ahli investasi. "Layanan ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengeksplorasi berbagai pilihan investasi yang sesuai kebutuhan dan tujuan finansial mereka," katanya.
Sebelumnya, dukungan atas peningkatan literasi keuangan juga menjadi fokus utama BRIDS. Melalui layanan edukasi dan investasi berbasis digital, BRIDS mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (E-3)
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat investor reksadana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta per Oktober 2024, atau sekitar 94% dari total investor pasar modal.
KETUA Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang meyakini kelembagaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) sebaiknya tetap dipisah.
Kemitraan ini menggunakan skema gerai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), yang memungkinkan Tuntun menghadirkan layanan investasi reksa dana secara aman, mudah, dan terintegrasi dalam satu aplikasi.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menyambut baik komoditas yang dibutuhkan AS akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan 0%, termasuk tembaga
INDONESIA terus mendorong penguatan hubungan kerja sama yang inklusif dan saling menguntungkan dengan Uni Eropa. Penerapan kebijakan visa cascade schengen
Runita Kesumaramdhani, alumni University College London dan penerima beasiswa LPDP angkatan PK-17, menjadi contoh bahwa pemimpin masa depan tak hanya harus cerdas, tapi juga sadar arah.
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved